Notification

×

Iklan

Iklan

Setelah 3 Tahun, Akhirnya Masjid Musafir Payakumbuh Diresmikan

18 Desember 2025 | 19:06 WIB Last Updated 2025-12-18T12:06:23Z



‎Payakumbuh, pasbana - Setelah diresmikan, Kamis (18/12/2025), Masjid Musafir yang berlokasi di Jalan By Pass, Kelurahan Kubu Gadang, Kota Payakumbuh, langsung difungsikan sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat setempat. 
‎Masjid Musafir dibangun atas inisiatif Aldi Yunaldi, selaku Owner PCM dan Dedevi's Advertising sebuah badan usaha yang bergerak di bidang iklan dan percetakan. Aldi sendiri, merupakan saudara kandung dari wartawan senior Luak Limopuluah, Doddy Sastra.
‎Menurut dia, proses pembangunan masjid ini telah dimulai sejak tiga tahun lalu dengan berbagai tahapan, termasuk pengerasan dan penimbunan tanah, mengingat kondisi lahan yang tergolong labil.



‎Aldi Yunaldi menyampaikan sejak awal, Masjid Musafir tidak dirancang hanya sebagai tempat pelaksanaan salat fardu. Masjid ini diharapkan dapat beroperasi selama 24 jam sebagai ruang ibadah yang nyaman bagi masyarakat dan para musafir.
‎“Kami sudah menyiapkan personel untuk mengoperasionalkan masjid ini agar dapat digunakan sepanjang waktu. Harapannya, masjid ini benar-benar menjadi tempat singgah dan beribadah bagi siapa saja,” ujar Aldi dalam sambutannya.
‎Ia juga berharap Masjid Musafir dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi generasi muda Kota Payakumbuh. Berbagai kegiatan seperti majelis taklim, tabligh akbar, dan aktivitas keislaman lainnya direncanakan akan rutin dilaksanakan di masjid tersebut.
‎Kepala Kemenag Kota Payakumbuh melalui Kasi Bimbingan Masyarakat Islam, Fajri Nur, menyebut Masjid Musafir memiliki fungsi yang lebih luas dari sekadar tempat ibadah. 
‎Menurutnya, masjid idealnya menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dakwah, hingga pemberdayaan ekonomi umat.
‎“Di masjid ini nantinya diharapkan juga ada Unit Pengumpul Zakat (UPZ), tempat penyaluran dan pengumpulan zakat, serta pengembangan wakaf. Ini menjadi bagian dari upaya pemberdayaan umat secara berkelanjutan,” kata Fajri.
‎Ia juga mengapresiasi kontribusi besar yang diberikan oleh Aldi Yunaldi dalam pembangunan masjid tersebut. Fajri menyebut, jika pembangunan masjid hanya mengandalkan sumbangan masyarakat, tentu membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk dapat difungsikan.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan dan memakmurkan Masjid Musafir dengan berbagai kegiatan positif. Ia mencontohkan peran masjid pada masa Rasulullah SAW yang menjadi pusat berbagai aktivitas umat, termasuk pendidikan dan musyawarah.
‎Sementara itu, Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman menyampaikan apresiasi tinggi atas pembangunan Masjid Musafir. Ia menilai tidak semua orang yang memiliki harta mendapatkan panggilan untuk membangun rumah ibadah yang megah dan representatif.
‎“Banyak orang memiliki kekayaan, tetapi tidak semua diberi panggilan untuk membangun rumah Allah. Apa yang dilakukan Bapak Aldi adalah pemikiran yang luar biasa,” ujar Elzadaswarman yang akrab disapa Om Zet.
‎Menurutnya, di tengah pesatnya perkembangan digital dan perubahan sosial, masjid perlu memiliki konsep yang adaptif. Ia menyoroti masih banyak masjid yang hanya ramai pada waktu-waktu tertentu, sementara di luar itu relatif sepi dari aktivitas.
‎Masjid Musafir, lanjutnya, hadir dengan konsep berbeda karena tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menyediakan fasilitas istirahat bagi para pengendara dan musafir. Hal ini diyakini akan meningkatkan tingkat kunjungan dan keterikatan masyarakat dengan masjid.
‎“Masjid ini disasar menjadi pusat pengembangan ekonomi, pendidikan, sosial, dan keagamaan. Pemerintah Kota Payakumbuh mengapresiasi penuh pembangunan Masjid Musafir ini,” kata Om Zet.
‎Ia berharap Masjid Musafir ke depan selalu ramai dan menjadi pusat aktivitas umat Islam setiap hari. Pemerintah daerah, kata dia, mendoakan agar niat baik pendiri masjid dibalas Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda.

Hadir dalam peresmian itu Wakil Walikota Payakumbuh Elzadaswarman, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Payakumbuh Fajri Nur, Kapolres Payakumbuh, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Payakumbuh, serta tokoh masyarakat, niniak mamak, alim ulama, dan bundo kanduang.
‎Juga terlihat hadir sejumlah tokoh masyarakat Kota Payakumbuh seperti mantan anggota DPRD yang juga Ketua DPC Partai Hanura, Basril Latief, mantan anggota DPRD, Maharnis Zul, komunitas organisasi masyarakat Warga Padang Cinta Damai (WPCD), puluhan wartawan Luak Limopuluah, serta sederet tokoh lainnya. (BD)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update