Notification

×

Iklan

Iklan

9 NINIK MAMAK DILEWAKAN DI NAGARI SARUASO

13 Juli 2016 | 15.05 WIB Last Updated 2016-07-13T08:05:31Z



Tanahdatar - Nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas, Tanahdatar Senin (11/7) baralek gadang, pasalnya 9 beserta malin dan mantinya dilewakan pada hari itu di Balai pertemuan Nagari setempat.

Acara Batagak Pangulu ini dihadiri langsung oleh Bupati Irdinansyah Tarmizi, Ketua DPRD Anton Yondra, Eri Hendri dan Syamsul Bahri anggota DPRD Kabupaten, Kasdim 0307 Tanah Datar dan  Irsal Veri Idrus Dt.  Lelo Sampono Ketua LKAAM Tanah Datar.

Kesembilan Panghulu itu dilewakan oleh Ketua  Kerapatan Adat  Nagari (KAN) nagari  Saruaso H.BB Dt Mantiko Sati  dan dihadiri oleh Walinagari ,Ninik Mamak se Nagari Saruaso.

Ketua KAN H.BB Dt Mantiko Sati yang didampingi Ketua BPRN A Dt Penghulu Rajo mengatakan, Pelewaan Gala ini menjadikan satu mata rantai hubungan harmonis antara mamak dan kamanakan di mana mamak menjadi tumpuan dari kemanakan baik dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di rumah tangga dan memupuk kekerabatan  semakin erat antar anak kamanakan .

Disebutkan, dalam masyarakat adat Minangkabau penghulu merupakan sebutan kepada ninik mamak pemangku adat yang bergelar datuk. Penghulu berarti adalah pimpinan di sebuah kaum atau suku yang dipimpin. Sebagai pimpinan penghulu bertanggungjawab dan berkewajiban memelihara anggota kaum, suku dan nagarinya. Penghulu bertanggungjawab terhadap permasalahan yang terdapat dalam masyarakat dan hal ini dikatakan kewajiban penghulu adalah kusuik manyalasai, karuah mampajaniah. Hal itu jugalah yang dilakukan anak kemenakan, ninik mamak dari pasukuan di Nagari Saruaso.

Ia  mengatakan, proses penunjukan penghulu bukanlah hal yang mudah dengan main tunjuk saja, akan tetapi proses itu dilakukan dengan melihat siapa yang akan dijadikan penghulu dan wakil penghulu, sebab mereka ini merupakan pimpinan kaum yang dipercayakan menjabat seumur hidup. Tentunya pemimpinan amanah dan bisa membawa kaum ke depan itu yang diharapkan.

"Setiap kaum dan anak kamanakan  menunjuk penghulu  untuk memimpin kaum berdasarkan musyawarah mufakat kaum, dimana tugas dari datuk penghulu ini untuk memimpin kaum  dan membimbing anak cucu kemenakan kearah yang lebih baik. Jadi setiap permasalahan yang ada dikaum mereka  nantinya diselesaikan secara musyawarah dengan dipimpin penghulu yang telah dilantik ini," tegasnya.

Kata BB Dt Mantiko Sati, untuk jabatan penghulu  ini diamanahkan seumur hidup atau selagi penghulu dan wakil penghulu tersebut mampu, sehat dan masih dalam keadaan normal.

"Apabila penghulu dan wakil penghulu yang ditunjuk sudah meninggal maka akan diadakan kembali musyawarah mufakat untuk memilih, menunjuk dan mengangkat anak cucu kemenakan di kaum tersebut untuk menggantikan amanah tersebut," tegasnya.

Ditambahkan BB Dt Mantiko Sati , seseorang yang diangkat menjadi penghulu memakai gelar pusaka kaumnya yang telah diwariskan secara turun temurun merupakan hasil mufakat kaum. Musyawarah serta mufakat anggota kaum merupakan hasil yang prinsip, sebab kalau tidak demikian maka kebesaran kaum tersebut akan tetap terbenam, atau dilipat. Seringkali terjadi hal yang demikian, karena tidak adanya kesatuan pendapat terutama anggota-anggota keluarga dalam jurai-jurai pada kaum tersebut.

"Maka  kegiatan ini telah dilaksanakan setelah melalui beberapa prosedur, diantaranya mengundang seluruh anak cucu kemenakan, dan telah diperoleh sebuah kesepakatan mengangkat salah seorang anak cucu kemenakan untuk menjadi penghulu dan wakil nya. Hari ini (kemarin-red) kita telah melewakan kepada kaum bahwa telah ada penghulu untuk mempin kaumnya " tandasnya.

Sementara Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mendukung sekali pelaksanaan kegiatan ini,menurutnya prosesi adat ini sangatlah penting,karena kegiatan ini seperti ini diyakini mampu meletakan peran dan fungsi para ninik mamak ditengah masyarakat.

"Kegiatan ini sesuai visi dan misi Pemerintah Daerah yang bertujuan menciptakan masyarakat yang madani dan berbudaya berdasarkan adat bersandikan syara,syara bersandikan kitabullah," sebut Bupati .

Adapun kesembilan penghulu itu yakni Prof.Dr.Ir Khasrad Dt Sinaro, Drs.H. Aguskar Melvi Dt Bandaro Uban, Nazarudin Dt Tan Kalimarajo, Dt Paduko Sirindo, Pendrial Dt Bandaro Boso, H.Sasri Syam Dt Mantiko Marajo, Dt Sati, Dt Maruhun,dan Dt Mantiko Jo Lelo. (Hms/ss)
×
Kaba Nan Baru Update