AROSUKA – Kesal, itu yang ada di perasaan masyarakat di Sungai Lasi - Solok. Karena nagarinya dikotori oleh tindakan maksiat prostitusi liar. Seperti yang telah diberitakan oleh pasbana.com bahwa prostitusi liar di warung remang-remang ini pernah di perintahkan untuk ditutup saat bulan Ramadhan kemarin. Namun ternyata, perintah tersebut tidak diindahkan dan justru malah menjadi-jadi.
Menghindari hal-hal yang buruk terjadi, Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin memimpin langsung operasi beserta jajarannya ke lokasi warung prostitusi tersebut pukul 02.00 WIB. Operasi yang melibatkan unsur polisi, TNI dan Satpol PP Kabupaten Solok.
Menurut penjelasan Camat X Koto H. N. Efyardi , dari empat titik lokasi warung remang-remang yang ditengarai melakukan prostitusi liar diamankan sedikitnya 9 wanita dan 4 orang mucikari oleh tim gabungan. Tim gabungan mendatangi sebanyak 4 warung yang dicurigai, yaitu 3 lokasi warung berada di lahan milik PT. Kereta Api dan satu warung berada di bekas TPR , keempatnya masih dalam wilayah Jorong Limau Kapeh, Nagari Sungai Jambur, Kecamatan IX Koto Sungai lasi, Jumat (26/8) dinihari.
Saat tim gabungan mendatangi warung yang dicurigai sebagai lokasi
prostitusi terselubung. Di sana didapati sembilan wanita yang tengah
melayani tamu. Dan sepasang pria wanita yang dalam kondisi tidak
berpakaian. Dengan kondisi seadanya, mereka sempat bermaksud melarikan
diri dari petugas.
Kasatpol PP Kabupaten Solok, Raflis menyampaikan, mereka yang terbukti
sebagai PSK akan dikirim ke PSKW Andam Dewi di Sukarami. Sedangkan tiga
wanita yang mengaku baru bekerja di warung tersebut segera dipulangkan,
setelah membuat surat perjanjian dengan Satpol PP.
Dari unsur Masyarakat, nampak Buya Erman Jamal yang juga mantan anggota
legislatif Kabupaten Solok hadir dalam Operasi penggerebekan warung
prostitusi terselubung ini. Mewakili masyarakat Sungai Lasi, Buya
berharap aktifitas warung prostitusi terselubung ini ditutup dan
dihentikan. (Putra)
Berikut Dokumentasi saat penggrebekan: