Notification

×

Iklan

Iklan

Buang Sial, 23 SAD “Mampir” di Padangpanjang

20 Oktober 2016 | 18:34 WIB Last Updated 2016-12-14T08:39:41Z
Rombongan Suku Anak Dalam Yang Singgah di Mako SatPol PP  Padang Panjang 

Padangpanjang-Sebanyak 23 Suku Anak Dalam (SAD) yang berasal dari Muaro Bungo Provinsi Jambi, singgah di Kota Padangpanjang untuk melanjutkan perjalanannya ke Muko-Muko, Bengkulu dan Sungai Penuh. Dalam rombongan itu, terdiri dari beberapa laki-laki dan perempuan dewasa dan anak-anak, bahkan juga ada perempuan yang sedang hamil 6 bulan.

Ketika ditertibkan Satpol PP Kota Padangpanjang, Kamis kemarin. Mereka terlihat keletihan usai berjalan kaki melepaskan niat, karena salah satu dari keluarga mereka ada yang meninggal dunia.

Pimpinan rombongan Sagang Mustafa didampingi Abdulah ketika ditemui awak media di Kantor Satpol PP Padangpanjang menyampaikan, mereka sudah satu bulan berjalan kaki dari Muaro Bungo menuju Sijunjung, dilanjutkan ke Teluk Kuantan, Sorek, Pekanbaru, seterusnya menuju Bangkinang, Payakumbuh, Batusangkar dan Kamis kemarin sampai di Padangpanjang.

“Kami berjalan kaki ini lamanya tiga bulan, saat ini kami sudah berjalan selama satu bulan, tinggal 2 bulan lagi sebelum kami kembali ke Muaro Bungo,” sebut Sagang Mustafa yang belum begitu pasif berbahasa Indonesia.

Setelah dari Padangpanjang, lanjut Sagang Mustafa, perjalanan akan dilanjutkan ke Padang, Painan, Muko-Muko, Bengkulu, Sungai Penuh dan kembali ke Muaro Bungo. Perjalanan itu, diakui Sagang Mustafa dilakukan dengan berjalan kaki.

“Ini sudah menjadi adat kami, setiap ada keluarga yang meninggal yakninya kakek kami, sehingga sesuai adat kami harus meninggalkan kampung selama tiga bulan. Sebelum melakukan perjalanan ini, sebenarnya kami juga baru siap melakukan perjalanan meninggalkan kampong karena kakek kami meninggal dunia,” ucap Sagang Mustafa.

Sementara itu, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosnaker Padangpanjang Yosivan didampingi Kasi Sosial Arismantri menyebutkan, tradisi buang sial yang dilakukan oleh Suku Anak Dalam  yang berasal dari Muaro Bungo tersebut, untuk sementara diamankan di Satpol PP Kota Padangpanjang untuk dilakukan pendataan.

“Setelah didata, mereka akan kita fasilitasi menuju daerah tujuan mereka yakninya Kota Padang dan selanjutnya menuju Painan dan Lunang Silaut. Mereka juga kita berikan bantuan uang transpor yang bisa digunakan sebagai bekal selama perjalanan,” jelas Yosivan.

Dari pantauan pasbana.com, meski banyak anggota dari Suku Anak Dalam yang telah pasif berbahasa Indonesia, tapi belum semua mereka yang telah mengeyam pendidikan dan memiliki agama.

Ketika ditanyakan tentang pendidikan anak-anak mereka, rata-rata yang berusia anak-anak itu telah bersekolah. Tetapi, karena mengikuti orangtua mereka, anak-anak tersebut terpaksa meninggalkan bangku pendidikan untuk sementara. 

(Putra Kenzie)   

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update