Notification

×

Iklan

Iklan

Dokter Layanan Primer Jadi Tren Dunia Kesehatan Saat Ini

11 Oktober 2016 | 16.27 WIB Last Updated 2016-10-11T09:50:39Z

JAKARTA, Pendidikan dokter layanan primer menjadi tren global. Sejumlah negara, terutama negara maju, menerapkan hal itu sebagai pendidikan lanjutan setelah pendidikan kedokteran dasar. Karena itu, Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melanjutkan penyiapan program DLP yang setara pendidikan dokter spesialis di Indonesia.

"Tak berarti lulusan pendidikan dasar tak bagus, tapi kompetensi perlu ditingkatkan," kata Staf Khusus Menkes Bidang Peningkatan Layanan Akmal Taher di Jakarta.

Inggris yang punya universitas dengan pendidikan kedokteran dasar amat bermutu pun menerapkan program pendidikan lanjutan untuk menghasilkan DLP, yang disebut general practitioner atau dokter keluarga.

Pendidikan dokter keluarga juga diterapkan di Belanda dan Filipina. Lama pendidikan DLP adalah 3-3,5 tahun. Menurut rencana, lama pendidikan DLP di Indonesia 2,5-3 tahun dengan hasil dokter yang cakap mengobati penyakit umum, menjaga warga agar sehat, dan mendeteksi dini penyakit tertentu demi meningkatkan keberhasilan terapi. 

Benahi pendidikan dasar

Pendidikan DLP dimandatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran. Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia datang ke Badan Legislasi DPR, Senin (25/7), mengusulkan pembatalan ketentuan DLP di UU itu. 
Menurut Ketua Umum PB IDI Oetama Marsis, daripada membuat program pendidikan DLP, lebih baik standar kompetensi tambahan yang ingin dicapai dirumuskan di Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2017 guna perbaikan pendidikan dasar kedokteran.
Akmal menilai, jika standar kompetensi DLP diintegrasikan dengan pendidikan dasar, lulusan yang tak ingin praktik di layanan primer, misalnya berlanjut jadi dokter spesialis ataupun peneliti, melewati masa studi tambahan yang tak diperlukan.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Kepala Leher Indonesia Sonar Soni Panigoro, dengan meningkatnya kasus penyakit tak menular, program DLP menjadi kebutuhan. Pada kanker, DLP berperan penting dalam deteksi dini. (JOG)
Sumber : Kompas

×
Kaba Nan Baru Update