![]() |
Aktifitas Mengaji Al-Qur'an Di Sebuah Masjid |
Kota Pariaman — TIM IV Magrib Mengaji harapkan semua komponen masyarakat berperan aktif dalam rangka menghidupkan tradisi mengaji sebagai gerakan bersama meramaikan masjid dalam beribadah dengan mencintai al-Quran dengan kunjungan di Masjid Raya Air Pampan, Kel. Jawi-jawi II Parteng Kota Pariaman. (19/10)
Kunjungan malam ke-3 TIM IV Magrib Mengaji yang diketahuai oleh Asisten I Administrasi dan Pembangunan Kota Pariaman Drs. Sukardi dan juga dihadiri anggota tim staf ahli Ir. Yanrileza, MM, drg Yandra Ferry, Ka. Bappeda Fadli, SH, M. Hum, Ka. BP2KB Definal, SP, M.Si, Ka. BPM-Des Drs. Lanefi, Ka PU Ir. Asrizal dan tim dari Kemenag Kota Pariaman serta Alim Ulama dan pemuka masyarakat Kel. Jawi-Jawi II dan Jamaah Masjid Raya Air Pampan.
Program pemerintah magrib mengaji sebagai upaya mengajak dan melakukan pembinaan pada kelompok masyarakat, lembaga-Iembaga, melalui masjid, mushalla yang ada di Kota Pariaman. Ini merupakan langkah awal dalam upaya untuk meningkatkan peran serta pemerintah menumbuhkembangkan tradisi memakmurkan dan menghidupkan mushalla dan masjid dengan mengaji bersama atau melakukan pendalaman, hafalan serta pemahaman AI-Our’an pada saat Maghrib sambil menunggu datangnya waktu shalat Isya.
Dalam Sambutannya, Drs. Sukardi menyampaikan “Program ini strategis dan tepat untuk mengajak serta menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang telah dilakukan pemerintah disemua kalangan, sehingga suasana hangat dalam masjid dengan lantunan bacaan al-Quran sambil menunggu waktu isya masuk, dimana tradisi ini hampir hilang disebagian masyarakat kita akibat tayangan-tayangan TV dan teknologi informasi lainnya”.
“Tak dapat dipungkiri kondisi miris yang terjadi sekarang ini bahwa hampir semua masjid atau mushalla lantunan kegiatan baca al-Quran setelah sholat magrib, sebuah kondisi yang sangat disayangkan dilingkungan masyarakat kita yang hampir 100% muslim”, ujar beliau
“Kondisi miris ini lebih parah lagi ketika dihadapkan pada generasi muda kita yang mengalami pergeseran yang jauh dari surau, masjid dan mushalla akibat semakin pesatnya perkembangan teknologi, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton, bermain diruangan maya serta diwarung-warung kopi yang ada sehingga kegiatan mengaji dan beribadah dimasjid seolah-olah menjadi hantu yang harus dihindari anak-anak kita akibat pergeseran pola tersebut”, tutur beliau.
“Pemerintah kota Pariaman bertekad mensukseskan pencanangan program magrib mengaji serta berupaya untuk mengajak semua komponen mayarakat menghidupkan tradisi magrib mengaji sebagai gerakan bersama dalam revitalisasi perubahan pola bagi anak-anak kita kedepannya”, tambah Asisten I tersebut
“Pemerintah sadar mewujudkan program magrib mengaji bukanlah perkara yang mudah, mengingat kondisi masyarakat kita sudah jauh berubah. namun pemerintah Kota Pariaman optimis terlaksananya keinginan dan gagasan ini dengan besarnya dukungan dari semua komponen, gerakan magrib mengaji merupakan solusi untuk mengihupkan kembali tradisi mengaji dan meramaikan masjid dalam beribadah dengan mencintai al-Quran” tutup beliau. (Aw)