Notification

×

Iklan

Iklan

7 MARET 2017, TONGGAK SEJARAH LITERASI PADANG PANJANG DITANCAPKAN

08 Maret 2017 | 09.40 WIB Last Updated 2017-03-08T03:12:34Z

Padang Panjang - Sebuah tonggak sejarah dalam dunia literasi khususnya bagi Kota Padang Panjang berhasil ditancapkan oleh para pegiat literasi di Kota Serambi Mekah. Tepatnya pada hari Selasa , 7 Maret 2017 bertempat di Aula Sentra Jajan dan Kerajinan Tangan (Senja Kenangan) Bukit Surungan Padang Panjang, berkumpullah perwakilan dari berbagai komunitas Pegiat Literasi di Kota Serambi Mekah untuk menyatukan tekad dan gerak dalam satu wadah bernama, Forum Pegiat Literasi Kota Padang Panjang. Forum yang bertekad untuk menegakkan kembali marwah dunia literasi di Minangkabau ini disambut baik oleh Pemerintah Kota Padang Panjang, dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga  ( Disdikpora) berikut Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Padang Panjang .


Dalam sambutannya, Kadis Dikpora Desmon Dt Putiah menyampaikan apresiasi yang tinggi dengan terbentuknya Forum Pegiat Literasi Padang Panjang ini. Beliau hanya berpesan bahwa lebih baik program forum ini sifatnya sederhana, namun berjalan secara konsisten dan berkesinambungan. Daripada terlalu kompleks namun justru tidak berjalan dengan baik. Karena masyarakat dan dunia pendidikan sangat berharap hadirnya budaya literasi secara massif dan berkelanjutan.

" Saya berharap dalam program kerjanya, forum ini menjalankan yang sederhana namun bisa berjalan dengan baik, " ucap Desmon Dt. Putiah.

Dukungan dan tekad untuk memfasilitasi program Literasi di sekolah-sekolah yang berada di wilayah kerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Padang Panjang akan selalu diberikan.

Dukungan dan kontribusi bagi Forum Pegiat Literasi Padang Panjang juga datang dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Padang Panjang. Semangat Kepala Dinas dan jajarannya tidak diragukan lagi. Plt. Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Padang Panjang, Alvisena ST MT menyatakan bahwa perjuangan dalam menjadikan Padang Panjang sebagai Kota Literasi adalah tugas dan amanah yang paling berharga dalam karirnya sebagai birokrat.


" Bersyukur dan merasa beruntung, saya  bisa menjadi bagian dari sebuah sejarah dalam merangkai sebuah peradaban manusia , dan momen terbentuknya Forum ini adalah sejarah bagi Kota Serambi Mekah ini, " jelas Alvisena.

Dan seperti telah menjadi takdir , dalam musyawarah yang berjalan dengan penuh semangat kekeluargaan, terpilihlah sebagai Ketua Forum adalah seorang pejuang Literasi yang tidak diragukan lagi kredibilitasnya. Dialah Muhammad Subhan, sang Rinai Kabut Singgalang yang tak pernah jemu menyuarakan pentingnya Budaya Literasi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.


" Saya terima amanah ini, mengingat ini adalah amanah yang cukup berat , dukungan dan kerjasama rekan-rekan Pegiat Literasi sangat saya harapkan, " ucap Muhammad Subhan usai didapuk menjadi Ketua Forum Pegiat Literasi Padang Panjang.

Memang diakui, budaya literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Plt . Kadis Arsip dan Perpustakaan, Alvisena mengatakan, berdasarkan survei banyak lembaga internasional, budaya literasi masyarakat Indonesia kalah jauh dengan negara lain di dunia.

Menurut Alvisena, literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Literasi merupakan jantung kemampuan siswa untuk belajar dan berhasil di sekolah. Juga dalam menghadapi berbagai tantangan pada abad 21.

Alvisena mengatakan, hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) menyebut, budaya literasi masyarakat Indonesia pada 2012 terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti di dunia. Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara tersebut. Sementara Vietnam justru menempati urutan ke-20 besar.

Pada penelitian yang sama, PISA juga menempatkan posisi membaca siswa Indonesia di urutan ke 57 dari 65 negara yang diteliti. "PISA menyebutkan, tak ada satu siswa pun di Indonesia yang meraih nilai literasi ditingkat kelima, hanya 0,4 persen siswa yang memiliki kemampuan literasi tingkat empat. Selebihnya di bawah tingkat tiga, bahkan di bawah tingkat satu," ungkapnya.


Alvisena melansir data statistik UNESCO 2012 yang menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, setiap 1.000 penduduk, hanya satu orang saja yang memiliki minat baca. Angka UNDP juga mengejutkan bahwa angka melek huruf orang dewasa di Indonesia hanya 65,5 persen saja. Sedangkan Malaysia sudah 86,4 persen. 

Ia menilai rendahnya budaya literasi di Indonesia, salah satu penyebabnya karena kurangnya Pegiat literasi dan forum-forum dan sekolah yang memfasilitasi dan mengobarkan semangat Literasi itu sendiri. Akibatnya, literasi tidak menjadi bagian dari kurikulum, termasuk dalam Kurikulum 2013. Penyebab lainnya, Alvisena melanjutkan, budaya menonton masyarakat Indonesia yang tinggi. Hal ini melemahkan minat membaca dan menulis siswa di Indonesia.


Dan terbentuknya Forum Pegiat Literasi Padang Panjang ini adalah momen penting untuk meningkatkan budaya literasi. Alvisena menyebutkan bahwa baru Kota Surabaya yang bertekad menjadi kota Literasi. "Forum  ini nantinya diharapkan mampu mengobarkan semangat budaya membaca dan menulis secara berkelanjutan, baik di sekolah, di perguruan tinggi, maupun di masyarakat," katanya.


Dan berikut nama-nama pengurus terpilih Forum Pegiat Literasi Kota Padangpanjang (Periode 2017-2022).

Ketua: Muhammad Subhan
Wakil Ketua: Maisar Setiawan Munaf
Sekretaris: Zarnila
Wakil Sekretaris: Tismaria
Bendahara: Patmawati


Bidang-Bidang:
I. Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sanggar Baca/Sanggar Sastra Sekolah

Koordinator: Zalmasri, M.Pd

ANGGOTA
1. Ermiyanto, S.Pd
2. Lusi Andriani, S.Pd
3. Januar Efendi, S.Pd
4. Syamsul Anwar, M.Pd
5. Neri Oktavia
6. Deni Devita, S.Pd
7. Lidya Gusti
8. Fahmi Darusman
9. Iskandar Arief
10. Firdaus
11. Zusyenni
12. Yanti
13. Nurlaila
14. Rahmi Yulianti
15. Asneli Harfizen
16. Nola Novalinda


II. Bidang Pelatihan dan Pengembangan SDM

Koordinator: Riki Eka Putra

ANGGOTA
1. M. Jamil
2. Deri Eka Eladape
3. Kasbi
4. Hafrizal
5. Alvin Nur Akbar
6. Ilham Safitri
7. Niki Martoyo
8. Maya Sandita
9. Fikri Aprija
10. Kurnia Dewi
11. Aya Hemitia
12. Hildawati
13. Muhammad Ali, M.Pd


III. Bidang Dokumentasi dan Publikasi

Koordinator: Budiono

ANGGOTA
1. Mulia Mitra Hadi
2. Yanti Herman
3. Rizal
4. Rino Winura
5. Isril Naidi
6. Jasriman, S.Ag
7. Yuwardi Tanjung
8. Topan Rajo Penghulu
9. Apiz Jackson


Tonggak awal sejarah Padang Panjang menuju Kota Literasi sudah ditancapkan. Harapan besar masyarakat dan dunia pendidikan Padang Panjang kini tersandar pada Forum yang telah terbentuk ini. Masa depan yang lebih baik menunggu kiprah nyata dari forum ini.

Semoga semangat Literasi ini tetap berkobar dan terjaga nyalanya.

Inyong Budi

×
Kaba Nan Baru Update