Notification

×

Iklan

Iklan

DERITA ADRIAN PENGIDAP  JANTUNG BOCOR : ORANG TUA MISKIN,HANYA MENGANDALKAN UPAHAN DALAM KETERBATASAN FISIK

14 Mei 2018 | 18:00 WIB Last Updated 2018-11-17T05:40:36Z

Adrian pengidap jantung bocor bersama kedua orang tuannya ( Foto : Ali )

Tanah datar -- Sepasang mata Linda Rohani hanya bisa menatap iba kearah anak laki-lakinya itu, betapa tidak ketika anak seusia  Adrian Bustami bermain dengan ceria, bocah 12 tahun ini hanya dapat memandang sedih, keinginan hatinya untuk turut bermain harus dipendamnya, hal ini menyangkut kesehatan jantung yang dideritanya sejak kecil.

Anak ketujuh dari delapan bersaudara ini divonis menderita penyakit jantung bocor oleh tim dokter RSUD MA Hanafiah Batusangkar beberapa tahun yang lalu, khabar ini menambah daftar ujian dari Allah SWT terhadap pasangan Bustami(60) dan Linda Rohani (48), kehidupan yang miskin dengan mengandalkan upahan dari orang lain, tentu menjadi suatu beban derita dalam mengarungi hidup, namun dengan ketabahan yang besar warga Jorong  kubang landai Nagari Saruaso Kecamatan Tanjung Emas, Tanah Datar ini masih bisa tersenyum meskipun Sang Suami juga seorang penyandang disabilitas tuna rungu (Bisu).

Ketika berkunjung kerumah Adrian Minggu (13/5) sempat terenyuh, betapa tidak rumah seukuran 4X6 Meter dihuni 10 orang,itupun bangunannya terbuat dari papan dan palupuh,sekelilingi hanya ada satu lemari tanpa peralatan lainnya, bahkan untuk penerangan mereka mengharapkan bantuan dari tetangga.

“Ikolah keadaan kami Pak !”Ungkap Linda saat menyambut kehadiran awak media 

Menurut Cerita Linda, Ihwal penyakit yang diderita anaknya yang bernama Adrian berawal dari demam diiringi dengan sesak nafas  dan ketika diperiksa oleh Dokter di RSUD MA Hanafiah, amak dinyatakan anaknya itu menderita penyakit jantung bocor dan harus dirujuk ke RS M Jamil Padang.

“Menurut dokter M Jamil, Adrian harus di ubek  ke Jakarta, namun anak kami ko indak namuah sahinggo kami mamutuihkan untuk berawat jalan sajo, mako satiok 2 bulan sakali Kami maubek Adrian ke Padang, sakali barubek manghabihkan biaya labih dari Rp 500 Ribu, ko alah ampek bulan Adrian indak diubek, baa ka maubeknyo untuak makan ajo kami lah payah, lah barusao maminjam kasana kamari, namun indak dapek, kiniko kami maubeknyo jo ubek kampung sajo “Ungkap Linda pilu.

Adrian yang saat ini duduk dibangku kelas IV SD Kubang Landai terlihat sangat bersemangat untuk sembuh, namun kehidupan miskin yang menghukumnya sehingga meskipun biaya berobat sudah ditanggung oleh BPJS, tetapi untuk biaya pendamping saat berubat ke RS M Jamil tidak punya.

Penulis sempat tercenung ketika Adrian membawa tangan tangan penulis untuk merasakan detak jantungnya, terasa oleh detak yang begitu cepat dan sesekali terlihat wajah bocah tabah ini meringis, namun Dia berupaya untuk menutupnya dari pandangang orang tuanya.

“Awak ibo mancaliek amak jo abak Pak,mereka tu jiko maliek awak maringis ,langsung aie mato amak jatuh, jadi awak bausaho untuk indak taliek sakik Pak,!Ungkap bocah ini sedih.

Harapan besar terpatri dalam diri Linda dan Bustami untuk kesembuhan anak mereka agar dapat hidup normal seperti anak-anak yang lainnya. Mudah-mudahan Allah SWT mengetuk pintu hati para dermawan untuk membantu kesembuhan buah hati mereka.(Al-Put)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update