Hendra Saputra Ketua DPC PBB saat menyatakan sikap mendukung Rafdi Meri Syarif dari Partai Gerindra untuk menjadi calon walikota Padang Panjang beberapa waktu lalu ( Dok. Istimewa ) |
PADANG PANJANG — Rumor membelotnya Partai Bulan Bintang
(PBB) dari koalisi partai politik pengusung pasangan calon Walikota dan Wakil
Walikota Padang Panjang, Rafdi Meri Syarif-Ahmad Fadly (RaMAh), mulai menyeruak.
Partai dibawah komando Hendra Saputra yang kini menjabat anggota DPRD Kota
Padang Panjang itu, dikabarkan telah mengalihkan dukungannya untuk pasangan
Fadly Amran – Asrul.
Sebagaimana
diketahui, pasangan RaMAh saat mendaftar ke KPU pada Selasa (9/1) lalu, diusung
dan diantarkan langsung oleh tiga pucuk pimpinan partai yang tergabung dalam
koalisi Partai Gerindra, PKS dan PBB, dengan total tujuh kursi di DPRD
setempat.
“Awalnya saya juga
bertanya-tanya, kok bisa berbalik arah memberikan dukungan ke paslon lain.
Karena setahu saya, PBB adalah partai pengusung utama pasangan Rafdi-Fadly,”
kata salah seorang warga Padang Panjang, A. Dt Sidianso, yang juga simpatisan
paslon RaMAh, Sabtu (5/5).
Sejak beberapa bulan
terakhir terang Dt. Sidianso, dirinya memang sudah mendengar isu-isu yang
menyebutkan jika PBB hengkang dari koalisi partai pengusung dan menarik
dukungannya untuk pasangan RaMAh. Namun dirinya tak mau berspekulasi lebih
jauh. “Saya baru tersentak begitu melihat postingan foto dari akun facebook seorang
rekan, yang memang mengisyaratkan demikian,” kata Dt. Sidianso.
Ketua DPD PKS Kota
Padang Panjang, H Nasrullah Nukman, mengaku juga sudah mendapat kabar perihal
keluarnya PBB dari barisan koalisi partai pengusung pasangan RaMAh. Namun apapun
alasan dibalik hengkangnya PBB terang Nasrullah, itu merupakan hak politik
partai bersangkutan. Yang jelas katanya, hal tersebut diyakini tidak akan
mempengaruhi soliditas segenap tim, simpatisan dan pendukung RaMAh.
“Insha Allah, kami
(PKS, Gerindra dan Hanura) khususnya, hingga kini masih tetap solid. Bahkan
sampai ke tingkat simpatisan, relawan dan pendukung pasangan RaMAh. Intinya, kita
tetap akan terus melahirkan gagasan-gagasan positif untuk memenangkan Pilkada
Padang Panjang 2018 ini,” tandas Nasrullah.
Cawako
Padang Panjang Rafdi Meri mengatakan, sebagai kandidat sekaligus sebagai Ketua
Partai Gerindra yang notabene adalah partai pimpinan koalisi, dirinya dengan
penuh bangga dan suka cita menyambut lahirnya koalisi dengan PKS dan PBB. Rafdi
menyebut, jika koalisi Gerindra, PKS dan PBB diyakini sebagai kekuatan besar
yang akan memenangkan Pilkada Padang Panjang.
“Tapi
entah dimana tersangkutnya, bahkan tanpa pernyataan sikap resmi perihal tarik
menarik dukungan, PBB perlahan-lahan seperti meninggalkan kita. Padahal secara
politik, Partai Gerindra sebagai pimpinan koalisi, termasuk saya sebagai
kandidat, tidak pernah melakukan wanprestasi. Komunikasi juga terus kita
bangun,” ujar Rafdi.
Manufer Politik PBB
Jauh sebelum
ditabuhnya genderang Pilkada Kota Padang Panjang, PBB memang sudah mulai
memainkan manufer-manufer politiknya. Setidaknya, kondisi itu sudah terlihat
sejak mulai dideklarasikannya koalisi PBB dengan PAN pada September 2017 lalu.
Selain bersepakat untuk memenangkan Pilkada Padang Panjang, koalisi itu juga
menyepakati untuk mendukung Eko Furqani (Ketua
DPD PAN Padang Panjang) untuk dimajukan sebagai calon walikota.
Tak
ada hujan tak ada angin, kesepakatan yang dilahirkan di Hotel Hasiba, yang
setidaknya juga dihadiri langsung Ketua DPW PBB Sumbar, Ardinal dan sejumlah
petinggi DPW PAN Sumbar itu, tiba-tiba bubar di tengah jalan. Bahkan hingga detik-detik
terakhir masa pendaftaran ke KPU, PAN nyaris jadi penonton, sebelum akhirnya
berkoalisi dengan Partai NasDem yang mengusung duet Hendri Arnis-Eko Furqani.
Manufer
politik PBB, kembali berlanjut ketika PBB menarik diri dari koalisi partai
pengusung pasangan RaMAh. Partai dengan dua kursi di DPRD Padang Panjang itu,
diketahui membelot dan mengalihkan dukungannya untuk pasangan Fadly Amran-Asrul,
yang diusung koalisi Partai Golkar dan PDI-P.
Hendra Saputra Beberkan Penyebab Hengkangnya PBB dari Ramah
Sementara
itu saat di konfirmasi terkait hengkannya PBB dari Partai koalisi. Ketua DPC
PBB Hendra Saputra membenarkan dan menjelaskan bahwasannya semua itu berawal
dari tidak adanya komunikasi antara Paslon dan pengurus partai PBB, serta tidak
pernahnya di ikut sertakan dalam setiap kegiatan paslon.
“Kita
pindah bukan persoalan uang tetapi ini masalah hati yang telah tersakiti, dan
ini sudah merupakan kesepakatan bersama bukan keputusan seorang ketua saja,” jelas
Hendra.
Ditambahkan
Hendra, lebih baik kita menyatakan sikap, ketimbang kita menjadi pemain di
belakang dengan menerima uang paslon tetapi kita tidak bekerja dengan baik. Dan
yang pelu di garis bawahi kita tidak pernah menyatakan diri keluar dari koalisi
namun kita “Off” dari kegiatan paslon RaMAH dan semua kawan-kawan silahkan
kemana mau mengarahkan suaranya.
“Saya
rasa ini bukan rahasia umum, sebenarnya bukan hanya PBB yang pindah kepaslon
lain tetapi dari partai lainpun demikian, kita dari PBB tidak mempersoalkan itu,
PBB punya prinsip dan kalo tidak ada sebab tidak mungkin kita akan berbuat
demikian,” sebut Hendra
“Saya
hanya tidak mau saja membeberkan, kalo saya beberkan nanti kena etika saya, biarkan
masyarakat menilai sendiri, lama- lama masyarakat juga tau siapa yang pemain
sebenarnya. Siapa yang menebar keburukan dia pasti akan menerima karmanya, kita
harus ingat itu, hukum karma itu pasti berlaku,” tutur Hendra kepada
pasbana.com. Senin 07/05/2018 di maskaz DPC PBB.
Lebih
lanjut Hedra Saputra juga menjelaskan terkait bubarnya PBB dengan PAN beberapa
waktu lalu, saat penjaringan paslon wako dan wawako bukan di sebabkan karena uang, seperti yang memjadi perbincangan masyarakat banyak, kita PBB keluar dari PAN karena pada waktu itu
calon Wako yang rencananya kita usung berencana tidak jadi untuk mencalonkan
diri, maka dari itu petinggi partai PBB mengambil kesimpulan dan sikap.
“Selama
ini memang banyak orang yang men - judge dan memvonis tanpa ada konfirmasi ke
PBB, padahal mereka itu tidak tau apa yang terjadi sebenarnya. Hingga saat ini
komunikasi PBB dan PAN cukup baik, dan saat ini apapun yang di bilang
orang terhadap PBB silahkan saja yang jelas kami dari PBB tetap fokus dengan pekerjaan
kita untuk mendukung calon kita masing-masing,” tegas Hendra. ( Put)