Notification

×

Iklan

Iklan

Pemko Payakumbuh Terinspirasi Vokasi Jerman, Bekerja Dahulu Baru Lanjutkan Pendidikan

06 Juni 2018 | 19.16 WIB Last Updated 2018-06-06T12:16:31Z




Payakumbuh - Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz kuatkan tekad untuk menekan angka penggangguran generasi muda Kota Payakumbuh dengan memotivasi para lulusan SLTA calon peserta magang program vokasi kerjasama Pemerintah Kota Payakumbuh dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid Jakarta, Rabu (6/6) di SMKN 1 Payakumbuh.

Hadir pada kesempatan tersebut Staf Ahli Walikota Ruslayetti, Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian Dafrul Pasi, Kepala SMKN 1 Payakumbuh beserta jajaran majelis guru serta perwakilan dari STP Sahid Jakarta.

Dikatakan Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz, kerjasama magang yang dilakukan Pemko tersebut disamping upaya mengurangi pengangguran juga merupakan usaha mencetak calon-calon pemimpin kedepan.

"Kesempatan yang dibuka Pemko ini merupakan upaya mencetak calon pemimpin dimasa yang akan datang. Program magang atau vokasi di Sahid ini diberikan untuk orang-orang terbaik. Saya ingin melalui program ini akan lahir generasi calon pemimpin daerah bahkan bangsa kedepan yang lebih baik dari saat ini," ujar Wawako Erwin.

Wawako mengajak peserta agar tidak disia-siakan kesempatan tersebut. Menurutnya, program ini akan membuka wawasan, jaringan dan peluang peserta untuk berkarier dan menjadi seorang profesional dimasa depan.

"Menjadi profesional itu butuh banyak latihan. Seorang profesional, mendapatkan duit 2 milyar tidaklah susah. Berbeda dengan pegawai negeri misalnya, mendapatkan duit sebanyak itu cukup sulit. Jadi ini peluang bagus, manfaatkan sebaik mungkin. Kedepan, proses rekrutmen akan lebih ketat, seiring dengan kesuksesan peserta magang," ujar Wawako Erwin. 

Ditambahkan, model vokasi yang dilaksanakan Pemko Payakumbuh tersebut terinspirasi dari Negara Jerman karena tercatat sebagai negara dengan tingkat pengangguran generasi muda terendah didunia.

"Vokasi model ini dikembangkan Jerman. Bekerja dahulu baru melanjutkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Jadi bekerja sambil kuliah dan itu terbukti mampu menekan angka pengangguran generasi muda mereka, kita ingin seperti mereka," ungkap Wawako Erwin.

Lovira, lulusan SMAN 2 Payakumbuh, salah seorang calon peserta mengaku sangat tertarik mengikuti program vokasi tersebut. Menurutnya, program tersebut memberi peluang dirinya bisa berkarier didunia kerja lebih cepat sekaligus dapat membantu meringankan beban orang tua. 

"Saya ingin cepat masuk kedunia kerja dan mandiri. Sebab, kalaupun kuliah, belum ada jaminan mendapatkan pekerjaan. Kan banyak juga kakak-kakak yang sudah sarjana tapi justru menganggur," ujar Lovira.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, program vokasi tersebut akan berlangsung selama 9 bulan, dibagi dalam 2 (dua) termen yaitu pelatihan selama tiga bulan dan dilanjutkan enam bulan pemagangan di luar negeri. Pendanaan program ini ditanggung penuh oleh APBD Kota Payakumbuh. (BD)
×
Kaba Nan Baru Update