Notification

×

Iklan

Iklan

Saatnya Padang Panjang Butuh Humor

02 Juni 2018 | 17.32 WIB Last Updated 2018-06-02T10:37:20Z
Ilustrasi tawa anak-anak ( foto: abuyamil.com)
PASBANA.com - Menjelang waktu pencoblosan Pilkada Serentak 27 Juni mendatang, suhu perpolitikan di Padang Panjang kian menghangat. Suhu hangat ini pun merambah ke dunia media sosial . Suasana yang cukup menghangat tergambar jelas di Grup Facebook 'Suara Warga Padang Panjang Online '.

Beberapa ungkapan dan komentar ' panas' cukup mewarnai di grup tersebut. Hal ini jelas kurang sehat untuk kehidupan bermasyarakat dan badunsanak yang tumbuh baik di kalangan masyarakat Padang Panjang yang sejuk.

Era kompetisi di masa Pilkada seharusnya tidak mengikis dan menggerus sendi-sendi kehidupan Badunsanak yang telah terbangun selama ini. Tak ada salahnya mari kita sikapi kompetisi yang ada dalam kacamata " Humor ".

Sulit dipungkiri bahwa tersenyum dan tertawa merupakan salah satu kebutuhan dalam hidup manusia. Humor adalah salah satu hal yang dapat mengundang senyum dan tawa seseorang. Di sela-sela kesibukan di dalam bekerja untuk mencari nafkah, humor menjadi warna penting untuk menghidupkan kembali suasana hati. Terlebih di suasana kontestasi politik seperti saat ini.

Seorang yang humoris pun lebih dinanti dibandingkan seorang yang dingin. Humor juga dapat memberikan banyak manfaat, yang antara lain: mengurangi rasa sakit, membuat hati menjadi rileks, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi stres, dan mengurangi rasa takut yang tidak perlu.

Bahkan Rasulullah SAW sendiri juga memiliki rasa humor baik yang beliau tunjukkan terhadap Sahabat maupun Aisyah, istri beliau. Pernah Sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai, Rasullullah! Apakah engkau juga bersendau gurau bersama kami?”Maka Rasulullah SAW dengan sabdanya, “Betul, hanya saja aku selalu berkata benar.” (HR. Imam Ahmad dengan derajat shahih).

Menyampaikan ketidaksukaan yang dikemas dengan humor juga terasa lebih segar dan sehat. Humor satire adalah salah satu indikasi intelektualitas seseorang yang mengungkapkannya. Dan Minangkabau kaya akan humor-humor yang bernada satire.

Menurut sejarahnya , saat revolusi industri di Inggris begitu marak jenis-jenis humor satire yang diterima kalangan menengah ke atas, seiring dengan maraknya kebudayaan industri yang semakin diterima mayoritas masyarakat. 

Proses evolusi kesadaran masyarakat Minang membuat selera mereka akan kualitas humor semakin dewasa pula. Humor dapat juga berfungsi sebagai media kritik, bahkan perlawanan terhadap situasi kondisi politik . Namun dibungkus dalam humor yang cerdas. Karena humor yang berkualitas bukan semata-mata media penyampaian kelucuan.

Secara historis, humor yang cerdas berawal dari sejarah dramaturgi Eropa Barat yang mengacu dari filosof Aristophanes (300 tahun sebelum Masehi), yang kemudian banyak dipraktikkan dalam karya-karya besar William Shakespeare (Inggris) dan Nikolai Gogol (Rusia) melalui karya sastranya yang terkenal, “The Inpector General”. 

Karena itu, humor yang bercita-rasa tinggi tak lain merupakan jenis lawakan yang menertawakan cacat-cacat kita yang selama ini kita tutupi dengan penampilan-penampilan palsu dan munafik. Hari ini kita butuh melahirkan humor-humor yang positif, manusiawi, tidak ada unsur menyakiti hati, dan tidak ada unsur dusta atau kebohongan.

Untuk menjaga suasana Kota Serambi Mekkah yang sejuk dan nyaman, kita butuh humor-humor cerdas. Biarlah kontestasi politik berjalan dengan lancar, aman, dan damai. Sementara selera humor kita tetap terjaga.

" Kalah dalam kompetisi bukanlah bencana, namun saat rahang Anda terkunci kala semua orang tertawa, itulah bencana sesungguhnya".

[ Inyong Budi ]



×
Kaba Nan Baru Update