Notification

×

Iklan

Iklan

Ngalau Tompok, Gua Ceruk Yang Menyimpan Aksara Minang

29 Juli 2018 | 14.22 WIB Last Updated 2018-11-17T06:29:31Z

Tanah Datar -- Karakter wilayah Tanah Datar dengan Bukit Barisan dan bukit-bukit kartsnya memang menyimpan  potensi gua dan/atau ceruk yang menjadi “hunian”, baik hunian masa prasejarah dan juga hunian sementara. Nagari Situmbuk merupakan salah satu contoh daerah yang kaya akan potensi gua/ceruk “hunian” di Tanah Datar.

Ngalau Tompok merupakan salah satunya, berada di area perbukitan dengan bentang persawahan di sisi baratnya. Ngalau Tompok memiliki mulut selebar 2 m, menghadap ke selatan. Bagian yang mendekati mulut gua cukup terang. Sedangkan bagian permukaan tanahnya kering. Ngalau Tompok merupakan gua berstalaktit dan stalagmit. Bagian tengahnya terdapat menhir yang disambung dengan bentuk kubur dengan nisan berorientasi timur-barat (dipercaya sebagai makam Angku Shaliah).



Menelisik lebih jauh ke area ngalau, terlihat lukisan-lukisan yang diterakan pada dinding langit-langit gua berwarna putih. Dari hasil survei tim peneliti Balar Medan, lukisan yang tertera di dinding ngalau tersebut merupakan bentuk aksara/huruf yang dapat berbunyi. Analisa awal yang dilakukan, lukisan tersebut merupakan bagian dari “Aksara Batak Kuna”, ada yang berbunyi “ha”, “ma”, “da” dan sebagainya.

Namun, analisa ini setidaknya dapat memberikan informasi awal dari lukisan-lukisan warna putih yang selama ini masih membingungkan. Di sisi lain,  menurut hasil survei penulis (2016), lukisan yang terdapat pada dinging gua tersebut lebih mengarah pada Aksara lokal Minang yang selama ini masih memicu pergulatan ilmiah di antara (para) peneliti.

 Sebab jika kita lihat dan pahami betul,  morfologi aksara dari Aceh hingga Lampung memiliki bentuk yang hampir sama. Maka tidak tertutup kemungkinan bahwa lukisan di dinding Ngalau Tompok memang bagian dari aksara Minang yang hilang dari sejarah Minangkabau.(Ril/bd/put)


×
Kaba Nan Baru Update