Notification

×

Iklan

Iklan

"Jangan Abaikan Pemilih Pemula" Pemilu Era Digital (Caleg Digital)

03 Agustus 2018 | 10.44 WIB Last Updated 2018-08-03T03:58:55Z

Ditulis Oleh: Adi Rahmatsyah, S.KOM MM (Politisi Milenial Sawahlunto)


Jumlah pemilih pemula di setiap event pemilihan umum baik pilkada maupun pemilu terus bertambah. Pemerintah melalui KPU dan Bawaslu member perhatian khusus kepada para pemilih yang baru akan melakukan pencoblosan pada pemilu ini.

Sosialisasi atas kepedulian pada tahapan pemilu terus disuarakan kepada pemilih pemula karena mereka adalah kelompok yang rentan, kritis namun juga kelompok yang acuh.

Meski sudah dilakukan sosialisasi, namun bukan tidak mungkin kelompok pemilih pemula yang acuh juga masih banyak. Kelompok ini akan menjadi kelompok yang bisa saja tidak ambil bagian dalam keseluruhan tahapan pemilu karena sikap acuhnya. Hal ini tentu saja tidak baik bagi pertumbuhan pendidikan politik di Indonesia.

Teknologi informasi yang semakin massif membuat kelompok pemilih pemula merasa tak harus peduli pada pemilu. Bagi mereka, bisa jadi pemilu adalah sesuatu yang tak harus mereka ikuti.

Bagi mereka yang sudah mendapatkan sosialisasi mengenai kepedulian terhadap pemilu baik partisipasi maupun pengawasan, masih ada satu hal penting yang harus mereka dapatkan yaitu sosialisasi tentang calon legislatif yang akan mereka pilih.

Begitu banyak pemilih pemula yang masih blank ketika harus memilih. Tak sedikit dari mereka yang sama sekali tidak punya  pilihan bahkan ketika mereka sampai di bilik suara. Aktifitas pekerjaan, sekolah serta aktifitas di media sosial melalui gadget mereka mengalihkan perhatian atas bentuk-bentuk kampanye konvensional.

Inilah saatnya menggunakan media online untuk melakukan sosialisasi calon legislatif ataupun pilpres nantinya kepada para kelompok ini. Kelompok ini butuh sentuhan dan sapaan di dunia mereka yakni dunia maya ( era digital ) berbasis it tekhnologi.

Caleg zaman now atau pun sejenisnya sudah harus paham atas karakter dan keberadaan mereka. Caleg zaman now harus mendulang banyak suara dari pemilih pemula.

ADI RAHMATSAH MANDAY S.KOM, MM


Diperlukan strategi digital yang mapan agar pemilih pemula menjadi "PEDULI PEMILU" dan mengarahkan suara mereka untuk calon legislatif ataupun sejenisnya.

Mereka harus didekati dengan cara yang berbeda. Jika mereka mengabaikan kampanye konvensional, maka saatnya menjadikan media digital sebagai sarana kampanye (Digital Campaign).

Analisis Data  yang dikembangkan mengenai jumlah pemilih pemula yang ada di dunia maya dan mengakses media sosial dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan agar kampanye online ini sampai ke mereka hingga mereka memberikan suara.

Target utama adalah mengakuisisi suara pemilih pemula sebagai kelompok potensial memenangkan pemilu legislatif 2019 ataupun pilpres dan wapres 2019.  Berikut hasil bincang politik milenial dari  ADI RAHMATSAH MANDAY S.KOM, MM  & ARIFKI CHANIAGO ( staf ahli DPD RI & presiden politico milenial club' (PM CLUB). Jumat 3 Agustus 2018 , 00:44.
×
Kaba Nan Baru Update