Notification

×

Iklan

Iklan

HUT ke - 73 Momentum Mewujudkan Pasaman yang Sejahtera Agamis dan Berbudaya

08 Oktober 2018 | 00.11 WIB Last Updated 2018-10-09T17:12:29Z
Pasaman - Tanggal 08 Oktober adalah hari lahirnya Kabupaten Pasaman. Peringatan hari ulang tahun ini  sudah memasuki usianya yang 73 dan setiap tahunya dilaksanakan didaerah tersebut.



Nama Kabupaten Pasaman dalam sejarahnya diambil dari nama Gunung Pasaman dan nama sungai yaitu Batang Pasaman. Kata Pasaman berasal dari kata PASAMOAN yang berarti kesepakatan dan atau kesamaan pendapat antar golongan etnis penduduk yang mendiami wilayah Pasaman yaitu Minangkabau, Mandahiling, Jawa dan lain – lain, sehingga muncul keragaman budaya yang bercirikan Pasaman yang heterogen, sebagaimana berlangsung sampai saat ini.

Sementara penetapan hari jadi Pasama berdasarkan hasil rumusan seminar yang digelar oleh Panitia Penelusuran Hari Jadi Kab. Pasaman pada tanggal 30 Desember 1991 di Lubuk Sikaping, diketahui bahwa Kab. Pasaman terbentuk pada tanggal 8 Oktober 1945. Kesimpulan ini didasari oleh Surat Keputusan Residen Sumatera Barat Nomor : R.I/I tanggal 8 Oktober 1945 yang menetapkan pembagian wilayah pemerintah berikut kepala pemerintahannya, termasuk Luhak Talu (Pasaman) dengan Kepala Luhak (Bupati) Bapak Abdul Rahman Sutan Larangan.

Selanjutnya hasil seminar tersebut disampaikan oleh Bupati Pasaman kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Pasaman pada tanggal 3 Februari 1992, dan dengan Surat Keputusan DPRD Kab. Pasaman Nomor : 11/KPTS/DPRD/PAS/1992 tanggal 22 Februari 1992 tentang Persetujuan Dewan terhadap Hari Jadi Kab. Pasaman ditetapkan tanggal 8 Oktober 1945, dilanjutkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Pasaman Nomor : 188.45/81/BUPAS/1992 tanggal 26 Pebruari 1992, maka ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Pasaman pada tanggal 8 Oktober 1945.

Perayaan hari jadi Kabupaten Pasaman yang ke 73 ini dihadiri Gubernur Sumatera Barat, diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Dapil IV Pasaman/Pasaman Barat, Bupati dan Wakil Bupati Pasaman beserta Isteri, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Barat beserta isteri, Ketua DPRD Propinsi Sumatera Barat beserta Isteri dan rombongan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kab. Pasaman beserta isteri.

Serta turut juga hadir, Bapak H. Halim Nasution Ketua Harian Persatuan Perantau Pasaman Raya Jabodetabek, Tokoh masyarakat, Ninik Mamak Nan Gadang Basa Batuah, Alim Ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang, Sekretaris Daerah Kab. Pasaman, Kepala  Organisasi  Perangkat  Daerah,  Asisten,  Kepala  Bagian dilingkungan Pemda Kab. Pasaman.

Serta terlihat nampak, Para Kepala Instansi Vertikal, BUMD, BUMN Kab. Pasaman, Camat se Kabupaten Pasaman, Wali Nagari se Kabupaten Pasaman, LSM dan Wartawan media cetak dan media elektronik dari berbagai mas media.



Bupati Pasaman Melepas Pawai Budaya Pasaman Membangun

Bupati Pasaman Melepas Pawai Budaya Pasaman Membangun


Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Pasaman ke- 73 Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis melepas secara resmi Pawai Budaya Pasaman membangun. Dengan melibatkan 12 Kecamatan, 37 Nagari dan 25 nagari persiapan se-Kabupaten Pasaman di Lubuk Sikaping. Sabtu (08/10/2018).

Kurang Lebih hampir 10 ribu masyarakat dan diperkirakan sepanjang 3 Km yang ikut memeriahkan perayaan Hut Pasaman yang Ke 73 ini, dengan menampilkan berbagai macam budaya dari masing-masing daerah, seperti rombongan Ronggeng dari Kecamatan Dua Koto.

Talempong, Gordang Sambilan Mandailing, tari Piring, Rebana dari pengajian wirid yasin, juga di suguhkan dengan berbagai keunikan mobil-mobil yang dirancang sekian rupa oleh dinas-dinas yang ada di Pasaman seperti, mobil Ala dinas Pendidikan.

Juga Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, BPJS, mobil Perpustakaan Daerah, Mobil Dinas kehutanan, Dinas BPBD, RSUD, Duscapil, Para TNI, Polri, Dan tidak ketinggalan BRI, BNI, Dan Bank Nagari ikut nemeriahkan, ini adalah suatu bukti nyata kalau masyarakat Pasaman punya Beragam adat, suku, akan tetapi bisa rukun, damai, dan sejahtera.

Bupati dalam pelepasnnya mengatakan tujuan dari Pawai budaya Pasaman membangun ini adalah selain memperingati hari jadi Pasaman ke 73 juga kita ingin sejahtera lahir batin, Agamis, dan berbudaya sesuai dengan visi misi kita pasaman.

“Acara ini kita laksanakan di seluruh kabupaten pasaman, camat, Walinagari kita libatkan disini demi memeriahkan acara ini,” katanya.

DPRD Pasaman menggelar sidang Paripurna Istimewa ke-III
HUT ke - 73 Momentum Mewujudkan Pasaman yang Sejahtera Agamis dan Berbudaya

DPRD Pasaman menggelar sidang Paripurna Istimewa ke-III

Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pendiri dan pejuang yang mewujudkan dan berperan aktif pada kabupaten Pasaman sampai saat ini.

Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini, saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada para tokoh pejuang kabupaten Pasaman dan kepada para mantan bupati dan wakil Bupati Pasaman serta mantan pimpinan dan Anggota Dewan yang telah memberikan kontribusi melalui kiprah dan karya dalam membangun kabupaten Pasaman tercinta.

Selama 73 tahun usia kabupaten Pasaman banyak sudah pengalaman dan dinamika yang kita lalui. Alhamdulillah, berbagai situasi yang kita hadapi, mampu kita jalani dan dilaksanakan dengan baik. Sejak 73 tahun yang lalu, kabupaten Pasaman menapaki sejarah yang cukup panjang.

Beliau juga menambahkan, Sebagai kabupaten yang heterogen dari sisi sosial budaya, kita patut berbangga dan berbahagia, karena dalam kurun waktu 73 tahun, kita mampu membangun dan mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan yang kuat, sehingga keanekaragaman suku, bahasa dan budaya serta adat istiadat yang ada di kabupaten Pasaman yang terekat kuat dalam menjaga keutuhan dan persatuan menjadi sebuah potensi yang dapat didayagunakan secara optimal, sekaligus sebagai modal dasar kita membangun daerah kita, sesuai dengan Visi kabupaten Pasaman “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pasaman yang Sejahtera, Agamis dan Berbudaya.”

Bendera Star Lomba Lari 5K dan 10K 1
Sambut HUT Pasaman Yusuf Lubis Angkat Bendera Star Lomba Lari 5K dan 10K


Lebih seribu peserta mengikuti Pasaman Saiyo Maraton  dengan rincian 1.000 peserta kategori pelajar putra putrid 5K dan 100 lebih peserta kategori umum putra 10K. Dalam perlombaan tersebut panitia menyediakan hadiah total sebesar 15 juta rupiah untuk sepuluh orang pemenang masing-masing nomor perlombaan.

Lomba lari 5k dan 10k yang kita laksanakan ini merupakan momentum yang tepat untuk kembali mengingatkan kita membangun budaya olah raga serta mengolah ragakan masyarakat. Moto ini merupakan slogan yang harus di implementasikan secara baik dan benar di kalangan seluruh masyarakat, kata Yusuf Lubis.

Agar kita dapat membangun ke olah ragaan daerah dan nasional dengan pondasi yang kokoh yakni budaya olah raga yang tumbuh kuat serta hidup sehat dan bugar dalam beraktifitas dengan moto “Tiada Hari Tanpa Olah Raga”, ungkap Bupati Pasaman. 

Lomba Drum Band
Meriahkan HUT Pasaman ke 73 Pemda Gelar Lomba Drum Band

Ketua Pelaksana Ricky Riswandi, SH M.Si dalam laporannya menyampaikan tujuan dari kegiatan ini ”Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam meningkatkan kreatifitas di bidang seni serta menumbuh kembangkan kegiatan drum bandditiap sekolah-sekolah untuk dapat berpartisipasi dan aktif menyemarakkan perayaan yang ada baik sosial dan umum.

Peserta yang ikut berjumlah 23 Grub Drum Bandse Pasaman terdiri 8 sekolah tingkat SD/MI Senior, 8 sekolah tingkat SD/MI Yunior, 4 sekolah tingkat SMP/MTsN dan 3 sekolah tingkat SMA/SMK/MA tegas ricky.

HUT ke - 73 Momentum Mewujudkan Pasaman yang Sejahtera Agamis dan Berbudaya
HUT ke - 73 Momentum Mewujudkan Pasaman yang Sejahtera Agamis dan Berbudaya

Sambut HUT Pasaman Atos Pratama Buka Festival Multi Etnis

Atos Pratama mengatakan, Pelaksanaan pagelaran kesenian multi etnis itu, dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan kebudayaan di setiap nagari dan merupakan perwujudan dari visi Pemkab Pasaman.

Berbagai upaya, kata dia, sudah dilakukan oleh pemerintah setempat untuk melestarikan kesenian tradisional di daerah itu. Tujuannya, melakukan pengelolaan kebudayaan dengan etnis yang ada di Kabupaten Pasaman.

"Melestarikan tradisi kebudayaan multi etnis yang ada, melakukan pembinaan terhadap lembaga budaya yang ada dan mewujudkan masyarakat Pasaman yang agamis dan berbudaya," ujarnya. (ADV)












×
Kaba Nan Baru Update