Notification

×

Iklan

Iklan

Dari Buaian Petani Menuju Negri China

19 Februari 2019 | 10.59 WIB Last Updated 2019-02-19T03:59:33Z

Pasbana.com --- Takdir tak ada yang bisa menerka, masa depan tidak ada yang tau, manusia dituntut hanya berusaha dalam sebuah perjalanan. Dan Allah pun telah berfirman bahwa Allah SWT tidak akan merubah nasib seseorang sebelum seseorang tersebut yang merubahnya.

Begitulah kira-kira yang ada di benak Hardi Setiawan. Lahir dari keluarga yang kurang mampu, Hardi kecil pernah bercita-cita untuk ke luar negri. Rasanya mimpi itu tak akan pernah terwujud, bagaimana tidak? 

Orangtua yang bekerja sebagai petani, makan enak 3 kali sehari saja belum tentu terwujud boro-boro mau ke luar negri.
Pada masa kecil Hardi menghabiskan waktu untuk belajar, demi suatu impian untuk merubah nasib keluarga. 

Anak pertama memang mempunyai beban berat harus mampu sebagai contoh bagi adik-adiknya. Itulah salah satu cambukan semangat bagi Hardi untuk belajar lebih ekstra. 


Alhasil, buah dari belajar tekun mulai dari sekolah dasar hingga atas menempatkan Hardi sebagai mahasiswa di Jurusan Matematika Universitas Andalas dengan jalur beasiswa. Untuk menyambung hidup di perantauan, Hardi aktif sebagai penyanyi nasyid di kota Padang. 

Selang waktu, Hardi si anak petani akhirnya menjadi seorang sarjana sains. Kehidupan nyata telah menanti Hardi! Tak seperti teman-temannnya yang lain menunggu ijazah untuk melamar pekerjaan. 

Hardi tak ingin menunggu, dan ia tak malu untuk melamar pekerjaan di sebuah cafe yang notabenenya bukan kapasitas sarjana sains. Sejatinya, pria kelahiran simalanggang 5 Februari 1985 ini bercita-cita sebagai pegawai yang berdasi. 

Namun kesempatan untuk mewujudkan impian itu tak kunjung datang. Karena niatnya sedari dulu secepatnya membantu tanggungan orangtua, Hardi tak begitu menghiraukan pekerjaan apa yang ditekuni.

Tak berselang lama, Yayasan Pendidikan Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh (YPI-RJ) membuka lowongan untuk pegawai tata usaha (TU) dan guru. Hardi mencoba keberuntungannya, mendaftarkan diri sebagai pegawai TU. Ultra pada saat itu panitia seleksi (sekarang menjadi ketua YPI RJ) mengatakan kepada Hardi yang kira-kira begini “kamu kok bodoh, mau menjadi pegawai sementara kamu lulusan Matematika” setelah itu Hardi manut dengan perkataan pak Ultra dan agak sedikit terpaksa untuk menjadi seorang guru, hal yang sama sekali tidak pernah diniatkan.


Menjadi guru adalah keterpaksaan bagi Hardi, namun kini keterpaksaan itu menjadi sebuah hadiah yang begitu manis. Kenapa tidak? 

Karena jadi guru itulah mimpi ke luar negri terwujud. Singapura, malaysia dan kini China akan Hardi singgahi. Belum lagi prestasi-prestasi yang beliau torehkan kepada anak muridnya. Hardi telah banyak mewujudkan mimpi-mimpi muridnya, pergi ke luar kota, naik pesawat terbang begitulah kira-kira mimpi sederhana anak muridnya dan itu telah terwujud dengan indah.

Ratusan prestasi murid yang Hardi didik dan puluhan prestasi pribadi yang  ditorehkan menempatkan beliau menjadi seorang guru yang begitu diperhitungkan di kota Payakumbuh dan Sumatera Barat. 

Memang begitulah rencana Tuhan begitu manis jika kita dapat mensyukuri dan tetap optimis walau jatuh ditimpa tangga sekalipun. Kini, setiap pergi lomba ditingkat kota ataupun provinsi di Sumatera Barat Hardi maupun anak muridnya pasti membawa trophy pulang. 

Pada kurun 8 bulan terakhir ini saja, SMP Raudhatul Jannah sekolah tempat Hardi mengajar telah 6 kali juara umum lomba bidang studi. Hal yang tak pernah Hardi bayangkan sekalipun. 

Sejatinya, pada tahun 2013 nama Hardi telah naik ke tingkat nasional ketika ia menjadi ranking 1 Nasional olimpiade guru nasional (ogn) namun karena nama beliau menjadi seorang guru belum terdaftar resmi di kementerian, jadi ia didiskualifikasi. 

Pada tahun 2016 ia mencoba lagi dan tembus finalis tingkat nasional. Tahun 2017 Hardi kembali ikut dan ia juara 1 tingkat provinsi dan peringkat 6 nasional, karena ajang inilah yang membuat hardi akan menginjakkan kaki ke negri China. 

27 Februari 2019  mendatang akan menjadi kisah baru bagi Hardi, akan terbang ke negri tirai bambu, sekedar memperluas asa untuk menggenggam dunia. 

Begitulah kesuksesan itu, ia tidak akan melihat dari rahim siapa kamu lahir atau darimana latar belakangmu. Karena kesuksesan hanya datang kepada orang yang mau bekerja keras dan tak pantang menyerah.(*)

Ditulis oleh : 
Panji Anugerah, S.Sos
HUMAS YPI Raudhatul Jannah
×
Kaba Nan Baru Update