Notification

×

Iklan

Iklan

16 Ton Bawang Putih Asal China Masuk ke Pasar Ibuh Payakumbuh

12 Mei 2019 | 14.54 WIB Last Updated 2019-05-12T07:54:23Z


Payakumbuh - Mengantisipasi terus melonjaknya harga jual bawang putih di Pasaran, Kementerian Pertanian Republik Indonesia meluncurkan puluhan Ton Bawang Putih Impor asal Cina di Sumatera Barat, selain di Kota Padang, Kota Payakumbuh juga kebagian Bawang Impor tersebut. Di Payakumbuh bawang Impor tersebut diluncurkan sebanyak 16 ton yang dikemas dalam karung kecil ukuran 20 Kg. Puluhan pedagang sejak Sabtu pagi 11 Mei 2019 hingga Minggu (12/5), mengantri untuk membeli bawang putih yang dibawa menggunakan sebuah truk tersebut.

Di kawasan Parkir Pasar Ibuah Barat, Minggu (12/5), pedagang mengantri untuk bisa membeli bawang tersebut, selain dipantau langsung oleh Kementrian Pertanian, peluncuran/penyaluran bawang tersebut juga dipantau Wakil Walikota Payakumbuh, Sekdako Payakumbuh, Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Koperasi dan UKM.

Kasi Pemasaran Dan Promosi Ditjen Kementan Holtikuktura Republik Indonesia, Judika Megawati Pasaribu dilokasi peyaluran bawang putih tersebut mengatakan bahwa peluncuran bawang putih dengan harga kepada pedagang 25 ribu itu diharapakan bisa menekan harga bawang putih yang akhir-akhir ini mengalami kenaikan cukup signifikan.

“Untuk Payakumbuh sekitar 16 Ton bawang putih yang diluncurkan, kita berharap pedagang kembali menjual dengan harga perkilonya maksimal 35 ribu, syukur-syukur mereka mau jual kembali dengan harga 25 atau 26 ribu," sebutnya.

Sementara Rini (42) salah seorang pedagang yang ikut membeli bawang putih impor tersebut, mengatakan, akan terlebih dahulu menjual bawang yang sebelumnya dibeli dengan harga yang juga mahal, setelah bawang tersebut habis, baru bawang yang dibeli lewat operasi pasar itu dijual.

“Tentu kita habiskan dulu stok bawang yang lama, baru kemudian kita jual bawang yang kita beli lewat operasi pasar ini,” sebutnya.

Rini juga menyebutkan, dengan harga jual 35 ribu maksimal yang ditetapkan pemerintah para pedagang telah mendapatkan keuntungan. “ Dengan harga yang ditetapkan itu kita sudah mendapatkan untung,” ulasnya.

Sementara salah seorang masyarakat, Silvi (43) yang kerap membeli bawang putih untuk kebutuhan usaha makanan yang ia jalankan, mengatakan, sejak terjadinya lonjakan harga bawang, ia memilih mengurangi pembelian bawang putih karena tidak mungkin untuk menaikkan harga makanan yang ia jual.

“ Iya, biasanya saya membeli 1 hingga 2 kilo setiap berbelanja ke Pasar Ibuah ini, namun sejak harga melonjak, saya mengurangi pembelian bawang putih,” sebutnya.

Sebelumnya, harga jual bawang putih di Pasar Tradisional Ibuah mencapai angka 80 hingga 100 ribu perkilogramnya, hal ini berdampak pada lemahnya daya beli masyarakat dan menurunya omset pedagang yang menjual kebutuhan harian, termasuk bawang putih. (BD)
×
Kaba Nan Baru Update