Notification

×

Iklan

Iklan

Pro dan Kontra, Sistem Tiket e-money Di Objek Wisata Panorama dan Kebun Binatang Bukittinggi

19 Juni 2019 | 14.47 WIB Last Updated 2019-06-19T07:47:28Z
Loket Brizzi Objek Wisata Panorama, Bukittinggi ( foto : Rizky )

Bukittinggi - Perubahan sistem tiket pengunjung dari karcis ke uang elektronik (e-money brizzi) di objek wisata panorama dan kebun binatang di Bukittinggi menuai pro dan kontra. Penerapan 1 tiket e-money brizzi dari Bank BRI dapat digunakan lebih dari 1 orang pengunjung selama saldo mencukupi.

Namun penerapan sistem baru ini menuai polemik dari beberapa pengunjung baik yang berasal dari dalam maupun luar kota Bukittinggi. Berdasarkan pantauan media dilokasi objek wisata Panorama, beragam opini muncul dari pengunjung terkait berlakunya sistem tiket e-money tersebut. Rabu, (19/06).

Objek Wisata Lobang Jepang, Bukittinggi

Salah satunya Syarif pengunjung asal Kota Pekanbaru yang menikmati alam Panorama bersama keluarganya mengatakan, "Sistem ini mempermudah pengunjung, apa lagi sekarang sudah zamannya digital atau electronik, sehingga tidak perlu repot lagi."

Selain itu tambah Syarif, dana tiket masuk ini sekarang sudah bisa sampai kepada pemiliknya (Pemko Bukittinggi), artinya bisa meminimalisir kebocoran pendapatan anggaran.

Sementara itu Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia wilayah Sumbar, Budi mengatakan, "Meskipun sistem ini memiliki tujuan agar Pemerintah Kota Bukittinggi dapat mengontrol lebih baik jumlah pengunjung dan pendapatan dari objek wisata. Seharusnya Pemerintah Kota mengkaji terlebih dahulu dan sosialisasi kepada masyarakat dalam jangka waktu tertentu sebelum diterapkan."

Ketua HPI Wilayah Sumbar, Budi 

Hal ini terbukti di 2 hari pasca lebaran tambah Budi, banyak pengunjung objek wisata di kebun binatang dan panorama yang kaget dan antri. Lalu tidak sedikit juga pengunjung yang mengurung niatnya untuk masuk ke 2 objek wisata ini.

Masalahnya adalah sebelum berlaku kartu brizzi, pengunjung hanya membayar tiket sebesar Rp. 15.000 untuk orang dewasa dan Rp. 10.000 untuk anak, tinggal dikalikan saja berapa orang yang akan masuk. "Nah, Kalau sekarang harus ada biaya tambahan Rp. 20.000 untuk membeli kartu brizzi plus biaya pengunjung, bagi sebahagian masyarakat ini memberatkan," ujar Budi.


Belum lagi, kegunaan kartu brizzi ini tidak bisa dijadikan untuk alat bayar ditempat lain seperti di mini market, pasar, bayar ongkos angkot dan lain sebagainya di Kota Bukittinggi kecuali di Kota besar. Artinya apa, bagi pengunjung yang barangkali status ekonomi sosialnya menengah kebawah, setelah memiliki kartu brizzi tidak lagi gunanya, kecuali hanya untuk masuk panorama dan kebun binatang. (Rizky)
×
Kaba Nan Baru Update