Notification

×

Iklan

Iklan

Perlu Evaluasi Strategi Peningkatan Pemilih dan Antisipasi Hoax Pada Pilkada 2020

29 Agustus 2019 | 09.13 WIB Last Updated 2019-08-29T02:13:52Z
KPU RI Arif Budiman


Bukittinggi - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) melakukan evaluasi partisipasi pemilih dalam rangka menyambut Pilkada 2020. Menurut Ketua KPU RI Arif Budiman, "KPU RI perlu mengevaluasi strategi yang digunakan untuk mempengaruhi partisipasi pemilih. Selain itu, KPU RI juga akan mengantisipasi perkembangan berita hoax di masyarakat melalui media sosial."

Hal ini terungkap dalam konsolidasi peningkatan partisipasi pemilu 2019 dan Pilkada 2020 di Regional I yang terdiri dari 12 Provinsi, 164 Kabupaten/Kota di Istana Bung Hatta, Bukittinggi. Rabu malam kemarin (28/08). Langkah-langkah yang akan diambil salah satunya adalah meminta pendapat pakar komunikasi publik, ahli nero science serta masyarakat anti fitnah Indonesia tentang bagaimana menangkal, meminimalisir bahkan hingga menghapus hoax yang berkembang.

Sementara itu Anggota Bawasku RI, Afifudin menambahkan, Bawaslu RI juga akan melakukan evaluasi partisipasi pemilih yang tepat. Terutama terhadap perbaikan daftar pemilih tetap hasil perbaikan dapat diminimalisir sehingga para pemilih dapat ikut serta menggunakan hak pilihnya pada Pilkada mendatang.

Ketua Bawaslu Bukittinggi, Ruzi Haryadi


Diruang terpisah Ketua Bawaslu Bukittinggi, Ruzi Haryadi mengatakan bahwa jelang Pilkada 2020 Bawaslu dan KPU Bukittinggi dalam tahap pengajuan anggaran kepada pemerintah daerah untuk menunjang kegiatan. Setelah anggaran disetujui akan membentuk pengawasan adhoc mulai dari kecamatan hingga ke kelurahan.

Selanjutnya kita akan melakukan sosialisasi aturan-aturan yang berlaku dalam Pilkada. Lanjut Ruzi, karena aturan-aturan dan pola penindakan pada pilkada banyak berbeda dengan aturan-aturan dan penindakan yang berlaku pada Pilpres dan Pileg. (Rizky)
×
Kaba Nan Baru Update