Notification

×

Iklan

Iklan

Rumah DataKU Kampung KB Koto Katik Jadi Objek "Studi Tiru" Rombongan Dari Sawahlunto dan Dharmasraya

05 Oktober 2019 | 09.43 WIB Last Updated 2019-10-05T02:47:14Z
Rombongan dari Kampung KB Tapian Nambar, Desa Talawi Mudik, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto berkunjung ke Rumah DataKU Kampung KB Koto Katik (foto: dok.ist)


Padang Panjang, Pasbana - Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKU) Kampung KB Koto Katik kembali mendapat pujian. Kali ini sanjungan datang dari dua rombongan besar yang berasal dari Kota Sawahlunto dan Kabupaten Dharmasraya yang berkunjung di hari yang sama, Jumat (4/10).

Sebanyak 45 orang rombongan dari Kampung KB Tapian Nambar, Desa Talawi Mudik, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, yang datang duluan ke Koto Katik, langsung takjub dengan pengelolaan Rumah DataKU. Dipimpin Sekcam Talawi, Khairunnas, rombongan yang terdiri dari kepala desa, kepala dusun, PKB dan Pokja Kampung KB itu tidak sungkan untuk memuji kemajuan Koto Katik dalam mengembangkan Rumah DataKU.

"Kami akui, ini hebat dan bagus. Kami juga berkeinginan memiliki rumah data sebagus ini," ujar Khairunnas.

Diterima Plt. Kadis Sosial PPKB PPPA Kota Padang Panjang, Arkes Refagus, Kasi KB, Penggerakan dan Informasi, Upit Harnita, Lurah Koto Katik, Syafriman Thaib, PKB Pembina, Maryulis Max, pengurus Pokja Kampung KB dan pengurus Rumah DataKU Koto Katik, rombongan ini menggali informasi sedetil mungkin bagaimana bisa Rumah DataKU ini menjadi percontohan. Karena, tidak hanya menjadi lokasi studi tiru bagi Kabupaten Kota di Sumbar, juga dari provinsi tetangga.

Rombongan dari keluarga besar Dinas P3A P2KB Kabupaten Dharmasraya saat berkunjung ke Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKU) Kampung KB Koto Katik (foto: dok.ist)

Rombongan kedua, keluarga besar Dinas P3A P2KB Kabupaten Dharmasraya sebanyak 40 orang yang dipimpin Kabid PPKB, Elpa Handayani, juga mengeluarkan pujian yang sama. Menurutnya, tidak ada salahnya Dharmasraya belajar kemari, karena memang Koto Katik sudah menjadi contoh sukses bagi pengelola program Kampung KB.

"Tidak hanya ingin tahu pengelolaannya, kami juga ingin melihat seperti apa regulasi Pemko Padang Panjang dalam mendukung Kampung KB ini," sebut Elpa.

Kampung KB Koto Katik, terang Maryulis Max, sudah menjadi Kampung KB Percontohan Kota Padang Panjang yang dikukuhkan melalui SK walikota pertengahan 2019 lalu. Sebelumnya, Koto Katik berstatus Kakabiti (Kampung KB terintegrasi) binaan provinsi.

"Dari awal pembentukan pada 2017 silam, Koto Katik hanya Kampung KB binaan kecamatan. Seiring dengan banyaknya prestasi yang lahir dari berbagai inovasi pengurus Pokja Kampung KB di sini, maka statusnya naik terus. Dan alhamdulillah, sekarang sudah menjadi pusat studi tiru," papar Max.

Menyimak itu, Sekcam Talawi menimpali, ini tak terlepas dari binaan PKB-nya yang energik. Karena sebagai mantan PKB, Khairunnas tahu benar bagaimana beban kerja seorang PKB. "Ini tidak mudah. Beruntung Koto Katik punya PKB yang energik," tuturnya.

Demikian juga dengan Elpa Handayani yang juga mantan PKB, mengakui hal ini. Sebutnya, sinergitas PKB dan kader menjadikan Koto Katik menjadi hebat. "Termasuk dengan adanya dukungan lurah, OPD KB dan Pemko Padang Panjang, ini yang membuat Koto Katik terus menjulang," aku Elpa.

Rombongan Kota Sawahlunto dan Kabupaten Dharmasraya ini sudah dua kali datang ke Koto Katik. Sebelumnya Dinas Kesehatan Dalduk KB Sawahlunto mengunjungi Koto Katik pada 17 September lalu. Pada 19 Oktober juga akan datang satu rombongan lagi dari Luak Lansek Sawahlunto. Sementara Dharmasraya, pada 14 Januari silam, adalah rombongan pertama yang pernah singgah ke Koto Katik. (*)
×
Kaba Nan Baru Update