Notification

×

Iklan

Iklan

Negatif Corona, Didik Sunardi Pikul Beban Mental Dikucilkan Masyarakat

28 Maret 2020 | 17.52 WIB Last Updated 2020-03-28T10:52:19Z

Limapuluh Kota - Salah seorang warga kabupaten Limapuluh Kota, Didik Sunardi (32) warga kelurahan Tarok, yang sebelumnya mengalami sesak pernapasan sepulang dari Jakarta selesai menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Ahmad Mukhtar (RSAM) Bukittinggi, dan hasilnya negatif dari virus corona covid-19.

Dikatakan Didik Sunardi kepada wartawan, Sabtu (28/3) via selulernya, dirinya menjalani rujukan pemeriksaan, dua kali test darah, satu kali test SWAB dan hasilnya negatif. Sebelumnya Wakil bupati 50 Kota Ferizal Ridwan mengatakan dua ASN dirujuk ke RSAM Bukittinggi sebenarnya hanya saya yang dirujuk. Selain itu keluarga saya di Guguk dan Simpang Sugiran juga juga terdampak dari statemant wabup di pemberitaan sebelumya. Kita berharap Wabup segera meluruskan data ini.

“Alhamdulilah tidak ada tanda-tanda terjangkit corona pada diri saya. Cuma yang disedihkan saat ini, masyarakat menilai saya sudah kena corona. Dan berdampak pada usaha laundripun ditutup,” ujarnya.

Selain itu, katanya, pihak Puskesmas setempat sudah datang ke rumah untuk mensterilkan lokasi. “Selanjutnya bagaimana kami menghidupi keluarga, karena merasa dikucilkan dari masyarakat, dan tidak boleh berinteraksi dengan masyarakat juga keluar rumah. Dan yang membuat beban mental bagi Dian bersama anak-anak, pintu rumah diperintahkan untuk ditutup,” ungkapnya.


Ditambahkan Dian Wira Zesti (30), istri Didik Sunardi, kata Lurah Selasa kemarin tidak usah keluar rumah dulu, karena dalam pemantauan. Hasil labor suami Dian negatif corona. Saat ini, keluarga saya sangat tertekan karena mendapatkan dampak yang sangat buruk, nyaris ekonomi lumpuh dengan statemant Wabup di pemberitaan sebelumnya.

“Cuma sayang, masyarakat sudah parno, langsung percaya dengan pemberitaan sebelumnya. Untuk bahan makanan terpaksa dihemat-hemat, air minum bisa direbus. Terus untuk gas dan peralatan mandi yang habis, bagaimana solusinya lagi pak,” tangisnya kepada wartawan.

Sebelumnya, Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan, menyebutkan saat ini ada dua ASN Pemkab Limapuluh Kota yang dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Moechtar (RSAM) Bukittinggi setelah mengalami demam tinggi, sesak napas dan pilek. Gejala ini telah dirasakan dua ASN ini setelah pulang dari Jakarta beberapa hari lalu.

"Ada dua ASN yang sekarang saya suruh untuk berangkat ke RS achmad Moechtar untuk diperiksa. Keduanya mengalami gejala yang mirip Corona," sebut Wabup kepada wartawan, Senin (23/3/2020).

Dua ASN ini disebutkan Wabup adalah ASN dari di sekretariat Kantor Bupati Limapuluh Kota dan berangkat ke Jakarta bersama Kabag Organisasi Deki Yusman. Mereka dirujuk ke RSAM Bukittinggi pada Senin sore, sebutnya.

"Keduanya berangkat ke Jakarta bersama Kabag Organisasi," sebutnya.

Diuraikanya, perjalanan dinas ke Jakarta dilakukan oleh empat orang. Sepulang dari Jakarta, tiga ASN mengalami demam dan sesak napas. Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap tiga ASN ini di Puskesmas Tanjung Pati.

Setelah diperiksa, satu ASN atas nama Ismarni dinyatakan hanya demam biasa. Sedangkan kedua ASN lain dirujuk ke Rumah Sakit Suliki. Barulah dari Rumah Sakit Suliki ini diminta kepada kedua ASN ini dirujuk ke RSAM Bukittinggi.

"Dua ASN ini belum bisa disebut terjangkit Corona. Mereka hanya mengalami gejala seperti Corona. Keberangkatan ke Bukittinggi ini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tunggu hasilnya bagaimana nanti," sebut Wabup. (Bayu Denura)
×
Kaba Nan Baru Update