Notification

×

Iklan

Iklan

MAN 1 Padangpanjang Siapkan 25 Siswa jadi Jurnalis

05 April 2021 | 19.33 WIB Last Updated 2021-06-30T03:38:48Z


 

PADANGPANJANG, pasbana.com --- Cara kerja wartawan sudah dipraktekkan sejak zaman Rasulullah SAW. Pencatatan ayat-ayat Alquran, ucapan dan arahan Nabi Muhammad yang kemudian menjadi hadis, serta pembukuan dalam urusan niaga menjadi bagian penting dari praktek jurnalistik tersebut.


‘’Kepenulisan sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW. Hal itu dilakukan untuk menjadikan segala urusan terdokumentasi dengan baik dan terjaga keasliannya. Bila fakta ini diungkap, keterampilan tulis-menulis dipastikan menjadi bagian penting bagi setiap siswa madrasah,’’ ujar Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Padangpanjang H. Julpiadi Hutabarat, Senin (5/4), di Kampus MAN 1 Gunung, Padangpanjang Timur.


Ustadz Julpiadi mengutarakan hal itu, saat memberi arahan pada pembukaan Pelatihan Pengembangan Jurnalistik Madrasah yang diikuti 25 siswa. Pelatihan itu dibimbing langsung Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan Lainah. Sedangkan narasumbernya adalah Wartawan Utama Harian Singgalang yang juga Wakil Pimpinan Redaksi pasbana.com Musriadi Musanif, Devikar Alfakhri, dan Firmansyah.


Dikatakan, seiring dengan perkembangan zaman, generasi muda Islam harus memiliki keterampilan jurnalistik, karena dunia tulis-menulis itu juga merupakan bagian dari metode dakwah. Dai kita, sebutnya, tidak boleh ketinggalan di bidang menulis dan mempublikasikannya.


‘’Kini praktek-praktek jurnalistik amat diperlukan, baik untuk media massa profesional maupun media sosial. Tanpa itu, dikhawatirkan berita bohong dan hoaks akan semakin merajalela. Pelajar MAN 1 Padangpanjang sebagai calon dai, juga harus memiliki keahlian tulis-menulis,  yang merupakan keterampilannya para jurnalis atau wartawan terbaik,’’ sebutnya.


Agar pelatihan mencapai target yang diharapkan, Julpiadi meminta, para peserta agar mengikuti kegiatan dengan baik, serta melaksanakan tugas-tugas pelatihan yang diberikan instruktur dengan sungguh-sungguh. Siapa tahu, sebutnya, usai mengikuti pelatihan para siswa bisa menjadi penulis profesional, atau setidak-tidaknya menerbitkan media khusus pelajar di lingkup madrasah.


Musriadi dalam pemaparannya menjelaskan, menghasilkan karya jurnalistik di era media sosial saat ini dipandang penting, karena sajian informasi yang menjadi produk jurnalistik bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, dibanding sajian media sosial yang tidak melewati mekanisme verifikasi informasi.


‘’Produk media sosial itu kerap tidak bisa dipertanggungjawabkan. Munculnya hoaks dan kabar bohong juga tak lepas dari kehadiran medsos di tengah-tengah masyarakat. Kalau produk jurnalistik, kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan, ada proses verifikasi informasi oleh wartawan dan redaktur, serta ada kode etik jurnalistik yang harus dijunjung tinggi,’’ sebutnya.


Lainah dalam laporannya menjelaskan, kegiatan pelatihan ini berlangsung selama empat hari, Senin-Kamis (5-8/4) dengan materi Teknik Menulis Berita dan Reportase, Menerbitkan Majalah Sekolah, Teknis Fotogtafi dan Sinematografi, serta Desain Panflet, Poster, dan Banner.(*)

×
Kaba Nan Baru Update