Notification

×

Iklan

Iklan

Teater Adalah Kehidupan, Menimba Ilmu Dari Kehidupan

14 Juni 2021 | 03.28 WIB Last Updated 2021-06-14T01:25:07Z



Padang Panjang -- Komuitas Seni Kuflet Kota Padang Panjang, melaksanakan diskusi bulanan teater dengan mengundang Dosen Seni Teater ISI Padangpanjang Edy Suisno, S,Sn., M.Sn, pada Minggu (13/06). 

Diskusi tersebut bertajuk "Menasfsirkan Kembali Seni Peran, penuturan Ketua Umum Komunitas Seni Kuflet Muhammad Furqan Alfarizi  ditemui usai diskusi tersebut.

Furqan menambahkan diskusi rutin setiap hari, biasanya yang menjadi narasumber adalah anggota Kuflet, saling memberi dan menerima.

Kegiatan tersebut menjadi kegiatan rutin, namun sebulan sekali Kuflet selalu saja mengundang narasumber ahli di bidang seni, baik itu tentang Tari, Sastra, Musik, Seni Rupa dan Teater. Diskusi bulanan kali ini, Kuflet mengundang narasumber ahli di bidang teater untuk membahas tentang seni peran. 

Sulaiman Juned, Pendiri dan Penasihat Kuflet mengatakan setiap sebulan sekali secara rutin, Kuflet memang mengundang narasumber ahli untuk menambahkan asupan ilmu kepada seluruh anggota. 

"Hari ini kita mengundang Edy Suisno untuk mendialogkan bagaimana menafsirkan seni peran  yang berkaitan dengan akting atau pemeranan. Kita berharap dari hasil diskusi ini seluruh anggota dapat memaknai persepsi akting sebagai sesuatu yang dimainkan itu memiiki watak atau karakter sehingga ketika menjadi aktor dapat melakukan sesuatu yang mencerminkan karakter, " Ungkap Sastrawan yang kini menjabat Ketua Jurusan Seni Teater ISI Padang Panjang.

Edy Suisn, S.Sn., M.Sn mengatakan Teater itu harus memberikan isian emosi. Jadi aktor yang handal tidak hanya latihan olah tubuh, vokal, rasa dan meditasi. Namun yang lebih penting dapat membekali kepalanya dengan tabungan-tabungan visual dengan sering menonton pertunjukan teater, tari, musik, dan film serta peka dalam melihat fenomena lingkunngannya.





" Bagi seorang aktor harus mampu memasuki usia, memasuki ke ruang keadaan yang jauh dari keseharianmu untuk memperlihatkan karakter baru yang dibutuhkan oleh teks lakon sehingga ketika di casting oleh sutradara dapat menciptakan ilusi akting karena telah memiliki tabungan visualitas tersebut, ” Papar Dosen Seni Teater yang juga sutradara teater dan IPenulis Lakon handal itu.

Edy Suisno menambahkan Teater adalah kehidupan, para teaterawan sesungguhnya menimba ilmu dari kehidupan. Jadi untuk itu sebagai pemeran harus memiliki kesadaran pada atributmu untuk mengenali diri sendiri. Selain harus peka dan belajar pada kehidupan, aktor haruslah memiliki tiga atribut. 

Pertama, Kamu sebagai Kamu, harus dapat mengetahui apa kekurangan dan kelebihanmu. Harus menyadari kekurangan dan kelebihanmu terhadap Vokal, dan tubuh yang bersifat universal. 

Kedua, sadari sebagai pemeran sudahkah memiliki dasar-dasar bagaimana bermain di atas panggung. 

Ketiga, kamu sebagai karakter. Jika lebih besar kamu sebagai pemeran bermainnya mekanik, semuanya diperhitungkan dengan mempergunakan teknik pemeranan. Maka aktingnya sudah pasti didesain. 

" Seharusnya kalau kamu sebagai karakter, dapat mengkoordinasikan dan menerapkan dengan pas antara kemampuan sebagai pemeran kamu dengan kamu dengan sebagai karakter berlaku seimbang, maka kualitas keaktoran secara proposional akan terlihat aksi-aksi baik motif dan tujuan terformulasikan secara sungguh-sungguh," Tuturnya. (**) 



×
Kaba Nan Baru Update