Notification

×

Iklan

Iklan

Evaluasi PPKM Darurat Luar Jawa-Bali, Padang Panjang Turun Jadi Risiko Sedang

18 Juli 2021 | 19.38 WIB Last Updated 2021-07-18T12:38:14Z


Padang Panjang  -- Evaluasi Indikator PPKM Darurat di 15 kota/kabupaten di luar Jawa-Bali, Kota Padang Panjang menunjukan Risiko Sedang. 


Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat Evaluasi dan Pembahasan Perpanjangan PPKM Mikro Diperketat dan PPKM Darurat, Sabtu (17/7). 


Ada empat kota/kabupaten yang ditetapkan menjadi Risiko Sedang dilihat dari dua indikator, di antaranya Bed Occupancy Rate (BOR) kecil dari 80% dan capaian vaksinasi Covid-19. Di antaranya Kota Singkawang, Kota Sorong, Manokwari dan Kota Padang Panjang.


Kota Padang Panjang sendiri dengan jumlah penduduk 56.311 orang, memiliki konversi TT Covid sebesar 30%, BOR TT Covid 60%, BOR Isolasi 60% dan BOR Intensif sebesar 60%. Begitu juga persentasi capaian vaksinasi dosis pertama per 16 Juli sebesar 37.75%.


"Kita berharap dengan zonasi risiko menunjukan risiko sedang, capaian vaksinasi Covid-19 kita tinggi dan nilai BOR kecil dari 80% ini, Padang Panjang keluar dari kota/kabupaten yang berstatus PPKM Darurat," tutur Kepala Dinas Kesehatan Drs. H. Nuryanuwar, Apt, M.Kes, MM kepada Kominfo, Minggu (18/7).


Nuryanuwar juga mengatakan, untuk pelaksanaan vaksinasi, dihentikan sementara sampai ketersediaan vaksin ada kembali. Pihaknya kemarin telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, SKM, MKM.


"Alokasi vaksin untuk Sumatera Barat akan dikirimkan dari Jakarta ke Padang, Senin (19/7). Dengan alokasi sebanyak 3.090 vial untuk Sumatera Barat dan dibagikan ke kota/kabupaten secepat mungkin," ujarnya.


Setelah vaksin diterima dari provinsi, katanya, kegiatan vaksinasi akan kembali dilaksanakan hingga target/sasaran vaksinasi yang telah ditetapkan KPCPEN tercapai.(rel/bd) 

×
Kaba Nan Baru Update