Padang Panjang -- Dalam rangka merawat tradisi ditengah perkembangan era globalisasi, Bundo Kanduang Nagari Gunuang mengadakan pelatihan "Manyerakan Bareh Kunyik" bagi Bundo Kanduang se- Nagari Gunuang. Minggu, 24/10/2021.
Dihadiri 20 orang Bundo Kanduang kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Bundo Kanduang kota Padangpanjang, Reflida. Dalam sambutannya Reflida menyampaikan bahwa pentingnya prosesi manyerakan Bareh Kunyik disetiap acara pernikahan.
"Pada hakikatnya, manyerakan bareh kunyik merupakan sebuah prosesi dalam menyambut kedatangan pasangan mempelai yang akan menaiki rumah. Didalam prosesi tersebut menunjukkan kebahagian atas pernikahan kedua mempelai. Ini merupakan tradisi yang sudah turun temurun. Didalamnya terdapat kata nasehat untuk kedua mempelai, agar rumah tangga mereka benar-benar menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, " ungkapnya.
Selanjutnya beliau juga memaparkan pentingnya merawat tradisi ditengah gencar-gencarnya perkembangan zaman tekhnologi saat sekarang ini. Menjaga dan merawat tradisi adalah tugas bersama disetiap lini kehidupan masyarakat.
"Di tengah perkembangan zaman sekarang ini bukan tidak mungkin kearifan budaya Minangkabau akan tergerus pada diri generasi muda kita. Dengan kegiatan ini kita berharap para generasi muda terpancing keinginannya mempelajari dan merasakan kedekatan dengan segala macam kurenah budaya sehingga menularkan budaya dan adat istiadat Minangkabau. Maka dari itu kami atas nama Bundo Kanduang tidak akan lelah untuk membawa, mengenalkan budaya serta adat istiadat kepada anak-anak kami sebagai penerus, " ujar beliau.
Selanjutnya beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan ini akan menjadi program jangka panjang Bundo Kanduang Nagari Gunuang. Kegiatan serupa akan dilaksanakan setiap bulannya dengan konsep membawa serta para anak-anak perempuan yang ada di Nagari Gunuang.
Bertempat di Area 55 Camp and Paintball, RT 10 Kelurahan Gantiang, acara berlangsung selama dua jam. Selama kegiatan setiap Bundo Kanduang diminta mempraktekkan prosesi "Manyerakan Bareh Kunyik" secara bergiliran. Pada kesempatan itu pula, Bundo Kanduang juga memperkenalkan bentuk suntiang asli Padang Panjang.(JED)
