Payakumbuh | pasbana.com– Sentra Randang Kota Payakumbuh cukup populer di Indonesia, karena merupakan yang pertama dan satu-satunya di dunia. Sentra IKM yang terletak di Kawasan Padang Kaduduak, Kelurahan Tigo Koto Diate ini sudah banyak dikunjungi pemerintah daerah kota/kabupaten lain yang ada di Provinsi Sumatera Barat maupun dari luar provinsi.


Saat kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekraf Sandiaga Uno pada 22 April 2021 lalu, Wali Kota Riza Falepi menjelaskan keberadaan Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh berawal dari adanya kesulitan pelaku UMKM di Payakumbuh dalam menjual dagangan mereka karena tidak adanya standar produk saat itu, apalagi banyak sertifikat yang harus dipersiapkan mulai dari label halal, BPOM, ijin edar, hingga ISO.


“Bersyukurnya kami, Kementerian Perindustrian menyambut pemikiran ini dan akhirnya dapur bersama-sama ini bisa dibuat. Awalnya ada 22 UMKM Randang se Payakumbuh yang difasilitasi, dan ada sebagian kecil dari Kabupaten Limapuluh Kota,” terang Riza saat itu.



Ditambahkan wali kota dua periode itu, kehadiran Sentra IKM Randang berdampak besar kepada standar produk UMKM Randang Payakumbuh. Bagaimana mulai dari pengolahan, packaging, dan pemasarannya semua diajarkan, agar bisa diterima di pasar nasional dan internasional.


“Bila saja tak ada Pandemi Covid-19 ini, jemaah haji sudah mengorder 480 ton randang, tapi akhirnya kita pending sampai kini. Sementara dengan peralatan yang sudah berstandar Nasional di Sentra IKM Randang kita bisa memproduksi banyak,” kata Riza.


Menurut keterangan dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Yunida Fatwa saat ditemui media di ruang kerjanya, Selasa (30/11), memaparkan dari data tahun 2021 ini saja lebih dari 40 kunjungan dari Pemda yang ada di dalam dan luar Sumbar. Umumnya kunjungan dari daerah lain ini dalam rangka melihat pengelolaan atau manajemen Sentra IKM Randang yang memakai manajemen bisnis koperasi.


“Seperti Jumat (26/11) lalu Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Bengkalis yang membawa 40 pelaku IKMnya datang berkunjung. Yang membuat mereka tertarik itu adalah bagaimana Sentra IKM Randang kita berproduksi dan bisnisnya dikelola oleh koperasi, sementara itu mereka masih berproduksi secara individu-individu,” kata Yunida didampingi Sekretaris Usfa Haryanti.



Dijelaskannya, Kota Padang yang sedang membangun Sentra IKM Randang, juga berkunjung melakukan studi tiru melihat sarana dan prasarana di Kota Payakumbuh. Bagaimana proses manajemennya, dan pengelolaan, keberadaan UPTD.


“Keistimewaan Payakumbuh, IKM Randang memang sudah tersentra secara alami, mereka terbiasa berkelompok dari awal, sehingga ini dikembangkan oleh Pemko untuk dibina, dengan adanya sentra randang ini bisa mendukung kualitas produk mereka agar bisa menyentuh pangsa pasar yang lebih tinggi,” ungkap Yunida.


Sementara itu, Kepala UPTD Sentra IKM Randang Novit Ardy mengatakan Koperasi Sentra Payo bahkan lebih dulu eksis sebelum selesainya gedung UPTD Sentra IKM Randang dibangun pada 2019.


Pada tahun 2020, pas pula saat serangan pandemi Covid-19, namun Sentra IKM Randang tidak kehilangan strategi dalam mempromosikan produk koperasi. Mereka masih bsia mengirim sampel ke luar negeri dan memenuhi pasar lokal.


Untuk 2021, Sentra IKM bisa mengirim produk melalui platform Goorita untuk pasar luar negeri dengan kapasitas di bawah 20Kg perhari. Dengan menggandeng Goorita sebagai platform terpadu satu pintu (one stop service), diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM lainnya untuk mengembangkan ekspor melalui e-commerce ecosystem, termasuk diaspora di luar negeri.



Terkait Sertifikat, pada tahun 2019 lalu, Sentra IKM sudah dapat sertifikat izin edar untuk sembilan varian produk rendang, sertifikat halal, sertifikat daya simpan dengan masa kadaluarsa 14 bulan, dan terakhir sertifikat keamanan pangan HACCP.


Kemudian, pada tahun 2020, Sentra IKM telah mendapatkan sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang merupakan bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene-sanitasi. Hal itu merupakan kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha pangan asal hewan.


Yang terakhir, Sentra IKM telah mendapatkan sertifikat ISO 22000, yaitu sistem manajemen keamanan pangan internasional.


“Koperasi Sentra Payo masih bisa memenuhi ekspor kecil-kecilan dalam kondisi pandemi, meski skalanya tidak besar. Kita memiliki mimpi, bagaimana targetnya koperasi bisa naik kelas seperti yang ada di luar-luar negeri,” kata Novit. (Rel/bd)