Notification

×

Iklan

Iklan

Pameran Seni Lukis “Gerak Dalam Batas”, Hidupkan Semangat Berkesenian Dimasa Pandemi

21 Desember 2021 | 23.12 WIB Last Updated 2021-12-21T16:22:49Z


Padang Panjang | pasbana -- Meski dalam keterbatasan dikarenakan aturan protokol kesehatan cegah penyebaran covid, semangat para seniman dalam berkarya tetap menyala. 

Hal ini ditunjukkan dengan digelarnya pameran  seni lukis bertajuk “Gerak Dalam Batas” yang berlangsung dari 20 Desember hingga 24 Desember 2021 bertempat di Komplek Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM). 

Judul pameran yang diangkat, disesuaikan dengan situasi saat ini, yakni keterbatasan dalam pandemi. Dalam pameran ini, terpampang karya-karya lukis nan indah penuh makna karya mahasiswa Program Studi Seni Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Semangat seniman muda untuk berkarya diwadahi Tambo Art Center dalam pelaksanaan program magang mahasiswa. 


Pameran tidak hanya untuk memenuhi program magang, tapi untuk menyampaikan ide gagasan ke masyarakat melalui visual media seni rupa. Bahkan peserta magang berkolaborasi dengan seniman luar, baik alumni maupun mahasiswa yunior ikut meramaikan dengan berpartisipasi dalam pameran ini hingga melahirkan 16 karya. 

“Alasan kami melaksanakan pameran ini untuk menghidupkan kembali semangat berkesenian di Padang Panjang. Tambo memberi ruang untuk berkarya dan berdiskusi,” ucap Berli (23), pelaksana kegiatan ini.


Setiap lukisan mempunyai filosofi tersendiri sesuai dengan apa yang ingin disampaikan pembuat karya lukis. Salah satunya karya Imam Teguh (30), alumni ISI. Karyanya merupakan respon dari judul pameran yang relevan dengan kehidupan saat ini. Dengan judul karya “Menikmati Batas”, sebagai bentuk menerima keadaan dengan melakukan persiapan untuk mewujudkan karya melalui proses. 

“Melalui lukisan ini, saya ingin berpesan untuk tidak memaksakan keadaan. Jika tidak bisa jangan dipaksakan, supaya tidak sia-sia dan kecewa, seperti halnya yang kita alami pada masa pandemi ini. Jadi melalui pameran karya seni juga bisa memberikan edukasi,” jelasnya.


Uniknya, karya frame (bingkai) lukisan Imam berbentuk segitiga. “Jika kesepakatan (konvesional) dibatasi dalam bentuk segi empat dan segi Panjang, bukan berarti tidak bisa membuat hal yang baru atau berbeda. Kita bisa mencoba dan berusaha menghasilkan karya terbaik,” ungkapnya. (Rel/AN) 
×
Kaba Nan Baru Update