Notification

×

Iklan

Iklan

Pertimbangan Kesehatan, Pemkab Pasbar Bangun Huntara untuk Warga Terdampak Bencana Gempa

13 Maret 2022 | 22.03 WIB Last Updated 2022-03-13T17:05:27Z


Pasaman Barat, pasbana.com
-- Dengan pertimbangan faktor kesehatan, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, siapkan hunian sementara untuk warga yang terdampak bencana gempa.


Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan sebelumnya Palang Merah Indonesia juga telah membangun hunian sementara. Kini Pemkab pun turut bergerak membangun hunian sementara tersebut.


"Terlalu lama membiarkan warga di tenda pengungsian juga tidak baik untuk kesehatan. Hunian sementara ini patut disegerakan untuk dibangun," katanya, Minggu 13 Maret 2022.


Selain memikirkan kesehatan warga di tenda pengungsian, Hamsuardi juga mempertimbangkan akan masuknya bulan Ramadan yang artinya warga butuh tempat yang layak menjalani ibadah puasa.


Untuk itu, pendirian hunian sementara tersebut bukanlah bentuk bantuan pemerintah yang terakhir, tapi hunian sementara dibangun untuk tidak membiarkan warga terlalu lama di tenda pengungsian.


"Tidak lama lagi mau Ramadan, warga harus punya tempat tinggal yang lebih dari kondisi tenda itu. Hunian itu hanya sementara, nanti akan ada bantuan untuk pembangunan rumah yang rusak itu," tegasnya.


Hamsuardi menyatakan hunian sementara itu dibangun dengan ukuran 3x6 yang ditujukan untuk masing-masing KK. Pembangunannya pun melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat.


Hunian Sementara (Huntara) berukuran 3×6 meter, bagi para pengungsi korban gempa. Pembangunan tersebut dimulai di Nagari Kajai dan Aur Kuning.


Huntara 3×6 meter ini merupakan hasil kesepakatan bersama antara pemerintah daerah dengan Satgas Gempa Bumi Pasbar. Proses pendiriannya pun melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat setempat.


"Besok akan dilanjutkan kembali untuk mendirikan hunian sementara itu, hingga seluruh KK tidak ada lagi di tenda pengungsian," ungkapnya.


"Untuk contohnya sudah kita bangun. Sekarang kita persiapkan untuk warga lainnya. Saya berharap tidak ada lagi warga yang tinggal di tenda," sebutnya.


Untuk desainnya itu meliputi dua ruangan, dua pintu dan dua jendela dengan menggunakan dinding asbestos, beratap seng yang berlantaikan semen coran. 


"Dan untuk bajet satu unit Huntara yakni Rp8 juta," katanya.


Bupati Hamsuardi juga menyampaikan, butuh sekitar 6 jam untuk menyelesaikan satu unit Huntara, dan sampai hari ini sudah dibangun dua contoh Huntara.


"Besok akan dilanjutkan kembali untuk mendirikan hunian sementara itu, hingga seluruh KK tidak ada lagi di tenda pengungsian," ungkapnya. (Rel/bd) 

×
Kaba Nan Baru Update