Notification

×

Iklan

Iklan

Cegah Bertambahnya Generasi Sandwich, Mahasiswa KKN Unand Sosialisasikan Literasi Finansial untuk Pelajar SMA

21 Agustus 2022 | 19.38 WIB Last Updated 2022-08-21T12:38:07Z


Oleh: Fathul Syukrahimal Wahid Tanjung (Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis)


Pasbana - Sebanyak 23 dari 5 ribu lebih Mahasiswa Universitas Andalas ditempatkan di Kambang Barat, Pesisir Selatan untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) pada tahun 2022.

Senin, 25 Juli 2022 secara resmi Universitas Andalas melepaskan seluruh mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, didampingi oleh Dosen DPL dan ketua Kecamatan masing-masing daerah.

“Nagari Kambang Barat memiliki 10.000 lebih penduduk yang tinggal”, jelas Drs. Yusman Sekrretaris Nagari Kambang Barat. Dan bapak Yusman sendiri menambahkan “di Nagari Kambang Barat terdiri dari 5 kampung yang tersebar luas di Kambang Barat dan dipimpin oleh satu ketua kampung di setiap 5 kampung tersebut yaitu ada Kampung Tebing Tinggi (Pak Hermawan Syaputra), Kampung Talang (Pak Joni Mar Johan), Kampung Rangeh (Pak Ramli), Kampung Pasar Gompong (Pak Yanuarmansya), Kampung Pasar Kambang (Pak Zulkarnaini)”.

“Nagari Kambang Barat sendiri kebanyakan potensi utama seperti pertanian, peternakan, nelayan, dan memiliki 14 posyandu yang tersebar di Kambang Barat” Ujar Ibu Reni selaku kader di kampung Talang.

Dengan jumlah penduduk yang berjumlah lebih dari 10.000 penduduk dengan potensi sektor yang berbeda-beda dimasing-masing kampung. Mahasiswa KKN Universitas Andalas membawakan salah satu program mengenai sosialisasi mengenai pengelolaan keuangan, sebagai salah satu bentuk untuk membantu masyarakat Nagari Kambang Barat untuk bisa sehat secara finansial keluarga dan memutuskan rantai generasi sandwich.

Fenomena Generasi Sandwich pada umumnya terjadi saat usia rentan 30-40 tahun keatas. Generasi sandwich ini merupakan sekelompok orang dewasa yang memiliki tanggungan finansial 3 generasi sekaligus, yang mengakibatkan keuangan yang kurang sehat, sehingga bisa mengakibatkan dampak buruk bagi si penanggung.




Salah satu faktor penyebab utama terjadi generasi sandwich ini yaitu terjadi karena adanya kegagalan finansial yang tidak terencana dengan baik.

“Untuk kelola keuangan itu abang juga mengalokasikan uang hasil kerja untuk berkebun pinang disamping abang bekerja sebagai wirausaha” ujar bang Genta (31 tahun) salah satu pemilik Rumah Kita Kampung Pasar Gompong.

“Untuk sekarang abang belum pernah coba alokasikan keuangan abang untuk melakukan investasi, dan untuk mengelola keuangan abang masih belum menerapkan, melihat pengeluaran yang dikeluarkan tersebut belum menentu” ujar Abang Jeri (33 tahun) yang bekerja sebagai wirausaha.

“Kita selaku anak muda pasti pernah menghadapi masalah keuangan, sudah saatnya kita mulai pintar mengelola keuangan kita sendiri, saat sekarang ini sudah banyak media-media baik itu di sosial media instagram, youtube dll, manfaatkan hal itu untuk menambah kembali wawasan kita terutama mengenai keuangan” ujar Fathul (21 tahun) salah satu ketua KKN Kambang Barat.

“Uang emang bukanlah segalanya, tetapi segalanya butuh uang, percuma saja kita pintar mengelola keuangan, tapi tidak pandai mencari uang tersebut” ujar Yogi (20 tahun) salah satu pemuda di Kambang Barat.

Pentingnya pengenalan pengelolaan keuangan dan dampak buruk yang diakibatkan dari generasi sandwich terutama kepada generasi muda sangatlah penting, karena generasi muda saat sekarang ini sangatlah rentan dengan perilaku yang konsumtif, dengan membeli barang-barang yang sepenuhnya bukanlah suatu kebutuhan yang mendesak, melainkan sebuah keinginan yang tidak terlalu mendesak untuk dibutuhkan. 

Untuk menghentikan atau memutuskan mata rantai generasi sandwich ini mahasiswa KKN mengadakan sosialisasi yang bertajuk Urgensi pentingnya kesadaran literasi finansial demi memutuskan rantai sandwich generation sejak dini dimasa mendatang.

Sosialisasi ini ditujukan kepada pelajar di SMAN 1 Lengayang Nagari Kambang Barat, Pesisir Selatan. Nantinya diharapkan para pelajar sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan sejak remaja, dengan begitu mereka bisa turut andil dalam pemutusan generasi sandwich berikutnya, dan menghentikan perilaku konsumtif serta bijak dalam pengeluaran keuangan.(*) 


×
Kaba Nan Baru Update