Notification

×

Iklan

Iklan

Bagaimana Olders Perabot Menjaga Kualitas Produk, Disaat Harus Mengurangi Penebangan Kayu di Hutan

07 Oktober 2022 | 19.36 WIB Last Updated 2022-10-07T12:36:22Z
Tempat produksi Older Perabot (Dokumentasi Rizki Older)



Oleh: Adithya Alamsyah
(Mahasiswa Universitas Andalas)
Batusangkar, 06 Oktober 2022




PASBANA - “Kami sudah lama mengurangi penggunaan kayu utuh dalam proses pembuatan bisnis mebel, hal ini untuk mensiasati berhubungan dengan  jumlah pohon di hutan yang semakin berkurang dari tahun ke tahun dan peningkatan biaya produksi yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. Namun, pengurangan memakai kayu utuh dalam proses pembuatan tidak menghambat bisnis mebel untuk terus eksis di pasaran rumah tangga.” ungkap bapak Oliya Putera pemilik dari bisnis mebel yang berkembang di daerah Pagaruyung, Batusangkar. 

Seperti yang dikatakan bapak Oliya Putera penggunaan serbuk kayu sudah lama berkembang di Indonesia melihat limbah dari serbuk kayu yang selama ini hanya dibiarkan begitu saja dapat dimanfaatkan kembali menjadi salah satu bahan untuk pembuatan mebel.

Mebel atau furniture merupakan peralatan rumah tangga yang terdiri dari kursi, meja lemari dan hiasan lainnya. Mebel atau furniture adalah semua benda yang ada di dalam rumah dan digunakan oleh penghuninya seperti tempat tidur untuk berbaring, kursi untuk duduk, ataupun lemari yang digunakan untuk menyimpan benda-benda kecil seperti pakaian atau perlengkapan dapur seperti gelas, piring, cangkir dan sendok. 

Mebel ada yang terbuat dari kayu, papan, kulit dan serbuk kayu atau yang sering disebut dengan gergaji kayu. Fungsi mebel sangat berpengaruh pada suatu ruangan. Selain untuk membuat agar ruangan terlihat lebih indah tetapi juga berfungsi sebagai peralatan rumah tangga yang dibutuhkan. 

Jika dilihat dari segi karya seni mebel mempunyai fungsi untuk mendukung nilai, tradisi, sumberdaya di lingkungan sekitar, mebel merupakan kebutuhan dari kehidupan manusia, dan perilaku atau pola pikiran manusia, dimana kesenian itu hidup dengan adanya kreatifitas dalam pengolahan atau pembuatan mebel itu sendiri.

Bisnis mebel Older Perabot terdiri atas dua tempat yang berfungsi sebagai produksi dan pemasaran. Lokasi pertama terletak di Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Lokasi dari bisnis ini sangat lah strategis karena selain berada ditengah kota, pemukiman penduduk, kantor pemerintahan tetapi juga sangat dekat dengan Istana Pagaruyuang yang hanya berjarak 650 m.

Di lokasi pertama ini proses produksi dan pemasaran di daerah Tanah Datar dilakukan oleh bapak Oliya Putera. Lokasi kedua terletak di Jl. By Pass No.20, Tanjuang Baringin, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. 

Lokasi ini tidak kalah strategis, terletak di tepi jalan lintas Sumatera yang sangat ramai dilewati orang. Disini tempat pemasaran kedua yang dilakukan oleh bisnis tersebut. Mebel yang sudah di produksi di Pagarayuang akan dikirim ke Pasaman Timur untuk dipasarkan ke masyarakat. 

Olders Perabot tidak hanya menjual mebel tapi juga menjual berbagai macam peralatan kebutuhan rumah tangga seperti kasur, bantal, sapu, ember dan lain sebagainya. Fasilitas parkir  yang disediakan pun sangatlah luas mampu menampung banyak kendaraan roda dua dan juga roda empat. Jadi kita tidak perlu lagi khawatir dengan keamanan kendaraan kita. 

Untuk parkir pun kita tidak dikenakan biaya, dari segi keamanan dan biaya parkir yang gratis sudah menjadi penunjang positif lainnya untuk perkembangan Olders Perabot. 


Tempat pemasaran Older Perabot (Dokumentasi Prananda Older)


Sebelum menjadi usaha mebel yang sukses seperti sekarang. Bapak Oliya Putra melalui banyak rintangan dan tantangan dalam membangun Olders Perabot tersebut. Mulai dari Bapak Oliya Putra yang awalnya hanya bekerja sebagai karyawan orang lain hingga terhalang dana untuk membangun bisnis sendiri. 

Namun, melalui ketekunan dan kesungguh sungguhannya bapak Oliya Putra ditawarkan suntikan dana untuk membangun bisnis mebel sendiri. Hingga pada tanggal 4 desember 2003 adalah tahun pertama berdirinya Olders Perabot di Pagaruyung, Tanah Datar. 

Awal mula bisnis ini didirikan adalah bertujuan mencari keuntungan dan profit untuk menunjang kehidupan keluarga 3 anak tersebut. Tidak hanya itu, bapak Oliya Putra juga mempunyai tujuan lainnya yaitu untuk memperluas usaha nya dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang berada disekitarnya. 

Penetapan tujuan bisnis ini merupakan langkah awal yang sangat penting karena dengan tujuan tanpa ada perencaranaan yang matang Older Perabot tidak akan berkembang dengan baik dan akan mengalami kegagalan. 


Menurut data dari Mongabay dapat kita lihat bahwa Pertumbuhan hutan yang berusia tua di Sumatera menyusut sekitar 40% dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, sementara secara keseluruhan hutan di Indonesia sudah musnah sekitar 36%, hal ini terungkap dalam kajian komprehensif berdasarkan citra satelit yang baru saja dipublikasikan dalam Environmental Research Letters. 

Kajian ini, dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Belinda Arunarwati Margono dari South Dakota State University dan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, menemukan fakta yang mengerikan dari hutan Sumatera yang dulu sangat lebat. 

Secara umum, Sumatera telah kehilangan 7,5 juta hektar hutan antara tahun 1990 hingga 2010, dan sekitar 2.6 juta hektar diantaranya adalah hutan primer. Sebagian besar hutan yang hilang adalah hutan sekunder yang habis akibat penebangan liar. Hanya 8% hutan perawan yang tersisa di Sumatera.


Tampak dalam toko Olders Perabot (Dokumentasi Prananda Older) 


Namun, Olders Perabot sudah berkembang bertahun tahun lamanya hingga tahun 2022 dan sejak tahun 2016 Olders Perabot mulai mengembangkan strategi terbaru dalam bisnisnya, yaitu mengurangi penggunaan kayu utuh dan mengganti nya dengan serbuk kayu yang biasanya hanya menjadi limbah.

“Langkah ini diambil karna semakin menipisnya jumlah pohon di Indonesia dari tahun ke tahun” ungkap Rahmad Prananda Olders yang merupakan anak dari bapak Oliya Putra. 

Strategi ini terbukti jitu dan berhasil menaikan minat masyarakat terhadap produk tersebut karna harga nya yg lebih terjangkau dan biaya produksinya yang murah. 

Untuk mengurangi bahan dasar pembuatan mebel seperti kayu utuh Olders Perabot menggantinya dengan serbuk kayu karena memiliki manfaat yang baik sebagai bahan campuran dalam pembuatan mebel. 

Hal ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan kayu utuh dan menekan biaya produksi, sehingga produk mebel yang terbuat dari campuran serbuk kayu, seperti lemari dan mebel lainnya dapat dijual dengan harga yang lebih murah. 

“Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan serbuk kayu sebagai bahan utama produksi mebel. Harga jual dari mebel yang terbuat dari serbuk kayu lebih murah, bobot mebel yang terbuat dari kayu juga lebih ringan, dan biaya produksi nya yang lebih murah, " ungkap Rahmad Prananda Olders sekali lagi. 

Untuk pembuatan mebel dari serbuk kayu terbilang cukup sederhana karena hanya memerlukan beberapa bahan tambahan seperti resin dan air untuk menghasilkan sebuah mebel dari serbuk kayu. Bahan dasar yang paling penting dalam pembuatan mebel adalah serbuk kayu yang berasal dari sisa pemotongan kayu kemudian dipilih berdasarkan jenis dari sisa serbuk kayu tersebut. Kemudian diolah menggunakan mesin press

Hal lain yang membuat Olders Perabot mendapat banyak pelanggan adalah strategi pemasaran oleh bapak Oliya Putera terbukti sangatlah jitu dan berhasil di masyarakat. Bapak Oliya Putera tidak lagi memproduksi banyak mebel untuk dipajang di toko. Karna nilai pakai sebuah barang akan berkurang jika diletakan lama di toko yang tidak dibeli oleh pembeli. 

Jadi bapak Oliya hanya memajang sedikit di toko, dan membuka pesanan pembuatan mebel tersebut. Strategi ini dapat mengurangi mebel yang rusak ditoko karna tidak dibeli dalam waktu yang lama.

Demikianlah beberapa strategi yang dilakukan bapak Oliya Putera terhadap Olders Perabot dalam membangun bisnisnya. Semua itu dilalui dengan tidak mudah dan banyak halangan tentunya. Namun, dengan tekad dan semangat yang kuat dari bapak Oliya Putera, bisnis mebel Olders Perabot tetap eksis di pasaran meskipun menggunakan limbah serbuk kayu yang biasanya terbuang dimasyarakat.(*) 


Batusangkar, 6 Oktober 2022

Nama: Adithya Alamsyah
NIK: 1374021004040001
No Hp: 0895342470319
Email: adithyaalamsyah@gmail.com
Instansi: Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas

×
Kaba Nan Baru Update