Notification

×

Iklan

Iklan

Lamang Tapai, Makanan Purba yang Tak Habis Digerus Zaman

10 Oktober 2022 | 08.45 WIB Last Updated 2022-10-10T01:47:31Z
(Sumber : https://omahresep.com/wp-content/uploads/2021/07/Dfs3SZBUEAAqn5V.jpg)



Oleh: Sulthanah Aqilah Alganiyu
(Mahasiswa Manajemen Universitas Andalas)

PASBANA - Selain rendang, lamang tapai juga merupakan salah satu makanan khas Sumatera Barat dan tentu saja banyak diminati masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.

Lamang tapai adalah beras ketan putih yang dimasak dengan santan yang dimasukkan ke dalam bilah bambu muda. Sedangkan tapai adalah tape beras ketan hitam yang diberi ragi dan dibuat dengan cara fermentasi. 

Lamang tapai adalah makanan yang paling populer ketika hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Tetapi, jika di Batusangkar tepatnya di Lima Kaum, lamang tapai disajikan pada hari raya Idul Adha.

Namun, tidak harus menunggu dua hari besar untuk menyantap lamang tapai, karena lamang tapai bisa ditemukan di pasar di setiap daerah di Tanah Datar salah satunya di Pasar Batusangkar.

“Memasak lamang tapai membutuhkan waktu yang cukup lama, saya memasak lamang tapai itu ketika dini hari agar ketika dijual nanti masih dalam keadaan hangat” ujar Bu Rahmi, salah satu penjual lamang tapai. 

Bahan utama lamang yaitu, beras ketan putih, santan kelapa, daun pandan dan garam secukupnya. 

Setelah semua bahan terkumpul, beras ketan putih tersebut dicuci bersih dan direndam kurang lebih sekitar 1 (satu) jam, lalu ditiriskan. Selanjutnya, masukan santan kelapa dan daun pandan serta beri garam secukupnya.

“Ditambahkan garam agar rasa lamang menjadi gurih dan enak” ujar Bu Rahmi. 

Setelah semua teraduk dengan rata, beras ketan putih tersebut dimasukkan ke dalam bilah bambu muda yang sudah dilapisi daun pisang. 
Lalu, ketika semua bilah bambu tersebut sudah terisi beras ketan yang sudah diaduk tadi lamang pun dimasak dengan cara dibakar di atas bara api yang sangat panas. Cara memasak lamang masih tradisional untuk mempertahankan cita rasa khas Minang-nya.


(Sumber : https://www.wonderfulminangkabau.com/wp-content/uploads/2017/06/lamang-padang.jpg)
 


Sementara bahan untuk membuat tapai yaitu, beras ketan hitam dan ragi.Cara membuat tapai cukup mudah, pertama beras ketan hitam tersebut dicuci bersih lalu ketan hitam ini direbus atau dikukus dengan air secukupnya hingga lembut.

Ketika ketan hitam sudah lembut, selanjutnya masukkan ragi secukupnya. Setelah matang, ketan hitam dipindahkan ke dalam wadah dan ditutup rapat untuk difermentasi.

Bu Rahmi telah memulai usaha lamang tapai ini sejak 2010, “ Usaha lamang tapai ini sebenarnya adalah usaha yang sudah turun temurun dari ibu saya” ujarnya. 

Walaupun di pasar banyak yang menjual lamang tapai juga, tentu saja rasanya juga berbeda disetiap penjual dan pasti memiliki ciri khasnya masing-masing.

“Selain menjualnya di pasar, saya juga menerima pesanan contohnya untuk acara atau rapat di kantoran” ujar Bu Rahmi. Ia juga menerima pesanan, tentu saja jika dipesan untuk acara atau rapat kantor, lamang tersebut sudah dipotong-potong dan diletakkan di wadah sekali pakai.

“Sebelum hari raya idul adha, biasanya banyak yang memesan lamang tapai. Pada hari itu saya bisa memasak kurang lebih 25 (dua puluh lima) batang. Karena di sini sudah seperti tradisi jika hari raya Idul Adha pada umumnya orang-orang akan menyajikan lamang tapai di rumahnya” ujarnya.(*) 

Padang, 9 Oktober 2022

Sulthanah Aqilah Alganiyu 

Nomor Telepon : +6282284367629
Instansi : Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas


×
Kaba Nan Baru Update