Notification

×

Iklan

Iklan

Dari 75 Nagari di Tanah Datar, Baru 25 Nagari yang Dilayani Pengangkutan Sampahnya

12 Januari 2023 | 23.01 WIB Last Updated 2023-01-13T01:04:22Z
Foto TPS Bukit Sangkiang - Tanah Datar (Dok. Antara) 


Jakarta, pasbana - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tanah Datar terus berupaya mencari solusi terkait pengelolaan sampah, yang perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu.

Sehingga akan memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan.

Salah satu strategi yang dilakukan ialah, melalui program Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS 3R) seperti yang telah diterapkan di Kabupaten Magelang. 

Hal itu pun berbunyi di proposal yang diserahkan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH. MH kepada Ketua Yayasan BUMN Indonesia Harjawan Balaningrath, di Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Wabup Richi mengatakan proposal yang diusulkan pada program TPS 3R berada di tiga lokasi di kabupaten Tanah Datar, yakni TPA Bukik Sangkiang Nagari Lima Kaum, Nagari Cubadak dan Nagari Salimpauang.

Wabup Richi menambahkan bahwa saat ini, dari 75 Nagari, baru 25 Nagari yang mampu dilayani pengangkutan sampahnya, dan masih terbatas pada kawasan Kota Batusangkar, 13 pasar Tradisional dan beberapa daerah strategis.

Sementara, capaian kinerja pengelolaan sampah di Kabupaten Tanah Datar sebesar 53,02 persen terdiri dari 17,69 persen pengurangan sampah dan 35,33 persen penanganan sampah.

"Kita berharap yayasan BUMN Indonesia bekerjasama merealisasikan program TPS 3R di Kabupaten Tanah Datar. Ke depan,  pengelolaan sampah yang baik bisa dimanfaatkan masyarakat di Luhak Nan Tuo untuk meningkatkan perekonomiannya," ujar Wabup Richi.

Sementara itu, Ketua Yayasan BUMN untuk Indonesia Harjawan Balaningrath, mengatakan proposal yang diserahkan Pemda Kabupaten Tanah Datar akan dipelajari terlebih dahalu, sebelum nantinya program TPS 3R dapat direalisasikan.

Ia menambahkan melalui program TPS 3R, yang mampu mengubahnya menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis, tanpa meninggalkan residu sedikit pun.

"Ini langkah awal yang dilakukan Pemda Kabupaten Tanah Datar, kita evaluasi nantinya, sebelum masuk ikut pembenahan sistem, membantu pembangunan fisik dan sebagainya. Tidak menutup kemungkinan bagi kita, berkunjung ke Tanah Datar untuk melihat langsung pengelolaan sampahnya, sehingga bantuan akan tepat sasaran, dan manfaatnya dirasakan masyarakat," ujar Harjawan.

Turut hadir pada saat itu, Staf Ahli Yayasan BUMN untuk Indonesia Agus Kristiyono, Kabid Operasional dan Logistik Yayasan BUMN untuk Indonesia Amos Tarigan dan Kepala Dinas Perkim LH Tanah Datar Nofri Hendri. (Rel/bd) 
×
Kaba Nan Baru Update