Notification

×

Iklan

Iklan

Tak Hanya Nikmat, Singgang Ayam juga Jadi Sarana Menghimpun Dana

01 Februari 2023 | 11.40 WIB Last Updated 2023-02-01T04:40:00Z

pasbana - Singgang ayam merupakan salah satu kuliner khas dari Sumatera Barat. Meski tidak sepopuler rendang, namun Singgang Ayam memiliki keunikan dan cita rasa yang tidak kalah nikmatnya. Seperti halnya Masakan Minangkabau lainnya, Singgang Ayam memiliki cita rasa pedas dan kaya akan bumbu rempah.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat singgang ayam antaro lain, 800 ml santan, 2 lembar daun salam dan jeruk, 1 lembar daun kunyit, 2 buah asam kandih, 1 sdt garam, 5 buah bawang merah dan putih, 5 buah kemiri, 2 cm potongan lengkuas, 2 cm potongan jahe, 1 ekor ayam.

Untuk membutnya, ada 2 kali proses pengolahan yang harus dilakukan. Yang pertama, proses perebusan bumbu. Proses ini bertujuan supaya singgang ayam punya cita rasa yang masuk meresap hingga ke dalam daging. 

Dalam proses ini, semua bumbu seperti santan, daun salam, daun jeruk, daun kunyit, garam, dan lain-lain dimasukkan bersama dengan potongan ayam. Ayam direbus menggunakan bumbu-bumbu, seperti jahe, kunyit, bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan pala. Setelah matang, singgang tersebut kemudian ditaruh di atas nampan untuk dihias.

Bahan-bahan tersebut diatas direbus bersamaan hingga bumbu mengental dan mengering. Untuk proses yang kedua adalah proses pemanggangan. Disini ayam yang telah direbus sama bumbu-bumbunya akan dibakar atau dipanggang di atas bara api. Proses ini bertujuan supaya aroma bumbu keluar dan menyatu menjadi kesatuan rasa yang nikmat.

Sedangkan untuk proses panyajianny agak rumit dibandingkan rendang. Karena pada zaman dahulu di Sumatera Barat, singgang ayam hanya disajikan jika ada pesta atau acara besar. Inilah kenapa Singgang Ayam terasa istimewa. Zaman dahulu orang Sumatera Barat biasa memotong ayam atau ternak peliharaanya jika ada cara besar atau pesta. Namun kini, Singgang Ayam tidak hanya disajikan ketika ada acara besar atau pesta. Namun sudah disajikan sebagai lauk pauk keseharian dan diperjualbelikan.

Bahan-bahan penghias singgang tersebut dari cabai, kacang panjang, lobak, seledri, dan tomat. Singgang itu dibentuk seperti ayam berhias. Kemudian dibungkus dengan plastik bening sehingga kelihatan menarik.

Daging ayam yang biasa digunakan untuk memasak singgang ayam biasanya adalah daging ayam kampung.Bila menggunakan daging ayam negeri,dagingnya akan lunak dan nilai tawarnya akan menjadi rendah.Ayam direbus dengan bumbu-bumbu seperti jahe,kunyit,bawang merah,bawang putih,pala,ketumbar,dan bumbu-bumbu lainnya.Dan terakhir ayam dihidangkan di nampan dan dihias dengan tampilan yang menarik serta dibungkus dengan plastik bening.




Tradisi makan Singgang Ayam biasanya muncul saat bulan Ramadan. Salah satu  masyarakat yang melestarikan tradisi Singgang Ayam adalah masyarakat Jorong Panai di Kabupaten Solok Selatan. Singgang ayam tersebut merupakan sumbangan dari masyarakat. Nantinya, singgang ayam ini akan dilelang, lelang harga terendah sebesar Rp350 ribu dan tertinggi Rp900 ribu.

Lelang singgang ayam adalah suatu tradisi yang masih dilaksanakan warga Solok Selatan dalam mencari sumbangan untuk pembangunan masjid atau musala. Lelang singgang ini hanya digelar pada bulan Ramadan saja.

Pada lelang singgang ayam yang biasanya bersamaan dengan acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat jorong atau nagari merupakan momentum bagi para perantau yang mudik untuk merayakan hari Lebaran di kampung halaman menunjukkan eksistensinya dalam membangun kampung.

Singgang ayam yang mirip ingkung di Jawa Tengah terbuat dari ayam yang dimasak utuh setelah jeroannya dibuang. Ayam yang digunakan untuk membuat singgang adalah ayam kampung. Jika menggunakan ayam broiler atau ayam pedaging, dagingnya akan lunak dan nilai tawarnya akan rendah.

Uang yang terkumpul dari hasil lelang singgang ayam tersebut untuk melanjutkan pembangunan musala yang terletak di Simpang Tiga Panai itu.

Tradisi lelang singgang ayam ini juga momentum bagi para pemudik yang pulang kampung dari tanah perantauan untuk mengobati rindu mereka terhadap kampung mereka dan sekaligus salah satu cara mereka untuk membantu membangun kampung mereka.Selain untuk masyarakat umum,biasanya terdapat pula acara lelang singgang ayam yang diikuti oleh tamu-tamu undangan penting seperti tokoh adat,tokoh masyarakat,serta orang-orang penting.




Ayam singgang yang dilelang merupakan sumbangan dari masyarakat sekitar masjid atau musala itu sendiri.Para pengusaha maupun orang lain yang telah sukses di tanah perantauan masing-masing terkadang menawar dengan harga yang sangat tinggi.Hal tersebut merupakan cara lain untuk beramal dan menyumbangkan hasil kerja mereka untuk pembangunan kampung mereka.

Lelang tersebut di beberapa daerah juga dibarengi dengan lelang kue dan juga diiringi organ tunggal.Sehingga tali silaturahmi masyarakat akan bertambah kuat. 

Biasanya para panitia lelang menggunakan inisial nama lelang dengan sebutan urang sumando kito.Lelang ini merupakan salah satu acara pentig di Solok Selatan yang memeriahkan bulan Ramadhan.Masyarakat Solok Selatan merasa apabila tidak ada lelang singgang ayam maka bulan Ramadhan tahun itu terasa sepi. Jadi makin tahu Indonesia.( budi)
×
Kaba Nan Baru Update