Notification

×

Iklan

Iklan

Fakultas Ilmu Budaya Unand Bersih-Bersih Pantai Padang

05 Maret 2023 | 17.16 WIB Last Updated 2023-03-05T10:16:22Z
Masjid Al Hakim Padang (Sumber: wikipedia.org)


Oleh Ferdinal
Civitas Academica Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas


Pasbana - Lima ratus lebih civitas academica Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Andalas, Padang melaksanakan kegiatan bersih-bersih pantai Padang dari Masjid Al Hakim sampai depan Gedung Kebudayaan Sumatra Barat pada hari Minggu 5 Maret 2023. 

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai pengabdian kepada masyarakat ini diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa FIB, Unand, Padang, dimulai jam 7.30 pagi sampai jam 11 siang. 

“Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan oleh FIB Unand dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas yang ke 41 yang puncaknya pada tanggal 7 Maret 2023,” ungkap Prof. Herwandi, M. Hum, Dekan FIB Unand. 

Dalam pembukaan kegiatan ini, Prof. Herwandi mengingatkan seluruh peserta bahwa semua civitas academika FIB Unand harus melakukan bersih-bersih, mulai dari diri, institusi dan lingkungan untuk dapat meningkatkan kualitas dan daya saing tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.

“Pada kesempatan kali ini, FIB Unand melaksanakan bersih-bersih pantai sebagai sebuah upaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Pelibatan mahasiswa amat penting untuk menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan alam agar tetap bersih dan enak dipandang mata,” jelas Alex Dermawan, ketua penitia kegiatan pengabdian ini.


Civitas Academica FIBUA sedang bersih-bersih Pantai (Sumber: Dokumentasi Ferdinal, 2023)


Pantai Padang semenjak beberapa tahun terakhir menjadi salah satu spot penting bagi warga Padang sebagai tempat wisata di mana mereka bisa memanjakan mata dan menikmati pantai serta ombak pantai Padang pada siang dan sore hari. 

Setiap pagi, khususnya akhir pekan banyak warga yang datang ke pantai ini untuk berolah raga, berwisata, atau melaksanakan rutinitas mereka sebagai pedagang, pegawai atau hanya mampir sebelum meneruskan perjalanan ke tempat lain.

Pak Santo (63), misalnya, warga Alai yang maraton sampai ke pantai padang tiap minggu. Dia lebih senang ke pantai ini karena lebih sepi ketimbang GOR yang sudah penuh dengan pedagang. Pantai padang menawarkan pemandangan luas dan banyak pilihan, seperti tempat istirahat, warung pinggir jalan dan kenalan.

Meskipun perguruan tinggi mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kegiatan yang dilaksanakan ini punya makna khusus bagi semua peserta. Peserta ini sudah terbiasa dengan kegiatan pendidikan yang setiap hari mereka laksanakan. Penelitian juga menjadi rutinitas dosen baik secara individu maupun kelompok. Dalam kegiatan pendidikan dan penelitian ini tenaga kependidikan menjadi jembatan penghubung antara dosen dengan mahasiswa.

Pertemuan antara dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa pada suasana yang mencair jarang ditemukan. Kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu cara yang dibuat untuk mempertemukan ketiga kelompok ini dalam rangka ikut serta membersihkan lingkungan alam yang menjadi tujuan publik. 

Untuk itu panitia membawa slogan “Bersih Bersih Pantai Padang : Basamo Mako Manjadi,” kegiatan ini diharapkan bisa menciptakan silaturrahmi dan kebersamaan untuk meningkatkan daya saing civitas academika FIB Unand. 

Keinginan FIB Unand ini perlu didukung dan di apresiasi sebagai sebuah upaya komponen bangsa untuk meningkatkan kualitas bangsa ini. Dimulai dengan skala kecil, kegiatan ini diharapkan bisa membuka mata yang lainnya untuk melakukan hal senada. 

Dengan kebersamaan ini bangsa ini tentunya dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa mengejar bangsa-bangsa lain yang sudah lebih dahulu maju seperti Malaysia dan mungkin juga Singapura.

Terkait dengan bersih bersih lingkungan, khususnya pantai Padang, ada sejumlah catatan yang perlu menjadi perhatian seluruh komponen daerah ini. Dua hal penting yang perlu menjadi tujuan bersama, termasuk menciptakan budaya bersih dan budaya sehat. Kedua budaya ini bisa dimulai dari mana saja, sehat menjadi bersih atau bersih menghasilkan sehat.


Pembukaan acara bersih-bersih pantai oleh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa FIB Unand (Sumber: Dokumentasi Ferdinal, 2023)


Semenjak Pantai Padang ditata kembali oleh Pemda Kota Padang menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi warga Padang dan pengunjung Kota Padang untuk menikmati pantai dan laut, kawasan pantai Padang dari Gunung Padang sampai Hotel Pangeran Beach, kawasan ini penting bagi mereka untuk bersantai dan berolahraga. Pemda Padang dengan semangat tinggi sudah berupaya membenahi kawasan ini dengan memperbaiki kawasan pantai yang rapi, bersih dan menyenangkan. 

Untuk itu diperlukan sarana dan prasana yang memadai. Pedestrian sudah dibenahi dan dirapikan. Tidak ada lagi pedagang yang berjualan di badan jalan. Bibir pantai sudah dirapikan dan bisa digunakan oleh masyarakat untuk bermain dan bercengkrama bersama keluarga. Tanggul-tanggul penahan ombak juga sudah diperbaiki. 

Fasilitas yang ada memungkinkan pedagang minuman, makanan, dan oleh-oleh melayani pengunjung selama berada di pantai Padang. Secara umum, fasilitas sudah diupayakan maksimal oleh pemda. Fasilitas dan tempat tujuan yang baik ini perlu didukung oleh budaya bersih dan budaya sehat. 

Pemerintah dan masyarakat perlu senantiasa meningkatkan budaya bersih. Masih ditemukan sampah yang berserakan di tepi pantai baik sampah kiriman ketika hujan maupun sampah yang dihasilkan dari kegiatan harian masyarakat di tepi pantai.

Aidil, seorang mahasiswa Sastra Minangkabau angkatan 2022, berpandangan bahwa masyarakat sebagaimana dirinya juga perlu belajar mencintai alam. Termotivasi oleh kelas Ilmu Alamiah dasar, dia berpandangan bahwa kegiatan semacam bersih-bersih pantai ini perlu terus digalakkan guna menjaga kebersihan dan keseimbangan alam. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Rosidah (50), seorang Ibu dari Air Molek, Riau, yang datang dengan sekitar 15 orang, menilai bahwa bersih-bersih pantai Padang perlu terus digalakkan. Begitu juga halnya dengan sejumlah mahasiswa program studi sejarah yang ikut dalam kegiatan ini. 



Kumpulan sampah setelah bersih-bersih sekitar 2 km pantai (Sumber: Dokumentasi Ferdinal, 2023)



Kedua, budaya sehat perlu digencarkan dan didesiminasikan kepada masyarakat. Kesehatan sangat penting bagi sebuah individu dan bangsa. Sebuah peribahasa sudah mengingatkan bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Jadi budaya sehat ini perlu dimulai dari perseorangan. Kumpulan diri ini akan membentuk bangsa. Kesehatan diri juga berkorelasi dengan kebersihan lingkungan baik alam maupun masyarakat. 

“Kita perlu mengakui bahwa negara lain seperti Malaysia sekarang ini memang lebih baik dari kita, Sumatra Barat ini,” kata Prof. Herwandi.

Dulu mahasiswa Malaysia belajar ke Sumatra Barat dan guru-guru kita di undang untuk mengajar di Malaysia. Sekarang sudah sebaliknya, kata dia, bahwa kita perlu belajar dari mereka. Kebersihan dan kesehatan individu dan bangsa adalah beberapa hal yang mereka laksanakan secara massif sehingga mereka bisa lebih maju dari kita. 

Dengan semangat, Prof. Herwandi, dalam sebuah perbincangan menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya melahirkan budaya bersih dan sehat. Selanjutnya, masih banyak kegiatan besar lainnya yang harus dilakukan oleh FIB Unand.

Menurut beliau, kegiatan akademik seperti credit earning, pertukaran mahasiswa dan kerjasama baik dalam dan luar negeri perlu disegerakan. Sembilan prodi yang ada di FIB Unand, Sastra Inggris, Sastra Indonesia, Sejarah, Sastra Minangkabau, Sastra Jepang, Magister Linguistik, Magister Ilmu Sejarah, Magister Ilmu Sastra, dan Magister Kajian Budaya perlu segera dikembangkan dan ditingkatkan kualitas nya. (*) 


Padang, 3/5/2023
×
Kaba Nan Baru Update