Pasbana -;Meski teknologi kamera dan fotografi semakin canggih, banyak anak muda Generasi Z (kelahiran sekitar 1997 sampai 2012) di seluruh dunia dan di media sosial kini menggemari kamera digital point-and-shoot khas awal dekade 2000-an, ketika banyak dari mereka bahkan belum lahir.
Hal ini tak hanya menandakan kebangkitan untuk kamera-kamera lawas, tapi juga industri kamera digital secara keseluruhan.
Sebelumnya, laba dari industri ini memuncak pada 2010 lalu berkurang per tahun hingga 2021. Kemudian pada tahun 2022, industri kamera digital mencatat pertumbuhan kembali, dan diperkirakan akan terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.
Salah satu penyebabnya adalah karena nostalgia. Tentu, nostalgia bisa saja menjadi strategi koping yang ampuh ditengah masa-masa penuh perubahan dan pergolakan.
Pandemi COVID-19, misalnya, adalah salah satu periode yang penuh ketidakpastian dalam beberapa dekade terakhir.
Tapi, riset yang dilakukan oleh Tim Gorichanaz dari Drexel University, Amerika Serikat (AS) terkait pengalaman manusia dengan teknologi, yang juga termasuk fotografi, mengindikasikan adanya penjelasan yang lebih mendalam: manusia selalu berupaya mencari makna dalam hidup.
Menurutnya, Gen Z bukannya merindukan masa kecil, tapi mereka hanya sedang mencari dan mengekspresikan nilai-nilai mereka melalui teknologi yang mereka pilih.
Generasi muda yang tumbuh dalam pusaran teknologi informasi kelak menjadi penentu arah peradaban. Generasi penerus jangan sampai kehilangan jati diri dalam geliat teknologi karena akan berdampak signifikan bagi masa depan. (Bud)
.jpeg)
