Notification

×

Iklan

Iklan

Mengulas Tradisi Batagak Kudo-kudo

20 Maret 2023 | 08.46 WIB Last Updated 2023-03-20T01:46:51Z


pasbana - Batagak kudo-kudo adalah tradisi gotong royong dalam membangun rumah, rumah gadang, mesjid, dan lainnya di masyarakat Padang Pariaman, Sumatra Barat. Upacara ini membutuhkan persyaratan seperti membawa pisang lidi satu tandan, carano atau tempat sirih, dua buah kelapa bertunas, daun kelapa muda yang dijalin, payung, serta menggunakan baju adat. Istilah batagak kudo-kudo sendiri diambil dari Bahasa Minang yang berarti menegakkan kuda-kuda. 

Minangkabau terkenal dengan ragam budayanya yang unik. Salah satunya yaitu bentuk rumah gadangnya yang beratap runcing seperti tanduk kerbau. Ternyata untuk memasang atap rumah atau masjid, ada upacara khususnya. Upacara tersebut dinamakan Batagak Kudo-kudo. 

Untuk melaksanakan upacara batagak kudo-kudo ini ada beberapa persyaratan yang harus diikuti, persyaratan tersebut meliputi harus membawa pisang lidi satu tandan, carano atau tempat sirih, dua buah kelapa bertunas, daun kelapa muda yang dijalin, payung, serta menggunakan baju adat. 

Dan masing-masing persyaratan tersebut memiliki simbol atau arti.  Misalnya pisang lidi satu tandan, ini dimaksudkan sebagai simbol persatuan, diharapkan penghuni bangunan nantinya akan tetap bersatu dan kompak. Untuk baju adat sendiri, diharapkan penghuni bangunan memahami adat istiadat. 

Dalam pelaksanaan upacara adat ini memiliki urutan dan itu dan itu tidak boleh terlewatkan.  Urutan upacara batagak kudo-kudo meliputi musyawarah, mengundang, malam mambungkui, penyambutan tamu, laporan pembangunan, batagak kudo-kudo dan makan bajamba.

Batagak kudo-kudo sendiri diambil dari Bahasa Minang yang berarti menegakkan kuda-kuda. Dalam pelaksanaannya, upacara batagak kudo-kudo meliputi musyawarah, mengundang, malam mambungkui, penyambutan tamu, laporan pembangunan, batagak kudo-kudo dan bajamba (makan bersama dalam suatu ruangan)

Awalnya, masyarakat akan melakukan musyawarah terkait lokasi, ukuran, serta kapan waktu acara atau pengerjaannya dilakukan. Kemudian, mereka akan mulai mempersiapkan bahan bangunan, termasuk kayu yang akan dijadian sebagai tiang. Kayu yang akan dijadikan tiang biasanya akan direndam terlebih dahulu di dalam lumpur atau bisa juga kayu dioleskan dengan minyak solar.

Tujuannya supaya kayu tidak mudah lapuk atau dimakan oleh rayap. Pada hari yang ditentukan, tiang tersebut akan didirkan (batagak tiang), kemudian para tukang akan mulai menyusun batu bata dan memulai pembangunannya atau biasa disebut dengan kudo-kudo.

Lalu upacara terakhir dilakukan batagak kudo-kudo yakni memasuki rumah. Kegiatan ini dilakukan setelah rumah telah dibangun. Pemilik rumah akan menjamu para undangan, meyampaikan laporan pembangunan, dan berdoa bersama sebagai petanda ucapan rasa terima kasih kepada semua masyarakat dan rasa syukur kepada Allah.

Dengan batagak kudo-kudo ini pembangunan tidak hanya selesai dengan cepat tapi juga mempererat tali silaturahmi sesama masyarakat. Tetapi saat ini batagak kudo-kudo lebih sering dilakukan saat rumah telah selesai dibangun dan hanya meninggalkan bagian atapnya saja. 

Pemilik rumah akan mengundang sanak keluarga dan tetangga sekitar. Tidak datang dengan tangan kosong, mereka biasanya akan membawa berbagai macam hadiah. Mulai dari uang hingga bahan-bahan bangunan, seperti seng untuk pembangunan atap. 

Selain itu, ada beberapa barang-barang yang wajib disediakan, meliputi pisang lidi satu tandan, carano atau tempat sirih, dua buah kelapa bertunas, daun kelapa muda yang dijalin, payung, serta memakai baju adat.  

Setiap barang yang dibawa melambangkan sesuatu dan memiliki arti. Misalnya, pisang lidi satu tandan merupakan simbol persatuan. Dengan ini, pemilik rumah nantinya akan selalu bersatu dan kompak. 
Sementara, baju adat merupakan bentuk harapan agar pemilik rumah selalu memahami adat istiadat.

Pemilik rumah juga akan menyiapkan panganan mulai dari camilan, minuman, hingga nasi lengkap dengan lauk pauknya. Makanan yang umumnya ada di upacara ini, yakni gulai ayam, pangek ikan, samba campua-campua, gulai cubadak, dan banyak lagi. Jadi Makin Tahu Indonesia. (budi)
×
Kaba Nan Baru Update