Notification

×

Iklan

Iklan

Penuh Toleransi, Akulturasi Masyarkat Tionghoa di Sumatera Barat

22 Desember 2023 | 19.09 WIB Last Updated 2023-12-28T01:21:38Z



pasbana - Etnis Tionghoa telah lama bermukim di Minangkabau, Sumatera Barat. Menurut catatan sejarah, orang-orang Tionghoa pertama kali masuk ke Minangkabau pada abad ke-17, bersamaan dengan kedatangan bangsa Eropa. Pada saat itu, Belanda sedang mendirikan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Padang, yang kemudian menjadi pusat perdagangan di Minangkabau.

Orang-orang Tionghoa datang ke Minangkabau untuk berdagang. Mereka membawa berbagai barang dagangan, seperti rempah-rempah, tekstil, dan keramik. Orang-orang Tionghoa juga berperan sebagai penghubung antara perdagangan Minangkabau dengan perdagangan Eropa.

Pada abad ke-19, jumlah orang-orang Tionghoa di Minangkabau semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang mempermudah orang-orang Tionghoa untuk masuk ke Minangkabau, serta adanya perang saudara di Tiongkok yang memaksa orang-orang Tionghoa untuk melarikan diri.

Orang-orang Tionghoa yang datang ke Minangkabau pada awalnya bermukim di daerah pesisir, seperti Padang, Pariaman, dan Pesisir Selatan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, orang-orang Tionghoa mulai menyebar ke daerah pedalaman, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, dan Solok.

Akulturasi Budaya Tionghoa dan Minangkabau


Selama berabad-abad bermukim di Minangkabau, etnis Tionghoa telah mengalami akulturasi budaya dengan budaya Minangkabau. Akulturasi budaya ini terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti agama, adat istiadat, dan kesenian.

Dalam bidang agama, sebagian besar orang Tionghoa di Minangkabau telah memeluk agama Islam. Hal ini disebabkan oleh pengaruh kuat budaya Minangkabau yang mayoritas beragama Islam. Namun, masih ada sebagian kecil orang Tionghoa di Minangkabau yang tetap mempertahankan agamanya, yaitu Konghucu.

Dalam bidang adat istiadat, orang Tionghoa di Minangkabau telah mengadopsi beberapa unsur adat istiadat Minangkabau. Misalnya, orang Tionghoa di Minangkabau sering menggunakan bahasa Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, orang Tionghoa di Minangkabau juga sering mengikuti upacara adat Minangkabau, seperti pernikahan dan kematian.

Dalam bidang kesenian, orang Tionghoa di Minangkabau telah mengembangkan berbagai kesenian perpaduan antara budaya Tionghoa dan Minangkabau. Misalnya, munculnya kesenian tari piring cina yang merupakan perpaduan antara tari piring Minangkabau dengan tari liong Tionghoa.

Perkembangan Etnis Tionghoa di Minangkabau Saat Ini


Saat ini, etnis Tionghoa di Minangkabau telah menjadi bagian integral dari masyarakat Minangkabau. Mereka telah berkontribusi secara signifikan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, politik, dan budaya.

Dalam bidang ekonomi, etnis Tionghoa di Minangkabau memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian Minangkabau. Mereka memiliki peran dominan dalam berbagai sektor ekonomi, seperti perdagangan, industri, dan jasa.

Dalam bidang politik, etnis Tionghoa di Minangkabau juga memiliki peran penting. Mereka telah terlibat dalam berbagai kegiatan politik, baik di tingkat lokal, provinsi, maupun nasional.

Dalam bidang budaya, etnis Tionghoa di Minangkabau terus mengembangkan budayanya. Mereka telah membentuk berbagai organisasi budaya Tionghoa yang berperan dalam melestarikan budaya Tionghoa di Minangkabau.

Meskipun telah mengalami akulturasi budaya dengan budaya Minangkabau, etnis Tionghoa di Minangkabau tetap mempertahankan identitasnya sebagai etnis Tionghoa. Mereka tetap bangga dengan budayanya, dan mereka tetap berupaya untuk melestarikan budayanya.


Saat ini, Etnis Tionghoa telah menjadi bagian integral dari masyarakat Minangkabau. Mereka telah berkontribusi secara signifikan dalam berbagai bidang kehidupan, dan mereka tetap mempertahankan identitasnya sebagai etnis Tionghoa.

Populasi Keturunan Etnis Tionghoa di Sumatera Barat


Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat tahun 2022, jumlah penduduk etnis Tionghoa di Sumatera Barat adalah sekitar 130.000 jiwa. Jumlah ini setara dengan 1,6% dari total penduduk Sumatera Barat yang berjumlah sekitar 8,1 juta jiwa.

Populasi etnis Tionghoa di Sumatera Barat tersebar di berbagai kabupaten/kota di provinsi tersebut. Kota Padang merupakan kota dengan populasi etnis Tionghoa terbesar, yaitu sekitar 40.000 jiwa. Kota-kota lain dengan populasi etnis Tionghoa yang cukup besar adalah Pariaman, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Solok.

Populasi etnis Tionghoa di Sumatera Barat mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya perpindahan penduduk etnis Tionghoa ke luar Sumatera Barat, serta adanya penurunan angka kelahiran etnis Tionghoa.

Meskipun jumlah populasinya terus menurun, etnis Tionghoa tetap memainkan peran penting dalam berbagai bidang kehidupan di Sumatera Barat. Mereka memiliki peran dominan dalam sektor ekonomi, politik, dan budaya. Jadi Makin Tahu Indonesia.(Budi) 

×
Kaba Nan Baru Update