Notification

×

Iklan

Iklan

Ragam Tradisi Jelang Ramadan di Ranah Minang

10 Maret 2024 | 10.17 WIB Last Updated 2024-03-10T04:47:43Z


Pasbana- Menjelang bulan Ramadan, masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat memiliki tradisi unik. Tradisi ini menjadi bagian penting dalam menyambut bulan suci dan mempererat tali silaturahmi antar keluarga. 

Berikut tradisi yang masih banyak dilaksanakan di Minangkabau;

1. Marandang


Marandang adalah tradisi memasak rendang, masakan daging sapi yang kaya rempah dan terkenal kelezatannya. Bagi masyarakat Minang, rendang menjadi hidangan wajib di hari raya.




Proses memasaknya yang rumit dan membutuhkan waktu lama menjadikannya simbol ketekunan dan kesabaran.

2. Malamang

Malamang adalah tradisi memasak lemang, penganan yang terbuat dari beras ketan dan santan yang dimasukkan dalam bambu. 




Bambu tersebut dialasi daun pisang muda dan dipanggang di atas bara api. Lemang biasanya disajikan bersama tapai atau ketan hitam yang difermentasi.

3. Manjalang

Manjalang berarti mengunjungi mertua. Tradisi ini dilakukan oleh menantu perempuan sebagai bentuk penghormatan kepada mertua. 

Menantu perempuan biasanya membawa rantang berisi masakan, termasuk rendang dan lemang, untuk dihidangkan dan dimakan bersama-sama. 




Tradisi ini menjadi momen penting bagi keluarga Minang untuk berkumpul dan berbagi kebahagiaan dalam menyambut bulan Ramadan. 

Salah satu tradisi masyarakat di Minangkabau selama bulan Ramadan adalah Maanta Pabukoan (Mengantar Perbukaan).
Tradisi ini dilakukan oleh wanita yang sudah menikah, mengantar perbukaan paling tidak 1 kali selama Ramadan ke rumah keluarga mertua. Pabukoan yang dibawa bisa berupa kue-kue tradisional. 

Tradisi ini juga menjadi pengingat bagi generasi muda untuk menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur.

4. Ziarah Kubur


Diantara tradisi menjelang bulan Ramadhan (akhir Sya’ban) yang dilakukan sebagian masyarakat Sumbar adalah ziarah kubur.



Berziarah ke makam orang tua dan juga ke makam orang shalih dan para wali. Ini dilakukan untuk mengingatkan kita kepada kematian dan akhirat.

Setelah berziarah akan dilakukan juga gotong royong membersihkan pandam pekuburan, ajang saling bertimbang maaf dan silaturahmi

5. Membersihkan Masjid


Warga muslim di sejumlah daerah di Sumbar beramai-ramai untuk membersihkan masjid menjelang masukknya bulan suci Ramadhan.



Warga bergotong-royong melakukan beberapa hal berikut ini: pengecatan ulang, pergantian karpet, penyusunan pengeras suara, pengaturan donasi untuk makanan berbuka dan sahur.

6.Mandi Balimau


Balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.




Diwariskan secara turun temurun, tradisi ini dipercaya telah berlangsung selama berabad-abad.

7. Mambantai


Membantai kerbau/sapi sudah menjadi trdisi Masyarakat minang sejak dari nenek moyang terdahulu, membantai ini dilakukan sehari sebelum puasa masuk,ini dilakukan berkaum-kaum atau berkelompok-kelompok dari kalangan suku atau tempat tinggal mereka.




Daging-daging tersebut akan dibikin rendang,dendeng,kalio daging dll untuk menanti perantau yang akan pulang di bulan suci ramadhan. 

Dan tradisi-tradisi perlu dilestarikan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai positif dan meminimalisir dampak negatifnya. Makin tahu Indonesia. (Budi) 
×
Kaba Nan Baru Update