Notification

×

Iklan

Iklan

Antara Gula, Iblis, dan Iman: Dua Film Horor yang Bikin Jantung Dag Dig Dug dan Hati Makin Deg-degan

06 Mei 2025 | 10:48 WIB Last Updated 2025-05-06T03:52:35Z



Pasbana - Libur akhir pekan itu identik dengan tiga hal: kulineran, santai-santai, dan bioskop penuh orang penasaran. Tahun ini, dua film horor lokal hadir dengan gaya yang beda tapi sama-sama sukses bikin penonton nahan napas: Pabrik Gula dan Qodrat 2. 

Satu kental aroma mistis Jawa Timuran, satu lagi penuh ruqyah dan aksi martial art ala ustaz superhero. Mari kita kupas satu per satu, tanpa perlu meruqyah popcorn kamu.

Pabrik Gula – Ketika Pabrik Manis Jadi Sarang Demit


Bayangkan kamu jadi buruh musiman di pabrik gula tua di pelosok Jawa Timur. Baru kerja dua hari, tiba-tiba dapat instruksi ajaib: "Jangan keluar loji setelah jam 9 malam." Nah, kamu pasti tahu, dalam dunia horor, kalimat seperti itu bukanlah sekadar larangan... tapi undangan resmi buat makhluk astral beraksi.



Film Pabrik Gula, adaptasi dari cerita viral karya Simpleman (ya, yang bikin KKN di Desa Penari itu), tampil dalam dua versi: versi kalem (17+) dan versi "gas pol" (21+). 

Disutradarai Awi Suryadi, pabrik gula full movie ini lebih dari sekadar parade hantu. Ia adalah pesta komedi-horor yang bikin kamu nangis ketakutan dan ketawa ngakak di waktu yang hampir bersamaan.

Di tengah nuansa horor mencekam, muncul dua karakter penyelamat suasana: Franky (Benidictus Siregar) dan Dwi (Arif Alfiansyah). Duo ini seperti gorengan pas Maghrib—datang di saat yang tepat dan bikin semuanya terasa lebih nikmat. Garing, renyah, tapi tetap berisi.

Tak ketinggalan dua satpam nyentrik: Rano dan Karno—nama yang seolah-olah lahir dari percakapan iseng di pos ronda. Mereka bukan sekadar figuran, tapi penabur bumbu komedi yang pas dan tidak berlebihan.

Uniknya, pabrik gula full movie ini tidak asal tempel budaya. Nuansa tradisional, ritual mistis, hingga detail visualnya terasa menghormati akar budaya lokal. Meskipun ceritanya tidak sekompleks teka-teki silang, dan alurnya bisa ditebak, tapi buat penggemar horor yang ogah mikir berat, ini adalah sajian manis (dan agak getir) yang menghibur.

Nilai: 7.5/10**
Genre: Komedi-Horor
Highlight: Duo kocak Franky-Dwi, satpam absurd, dan demit yang nggak tahu waktu


Qodrat 2 – Horor Spiritual dengan Tendangan Iman


Kalau Pabrik Gula itu ibarat martabak manis yang pedas, maka Qodrat 2 adalah sajian tontonan liburan yang disajikan di medan perang spiritual. Sekuel ini bukan cuma naik kelas—tapi langsung daftar S3 di universitas dunia lain.

Qodrat 2 masih diperankan gagah oleh Vino G. Bastian sebagai Ustaz Qodrat, sang ahli ruqyah favorit umat dan penonton bioskop. Di sekuel ini, Qodrat menghadapi pertarungan batin yang lebih dalam: bukan hanya dengan iblis, tapi juga dengan keraguan, cinta, dan masa lalu yang menghantui.




Istrinya, Azizah (Acha Septriasa), ternyata belum move on dari tragedi anak mereka. Ia bekerja di pabrik benang yang, spoiler alert, ternyata adalah pusat kegiatan pesugihan. Kalau kamu pikir kerja di pabrik itu capeknya cuma ngelawan lembur, di sini kamu juga harus siap lawan jin berkaki enam.

Yang keren, film ini berhasil menyatukan laga, horor, dan renungan religi tanpa terlihat maksa. Adegan ruqyah disajikan seperti adegan Avengers Assemble, cuma bedanya ini pakai ayat suci, bukan Infinity Stones.

Ada satu hal menarik yang membuat film ini makin berisi: metafora. Iblis tidak selalu berwujud menyeramkan—kadang ia menyusup lewat kekuasaan yang sewenang-wenang, lewat godaan ego, bahkan lewat keputusasaan yang kita anggap biasa saja. Qodrat 2 bukan hanya film horor, tapi juga pengingat bahwa kemenangan terbesar itu bukan saat kita melawan iblis—tapi saat kita menaklukkan ketakutan dalam diri sendiri.

Nilai: 8.5/10
Genre: Horor-Laga-Religi
Highlight: Adegan ruqyah epic, aksi ustaz ala silat, dan makna mendalam tentang iman

Libur akhir pekan bukan cuma waktunya berkumpul bersama keluarga, tapi juga saat yang pas buat nonton film horor lokal yang makin ciamik kualitasnya. Mau yang bikin kamu ketawa geli karena ketakutan (Pabrik Gula), atau yang bikin kamu merenung sambil merinding (Qodrat 2)—dua film ini adalah bukti bahwa horor Indonesia sedang berada di jalur yang benar.




Keduanya beda rasa, beda gaya, tapi sama-sama meninggalkan jejak di hati (dan mungkin di bawah tempat tidur kamu malam ini). Jadi, sudah siap tertawa, berdoa, dan mungkin sedikit teriak di bioskop?

Kalau kamu bisa nonton keduanya, satu pesan kami: jangan lupa bawa temen.(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update