Notification

×

Iklan

Iklan

Dharmasraya Pasang Starlink di 17 Sekolah Blankspot: Dorong Pemerataan Akses Digital dan Dukung Ujian Berbasis Komputer

15 Mei 2025 | 10:35 WIB Last Updated 2025-05-15T03:35:48Z



Dharmasraya, pasbana - Sebagai bagian dari komitmen 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya resmi mengimplementasikan program pemasangan internet satelit Starlink di 17 sekolah yang berada di wilayah blankspot. Langkah ini bertujuan mempercepat pemerataan akses pendidikan digital dan mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), serta pemanfaatan akun belajar.id oleh guru dan siswa.

Program ini menyasar sekolah-sekolah di Kecamatan Sembilan Koto, Asam Jujuhan, dan Timpeh, yang selama ini menghadapi kendala serius dalam mengakses jaringan internet. Ketiadaan jaringan fiber optik maupun sinyal seluler yang stabil menyebabkan proses pembelajaran daring maupun ujian digital tidak dapat dilaksanakan secara optimal.

“Di era digital, tidak boleh ada anak Dharmasraya yang tertinggal hanya karena masalah jaringan. Pemerintah wajib hadir untuk memastikan akses pembelajaran merata dan setara,” ujar Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, saat peresmian program di Pulau Punjung, Kamis (15/5).

Menurut Bupati Annisa, kehadiran Starlink menjadi solusi tepat bagi wilayah-wilayah terpencil karena mampu menghadirkan koneksi internet berkecepatan tinggi tanpa bergantung pada infrastruktur darat yang mahal dan sulit dijangkau.

“Transformasi pendidikan nasional mensyaratkan kesiapan teknologi. Sejak 2019, siswa dan guru telah memiliki akun belajar.id dengan akses ke Google Workspace, Canva, dan penyimpanan cloud 100 GB. Tapi semua itu percuma jika tidak ada internet,” jelas Annisa.

Kepala Dinas Pendidikan Dharmasraya, Bobby Perdana Riza, menambahkan bahwa 17 sekolah dipilih berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan jaringan serta kriteria blankspot. Sekolah-sekolah tersebut kini telah mendapatkan perangkat Starlink lengkap beserta langganan internet untuk beberapa bulan ke depan, sehingga siap digunakan tanpa biaya awal.

“Ini bukan sekadar pemasangan perangkat. Pemerintah juga menanggung biaya layanan awal agar sekolah bisa langsung memanfaatkannya. Kecepatan dan kestabilan jaringan Starlink membuatnya sangat ideal bagi daerah-daerah sulit sinyal,” jelas Bobby.

Adapun sekolah yang menerima bantuan pada tahap awal mencakup:

  • Kecamatan Sembilan Koto: SDN 01, 02, 04, 05, 07, 08, 10, 12, 13, 14, 15 serta SMPN 2.
  • Kecamatan Asam Jujuhan: SDN 02, 04, 05 dan SMPN 1.
  • Kecamatan Timpeh: SMPN 2.

Dengan program ini, Pemkab Dharmasraya berharap dapat menghapus kesenjangan digital antarsekolah, memperkuat literasi teknologi, serta meningkatkan kesiapan daerah dalam menyongsong masa depan pendidikan berbasis digital.

“Ini baru awal. Kami ingin menjadikan Dharmasraya sebagai kabupaten yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga siap bersaing dalam lanskap pendidikan nasional. Ke depan, program ini akan terus diperluas,” tutup Bupati Annisa.

Langkah ini diapresiasi banyak pihak sebagai bentuk nyata dari visi pemerintah daerah dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman. Menurut data Kemendikbudristek, masih terdapat ribuan sekolah di Indonesia yang belum memiliki akses internet stabil—dan Dharmasraya kini menunjukkan langkah progresif dalam mengatasi tantangan tersebut.

Dengan mengintegrasikan infrastruktur modern seperti Starlink, Pemkab Dharmasraya membuktikan bahwa inovasi dan keberpihakan pada daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) bisa berjalan berdampingan secara efektif demi masa depan generasi muda.(rel/bd)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update