Padang, pasbana - Dalam upaya mendukung Program Unggulan (Progul) Jelajah Padang yang diinisiasi oleh Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang menargetkan kunjungan seribu orang ke Museum dan Galeri Arsip Statis selama 100 hari pertama masa kerja pemerintahan baru. Target ini kini telah tercapai bahkan terlampaui.
Kepala Bidang Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Elvi, menyampaikan bahwa program ini menjadi bagian penting dari edukasi sejarah bagi masyarakat, khususnya pelajar.
“Untuk menyemarakkan dan menghidupkan museum serta galeri arsip statis, kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang untuk menjadwalkan kunjungan siswa SD dan SMP se-Kota Padang,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/5/2025).
Menurut Elvi, kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana wisata edukatif, tetapi juga sebagai media pelestarian memori kolektif bangsa. Museum dan galeri ini menyimpan koleksi berharga mulai dari dokumen staatblad, peta wilayah, hingga dokumentasi audio visual sejarah Kota Padang, termasuk peristiwa penting seperti gempa bumi, pandemi Covid-19, dan silsilah wali kota dari masa ke masa.
“Siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan, mereka bisa menyegarkan pikiran sambil menonton video sejarah tentang tokoh-tokoh lokal, bangunan kuno, serta peninggalan lain yang mencerminkan perjalanan panjang Kota Padang,” jelasnya lebih lanjut.
Capaian kunjungan sejauh ini cukup menggembirakan. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah pengunjung telah melampaui angka 1.000 orang, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, warga lokal, hingga wisatawan dari luar daerah dan mancanegara.
“Kami juga mengundang mahasiswa untuk memanfaatkan galeri ini sebagai tempat riset dan eksplorasi objek penelitian, serta memberikan masukan demi peningkatan kualitas penyajian arsip,” tambah Elvi.
Antusiasme terhadap program ini juga datang dari kalangan pendidik. Fauzan, guru SMPN 28 Padang, menilai bahwa kegiatan ini sangat penting dalam membentuk karakter siswa melalui pemahaman terhadap sejarah lokal.
“Dengan memahami perjuangan para tokoh masa lalu, anak-anak akan mampu mengambil nilai positif dan menjadikannya inspirasi dalam kehidupan mereka sehari-hari,” katanya.
Sementara itu, salah satu siswa, Insanul Adli, mengaku antusias mengikuti kunjungan ini.
“Saya jadi tahu lebih banyak tentang sejarah Kota Padang. Semoga kunjungan ini memberikan kesan yang menyenangkan dan membuat kami lebih mencintai kota sendiri,” ungkapnya.
Program kunjungan ke Museum dan Galeri Arsip Statis ini menjadi langkah nyata pemerintah kota dalam menghidupkan literasi sejarah dan mempererat ikatan emosional generasi muda terhadap warisan budaya lokal. Seiring berjalannya waktu, diharapkan museum ini menjadi destinasi edukatif yang tak hanya menyimpan masa lalu, tapi juga menginspirasi masa depan Kota Padang.(rel/tsa)