Oleh: Ayah Hendrison
~Praktisi Keayahan dan Konsultan Pria Tangguh~
Pasbana - Jangan salah, pria juga manusia. Di balik sikap tenangnya, ada hati yang bisa rapuh, pikiran yang bisa lelah, dan jiwa yang ingin dimengerti. Mungkin selama ini kita terbiasa melihat pria sebagai sosok yang kuat, logis, dan tak banyak bicara soal perasaan. Tapi ketika bicara tentang hubungan, ternyata pria punya ‘kebutuhan emosional’ yang tak kalah penting dari wanita.
Psikolog klinis dari Universitas Indonesia, dr. Retha Arjadi, pernah menyatakan dalam wawancaranya, “Baik pria maupun wanita butuh pengakuan emosional dalam hubungan. Hanya saja, pria cenderung tidak mengekspresikannya secara verbal seperti wanita.”
Lantas, apa sebenarnya yang pria butuhkan dari pasangannya?
1. Cinta dan Rasa Hormat: Kunci Utama Bagi Pria
Meski terdengar klise, nyatanya cinta dan penghormatan menjadi bahan bakar terbesar dalam batin seorang pria. Bahkan jika menghadapi godaan dari luar, perhatian dan pengakuan dari pasangan di rumah bisa menariknya kembali.
“Pria tidak selalu mencari wanita tercantik. Mereka lebih menghargai wanita yang membuat mereka merasa dibutuhkan dan dihargai,” kata Dr. Gary Chapman, penulis buku The 5 Love Languages.
2. Lebih dari Sekadar Konsumen
Banyak pria yang tertekan jika harus menjadi satu-satunya sumber penghasilan dalam rumah tangga. Ini bukan soal perhitungan finansial semata, tapi soal beban psikologis. Wanita yang bisa berperan sebagai rekan sejajar dalam hal solusi dan kontribusi, akan membuat pria merasa lebih dihargai.
3. Ketika Marah, Jangan Dibakar Lagi
Pria, seperti manusia lainnya, juga bisa marah. Tapi yang mereka butuhkan bukan perdebatan atau bentakan, melainkan cooling down. Menurut psikolog Dr. John Gottman, komunikasi yang penuh empati saat konflik bisa menjadi fondasi keintiman jangka panjang.
4. Pria Juga Bisa Cemburu
Jangan kira hanya wanita yang sakit hati saat diselingkuhi. Bagi pria, ini bisa menghancurkan harga diri mereka. Menjaga kesetiaan dan membangun rasa aman adalah bagian dari rasa hormat yang sangat berarti bagi pria.5. Dari Perut ke Hati? Mungkin Benar!
Menyiapkan makanan dengan perhatian bisa menjadi bentuk cinta paling sederhana tapi dalam maknanya. Tak perlu mewah, yang penting ada perhatian.Sebuah survei oleh Men’s Health menunjukkan bahwa lebih dari 70% pria merasa dicintai ketika pasangannya menyiapkan makanan favorit mereka.
6. Kejutan Kecil, Efeknya Besar
Tak perlu nunggu ulang tahun, sesekali menyelipkan catatan kecil atau memberikan hadiah tak terduga bisa memperkuat ikatan emosional. Pria mungkin tak selalu menunjukkannya, tapi mereka pasti senang.7. Sambut dengan Senyum, Peluk dengan Hangat
Setelah seharian menghadapi tekanan di luar rumah, hal yang paling didambakan pria bukan rumah mewah—melainkan rumah yang nyaman. Senyum, pelukan, dan kata-kata manis bisa jadi obat terbaik.
8. Seks Bukan Sekadar Nafsu, Tapi Bahasa Cinta
Menurut penelitian dari Kinsey Institute, seks bagi pria bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan juga bentuk komunikasi emosional. Maka, memahami keintiman sebagai ekspresi cinta bisa menjadi jembatan penting dalam menjaga keharmonisan.
9. Waktu Sendiri Adalah Hak, Bukan Penolakan
Setiap orang, termasuk pria, butuh ruang pribadi. Memberi waktu untuk hobinya, pikirannya, atau bahkan sekadar diam, justru memperkuat kepercayaan dalam hubungan.
10. Belajar Jadi Teman, Bukan Hanya Pasangan
Pria merasa nyaman ketika pasangannya bisa menjadi tempat curhat tanpa menghakimi. Memahami ‘bahasa tubuhnya’ saat galau bisa menjadi bekal penting agar komunikasi tetap berjalan.
11. Rumah Bahagia Dibangun Bersama
Saling memahami, memberi ruang, dan memperkuat satu sama lain adalah pondasi dari rumah tangga bahagia. Jangan menuntut kesempurnaan, tapi tumbuhlah bersama.Pria Tak Butuh Sempurna, Tapi Ingin Dimengerti
Jika kamu mengira pria tak suka dimanja, kamu salah. Jika kamu pikir mereka tak ingin disayang, kamu keliru. Di balik diamnya, mereka ingin dihargai, disambut, dan dijaga.Karena sejatinya, rumah tangga bukan soal siapa yang lebih banyak berkorban, tapi soal siapa yang paling ingin membuat pasangannya bahagia.
“Rumah tangga yang sehat bukan dibangun dengan tuntutan, tapi dengan perhatian.”
– Psikolog A. Setyo Wibowo
(*)