Padang, pasbana - Ribuan warga Sumatera Barat (Sumbar) turun ke jalan, Minggu (4/5/2025), dalam aksi solidaritas menunjukkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Aksi damai yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Sumbar ini diikuti ribuan peserta dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, tokoh agama, hingga perwakilan organisasi masyarakat.
Aksi bertajuk "Sumbar Bersatu untuk Palestina" ini melibatkan longmarch dari Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawwi ke Kantor Gubernur, disertai takbir, pembentangan spanduk, serta orasi kecaman terhadap agresi Israel dan penyeruan solusi damai di Gaza.
Peserta aksi terdiri dari pelajar, mahasiswa, tokoh agama, hingga pejabat daerah. Hadir menyampaikan orasi diantaranya Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Anggota DPD RI Muslim M Yatim, Anggota DPR RI Rahmat Saleh, Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Ketua TP. PKK Sumbar Ny. Harneli Mahyeldi, Prof. Ganefri, dan Anggota DPRD Sumbar Irsyad Safar.
Aksi dimulai sejak pagi hari dan berakhir menjelang sore. Rangkaian kegiatan berlangsung khidmat dan tertib.
Rute longmarch dimulai dari Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawwi, dan berakhir di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Kota Padang.
Aksi digelar untuk menunjukkan solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina akibat konflik berkepanjangan. Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa pembelaan terhadap Palestina adalah kewajiban moral dan kemanusiaan.
Aksi dilakukan dengan longmarch damai, penggalangan donasi, penandatanganan petisi internasional, serta orasi yang menyerukan boikot produk Israel dan penguatan dukungan pemerintah Indonesia pada Palestina.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menyampaikan 10 butir pernyataan sikap masyarakat Sumbar, termasuk penolakan normalisasi hubungan dengan Israel dan komitmen mendukung pembebasan Masjid Al-Aqsa. "Kami mendesak Presiden Prabowo agar lebih aktif memperjuangkan Palestina," ujarnya.
Antusiasme peserta juga terlihat dalam penggalangan dana yang mencapai Rp1,5 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari Yayasan Ar Risalah (Rp100 juta), Sekolah ICBS (Rp125 juta), dan 16 OPD Pemprov Sumbar (Rp100 juta). Dana akan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan terpercaya.
Selain donasi, ribuan peserta membubuhkan tanda tangan dalam petisi yang ditujukan ke Pemerintah Indonesia dan PBB. Petisi menyerukan perlindungan hak asasi manusia (HAM) dan solusi adil bagi Palestina.
"Kami hadir karena merasakan penderitaan saudara-saudara di Palestina. Semoga suara kami didengar dunia," kata Husnul, mahasiswi Universitas Negeri Padang.
Aksi yang berakhir dengan doa bersama ini menjadi momentum kepedulian global masyarakat Sumbar.
Konflik Palestina-Israel yang berlarut sejak 2023 telah menewaskan lebih dari 33.000 warga Gaza, menurut data PBB. Aksi solidaritas serupa telah digelar di berbagai negara, menunjukkan tekanan internasional untuk gencatan senjata. (Tsa)