Tanah Datar, pasbana - Harapan baru menyelimuti Jorong Ladang Laweh, Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (7/5/2025). Sebanyak 60 unit rumah khusus relokasi terpadu bagi korban banjir lahar dingin dan tanah longsor kini resmi dihuni, menandai fase pemulihan nyata bagi masyarakat terdampak bencana.
Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM, yang menyebut pembangunan rumah beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) ini sebagai hasil kolaborasi dan kerja keras banyak pihak. “Alhamdulillah, semua telah selesai dan hari ini kita resmikan bersama. Ini adalah hikmah di balik bencana yang menimpa masyarakat kita. Semoga lingkungan baru ini membawa kenyamanan dan kedamaian,” ujar Bupati Eka Putra dalam sambutannya.
Rumah-rumah yang dibangun ini merupakan bagian dari program bantuan pemerintah pusat sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perumahan dan Penyediaan Perumahan Khusus. Pemerintah daerah mengusulkan program tersebut sebagai respon terhadap bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang melanda wilayah Tanah Datar tahun lalu.
Program ini diperuntukkan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana dan harus direlokasi dari daerah rawan bencana. “Warga yang menghuni rumah ini adalah mereka yang terdampak langsung dan harus meninggalkan pemukiman lama demi keselamatan,” jelas Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Tanah Datar, Novri Hendri.
Tak sekadar tempat tinggal, kawasan ini dibangun di zona yang tergolong sangat rendah risiko bencana. Hal ini ditegaskan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sumbar, Arry Yuswandi, yang hadir mewakili Gubernur Sumbar. “Kita bersyukur lokasi ini berada di wilayah aman. Ini adalah bagian dari upaya pemerintah menghadirkan hunian layak dan aman bagi masyarakat terdampak,” katanya.
Selain itu, Bupati Eka Putra juga menegaskan pentingnya menjaga kerukunan dan nilai-nilai lokal. “Mari syukuri nikmat ini dengan menjaga ketertiban dan gotong royong. Dengan hidup rukun, akan banyak kemudahan di masa mendatang,” imbaunya kepada warga penghuni.
Selain 60 unit rumah terpadu ini, Pemkab Tanah Datar juga tengah mengerjakan sekitar 141 unit rumah relokasi mandiri yang kini memasuki tahap pelaksanaan. “Proses sedang berjalan, dan kita harap tidak ada kendala berarti ke depan,” ujar Eka Putra optimistis.
Peresmian ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk perwakilan dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera III, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar, unsur Forkopimda, para Kepala OPD, Camat, Wali Nagari, tokoh adat Ninik Mamak, Bundo Kanduang, serta warga penerima manfaat.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana banjir lahar dingin dan longsor di Tanah Datar pada 2024 menyebabkan kerusakan parah di sejumlah nagari dengan ratusan rumah terdampak. Program relokasi ini menjadi bagian dari tanggap darurat dan pemulihan jangka panjang pemerintah dalam memitigasi risiko bencana dan mempercepat pemulihan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Langkah konkret ini menunjukkan sinergi nyata antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam membangun kembali kehidupan yang lebih baik dan lebih aman.(rel/*)