Notification

×

Iklan

Iklan

Syukuran Alek Kapalo Banda di Tanah Datar: Tradisi Leluhur Perekat Silaturahmi dan Harapan Panen Berkah

17 Mei 2025 | 21:24 WIB Last Updated 2025-05-18T01:27:43Z


Tanah Datar, pasbana– Suasana penuh syukur dan kehangatan mewarnai Jorong Gunung Bungsu, Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Tanah Datar pada Sabtu (17/5/2025). Ratusan warga berkumpul di Masjid Nurul Hidayah untuk menggelar syukuran akbar yang dikenal dengan nama "Alek Kapalo Banda". 

Tradisi turun temurun yang telah mengakar kuat selama lebih dari seratus tahun ini menjadi momentum mempererat tali silaturahmi antar sesama sekaligus memanjatkan rasa syukur atas limpahan rezeki dari Allah SWT.

Alek Kapalo Banda merupakan tradisi syukuran panen yang dilaksanakan setahun sekali oleh masyarakat di beberapa jorong di nagari Batipuh Baruah, termasuk Gunung Bungsu. 

Nama "Kapalo Banda" sendiri merujuk pada hulu atau sumber air yang menjadi urat nadi kehidupan pertanian masyarakat setempat. Syukuran ini menjadi simbol rasa terima kasih atas berkah air yang melimpah sehingga hasil panen pun berlimpah.

Kemeriahan Alek Kapalo Banda kali ini semakin terasa dengan kehadiran sejumlah tokoh penting. Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Zuldafri Darma, anggota DPRD Tanah Datar Benny Remon dan Dedi Irawan, Camat Batipuh Abdi Hardifallah beserta jajaran Forkopimca turut hadir dan berbaur dengan masyarakat. 

Selain itu, Wali Nagari Batipuh Baruah Mulyadi BJ, Ketua KAN, BPRN Nagari Batipuh Baruah, para ninik mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat, pemuda, dan undangan lainnya juga memadati lokasi acara.




Acara Alek Kapalo Banda di jorong Gunung Bungsu ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 17 Mei 2025, bertempat di Masjid Nurul Hidayah.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Muzwar Angku Dt. Batuah, Alek Kapalo Banda bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah manifestasi dari nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang. "Kegiatan ini tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama, sekaligus untuk melestarikan budaya. Ini juga sebagai wujud syukur kami atas limpahan rahmat dan rezeki dari Allah SWT kepada kami," ujarnya dengan penuh khidmat.

Senada dengan hal tersebut, Wali Nagari Batipuh Baruah Mulyadi BJ mengungkapkan bahwa tradisi Alek Kapalo Banda rutin dilaksanakan di tiga jorong di wilayahnya, yaitu jorong Pincuran 7, jorong Payo, dan jorong Gunung Bungsu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tradisi ini bagi kohesi sosial dan ungkapan syukur masyarakat setempat.

Acara Alek Kapalo Banda umumnya diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari doa bersama, penyampaian sambutan-sambutan dari tokoh masyarakat dan pemerintah, hingga ramah tamah dan makan bersama. Kehadiran para pemimpin daerah dan perwakilan rakyat menjadi wujud perhatian dan dukungan terhadap pelestarian tradisi ini.

Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap masyarakat Gunung Bungsu yang telah menjaga dan melestarikan tradisi Alek Kapalo Banda. Beliau menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai gotong royong dan berbagi yang terkandung dalam tradisi ini. 




Lebih lanjut, Wabup menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung pelestarian tradisi ini dan bahkan berencana untuk memasukkannya ke dalam kalender event pariwisata daerah. "Karena ini kegiatan rutin, kalau bisa dimasukan ke dalam kalender event pariwisata, sehingga dengan hadirnya para wisatawan baik lokal maupun mancanegara tentu ke depannya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," kata Ahmad Fadly.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sumbar Zuldafri Darma menyoroti harapan besar masyarakat melalui tradisi syukuran ini, yaitu agar hasil panen di masa mendatang semakin melimpah. "Alek Kapalo Banda ini selain salah satu bentuk wujud syukur nikmat kepada Allah SWT, juga sebagai ajang untuk menyampaikan hajat untuk kembali meraih hasil produksi pertanian dan perkebunan akan terjadi peningkatan di setiap musim panen," tuturnya. 

Zuldafri Darma juga menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan kekompakan masyarakat dalam melestarikan tradisi ini.

Dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur yang mendalam, Alek Kapalo Banda di jorong Gunung Bungsu bukan hanya menjadi perayaan tradisi semata, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan dan memanjatkan harapan akan masa depan yang lebih baik dan penuh berkah. 

Tradisi ini membuktikan bahwa kearifan lokal memiliki peran yang signifikan dalam menjaga harmoni sosial dan spiritual masyarakat.(rel/bd) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update