Jangan Panik Saat IHSG Terjun Bebas — Ini Cara Cerdas Manajemen Risiko yang Bisa Langsung Kamu Praktikkan
Pasbana - Pasar saham memang menggiurkan, tapi juga menegangkan—terutama saat crash tiba-tiba menghantam, seperti yang terjadi pada Oktober 2024 lalu ketika IHSG sempat terkoreksi lebih dari 7% hanya dalam dua pekan. Namun, seperti kita siapkan payung saat musim hujan, investor juga perlu menyiapkan perlindungan ketika badai pasar datang.Artikel ini mengupas empat strategi praktis manajemen risiko menggunakan platform Stockbit agar portofolio kamu tetap sehat saat pasar limbung. Dengan langkah-langkah ini, kamu tak perlu lagi gelisah tiap kali indeks merah. Cocok buat pemula maupun investor berpengalaman yang ingin naik level.
1. Diversifikasi Cerdas Pakai Screener Stockbit: Jangan Taruh Semua Telur di Satu Keranjang
Bayangkan playlist musik kamu hanya diisi lagu sedih. Bosan, kan? Begitu juga investasi. Pegang satu saham saja berisiko besar. Diversifikasi adalah cara klasik tapi jitu untuk mengurangi risiko.✅ Cara Praktis:
Gunakan Screener di Stockbit. Pilih saham dengan market cap besar (>100T), dividen yield menarik (>3%), dan rasio keuangan sehat seperti ROE >15% dan P/E di bawah rata-rata sektoral.
Pilih 5-10 saham dari sektor berbeda. Misal:
$BBCA (perbankan, beta 0.8)
$UNVR (barang konsumen, beta 0.6)
$ADMR (energi, beta 1.2)
Studi kasus: Simulasi portofolio BBCA + UNVR + ADMR selama penurunan IHSG di Q3 2024 menunjukkan drawdown lebih kecil dibanding pegang saham ADMR saja.
Backtest di Chart Stockbit. Gunakan data historis untuk cek performa kombinasi saham saat pasar bearish.
π Tips: Hindari pegang >15 saham, malah bikin ribet dan susah dipantau.
2. Stop Loss vs. Average Down: Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?
Saat saham jeblok, dua pilihan muncul: potong kerugian lewat stop loss, atau average down demi dapat harga murah. Keduanya sah, asal tahu caranya.π₯ Stop Loss: Potong Luka Sebelum Bernanah
Atur stop loss 6–10% di bawah harga beli.
Gunakan indikator ATR (Average True Range) untuk patokan volatilitas. Misal, ATR BBNI ~3%, maka set stop loss di kisaran 6–8%.
Trailing stop cocok untuk saham uptrend agar profit terkunci otomatis.
Contoh: Beli BBNI di 5.500, pasang stop loss di 4.950. Oktober 2024 harga drop ke 4.800. Kamu sudah keluar lebih dulu, selamat dari penurunan lebih lanjut.
π Kelemahan: Bisa keluar terlalu cepat kalau harga hanya koreksi sementara.
π© Average Down: Beli Murah, Untung Maksimal
Cek RSI (Relative Strength Index). RSI <30 = oversold = sinyal beli.
Gunakan Portfolio Tracker Stockbit untuk pastikan ada cash cadangan.
Hanya lakukan average down pada saham fundamental kuat seperti BBCA atau UNVR.
Studi Kasus: Average down UNVR saat RSI 25 di Maret 2020 dan kembali rebound ke 7.500 setahun kemudian.
π Risiko: Jika saham terus turun dan dana terbatas, average down justru memperbesar kerugian. Studi Stockbit 2023: 70% investor ritel rugi karena average down tanpa rencana.
3. Siapkan Cash Cadangan: “Amunisi” Saat Diskon Besar Datang
Investor hebat tahu: saat orang panik, mereka belanja. Tapi belanja saham butuh cash. Simpan 20–30% dana portofolio dalam bentuk tunai untuk beli saat market crash.π° Langkah-langkah:
Gunakan Portfolio Tracker Stockbit atau spreadsheet pribadi (Excel/Google Sheets) untuk memantau alokasi cash vs. saham.
Saat RSI saham incaran <30 dan harga menyentuh support level, itu sinyal beli.
Pisahkan dana investasi dari dana darurat pribadi (6–12 bulan pengeluaran).
Update strategi alokasi bulanan. Fleksibel, tapi tetap disiplin.
Data menarik: Investor dengan alokasi cash >15% lebih cepat pulih pasca-crash dibanding yang sepenuhnya all-in.
4. Kenali Profil Risiko Sendiri: Jangan Ikut-ikutan Tanpa Tahu Batasan
Sama seperti tiap orang punya selera makan berbeda, tiap investor punya toleransi risiko masing-masing. Jangan memaksakan gaya agresif kalau sebenarnya kamu tipe konservatif.π§ Langkah Membuat Profil Risiko:
Jawab 3 pertanyaan:
Bisa tahan rugi berapa persen? 10%? 20%?
Horizon investasi? Jangka pendek atau panjang?
Suka saham stabil (BBCA) atau berani main di saham naik-turun (ADMR)?
Cek beta saham:
BBCA beta ~0.8 = stabil
ADMR beta ~1.2 = agresif
Gunakan Chart Stockbit untuk melihat historis volatilitas tiap saham.
Baca pengalaman investor lain di Stream Stockbit. Diskusi di komunitas bisa buka perspektif baru.
BBCA beta ~0.8 = stabil
ADMR beta ~1.2 = agresif
Gunakan Chart Stockbit untuk melihat historis volatilitas tiap saham.
Baca pengalaman investor lain di Stream Stockbit. Diskusi di komunitas bisa buka perspektif baru.
π Fakta: Menurut survei Stockbit 2023, 60% investor ritel mengaku merugi karena tidak memahami profil risikonya sendiri.
Investasi Bukan Soal Cepat Kaya, Tapi Bertahan dalam Jangka Panjang
Crash pasar memang menakutkan, tapi bukan akhir dari segalanya. Dengan manajemen risiko yang tepat, kamu bisa tetap waras, tenang, dan bahkan cuan saat orang lain panik.Mulailah dari mengenal dirimu sendiri, diversifikasi yang sehat, dan disiplin menjalankan strategi. Gunakan tools gratis seperti Stockbit untuk bantu navigasi badai pasar.(*)