Padang Panjang, Pasbana — Suasana ruang kelas SMAN 3 Padang Panjang berubah layaknya forum sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ketika puluhan siswa tampil percaya diri memerankan delegasi berbagai negara.
Dengan gaya diplomatik yang meyakinkan, mereka menyuarakan sikap negaranya terhadap isu-isu global, mulai dari perubahan iklim hingga ketimpangan ekonomi.
Simulasi diplomasi internasional yang digelar pada Selasa (10/6/2025) tersebut merupakan hasil kolaborasi antara SMAN 3 Padang Panjang dengan Departemen Hubungan Internasional Universitas Andalas dan American Corner Padang.
Kegiatan ini diikuti oleh 24 siswa dari kelas X dan XI yang tampil aktif dalam perdebatan, menyampaikan pidato diplomatik, serta menawarkan solusi atas permasalahan global yang kompleks.
"Ini bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi bentuk nyata pendidikan yang mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global," ujar Kepala SMAN 3 Padang Panjang, Febriace, saat diwawancarai pada Sabtu (14/6/2025).
Menurut Febriace, kegiatan ini mengembangkan berbagai keterampilan penting, termasuk berpikir kritis, kerja sama lintas budaya, kemampuan berbicara di depan umum, dan penggunaan bahasa Inggris secara aktif. Ia menilai, pengalaman seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter siswa agar siap tampil di kancah internasional.
"Mereka belajar berpikir strategis, menyampaikan pendapat dengan percaya diri, dan berlatih bekerja dalam tim secara profesional. Saya bangga melihat keberanian dan kemampuan mereka seperti diplomat sungguhan," tambahnya.
Guru Bahasa Inggris SMAN 3, Fitra Murni AR, yang mendampingi jalannya simulasi, menyebutkan bahwa keterlibatan siswa dalam simulasi tidak hanya teknis, tetapi juga menyentuh pemahaman mendalam terhadap isu-isu global yang dibahas.
"Bahkan setelah acara selesai, ada siswa yang datang dan menyatakan minatnya untuk mempelajari dunia hubungan internasional lebih jauh. Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini bukan hanya edukatif, tetapi juga inspiratif," ujarnya.
Fitra menekankan pentingnya pendekatan praktis dan interaktif dalam pendidikan. Dengan merasakan langsung dinamika forum internasional, siswa tak hanya belajar teori, tetapi juga mengembangkan empati global dan semangat kepemimpinan sejak dini.
Simulasi ini juga mendapat apresiasi dari pihak Universitas Andalas. Dalam rilis yang diterbitkan oleh Departemen Hubungan Internasional, disebutkan bahwa kegiatan semacam ini penting untuk membangun kesadaran generasi muda terhadap peran Indonesia dalam komunitas global serta memperluas cakrawala berpikir siswa sejak bangku sekolah menengah.
Menurut data UNESCO tahun 2023, literasi global dan keterampilan abad ke-21 merupakan dua dari lima kompetensi utama yang perlu ditanamkan dalam dunia pendidikan.
SMAN 3 Padang Panjang, lewat program ini, telah mengambil langkah konkret dalam mengadopsi arah kebijakan pendidikan tersebut.
Dengan semangat tinggi dan antusiasme yang nyata, para siswa SMAN 3 Padang Panjang tidak hanya berlatih menjadi diplomat, tetapi juga membentuk karakter sebagai warga dunia yang kritis, peduli, dan siap berkontribusi bagi perdamaian serta keberlanjutan global.(rel/hrs)