Notification

×

Iklan

Iklan

Nan Tumpah Masuk Sekolah 2025 Selesai, KSNT Siapkan Program Pra Festival Pekan Nan Tumpah 2025 Yang Lain

06 Juni 2025 | 05:00 WIB Last Updated 2025-06-06T12:10:23Z



Pasbana - Pada tanggal 3 Juni  2025, Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) selesai melaksanakan kunjungan Nan Tumpah Masuk Sekolah (NTMS) 2025. Program tahunan yang telah berjalan sejak 2011 ini kembali hadir menyambangi sekolah-sekolah menengah di Sumatera Barat dengan satu semangat: menghadirkan seni pertunjukan langsung ke ruang-ruang belajar, serta membuka ruang partisipasi bagi siswa untuk mengenal dan terlibat dalam proses kreatif seni pertunjukan.

Tahun ini, NTMS menjadi bagian dari rangkaian prafestival Pekan Nan Tumpah (PNT) 2025 yang akan digelar pada 24–30 Agustus mendatang di Fabriek Padang. Selain menyuguhkan pertunjukan dan pelatihan seni, NTMS 2025 juga menjadi seleksi karya ektrakurikuler siswa sekolah yang dikunjungi untuk ditampilkan di PNT 2025. Selain itu juga sebagai medium promosi festival kepada generasi muda yang menjadi penonton dan pelaku potensial seni pertunjukan di masa depan.

Dengan menjangkau 15 (lima belas) sekolah di 8 (delapan) kabupaten/kota serta satu sekolah yang diakses secara daring (Sekolah Indonesia Makkah), tahun ini menjadi pelaksanaan NTMS dengan cakupan terluas sejak pertama kali digelar. Sekolah-sekolah peserta merupakan institusi yang terpilih melalui proses kurasi terbuka yang ditutup pada 17 April 2025 lalu.

Pertunjukan “Jam Belajar Tambahan” dan Ragam Karya Siswa Sekolah Rangkaian kunjungan hari pertama NTMS ini dimulai pada tanggal 19 Mei 2025 di SMK Negeri 1 Ranah Pesisir yang menampilkan sebuah pertunjukan randai berjudul “Carito Ujang Palangai” dari kelas ekskul SMK Negeri 1 Ranah Pesisir. 

Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan teater dari KSNT yang berjudul “Jam Belajar Tambahan” naskah Yunisa Dwiranda dan disutradarai oleh Ivan Harley dengan pemain Nila Amelia Nabila, Cadhla Tri Gunawan, Magribi Ibrahim, Hafiz Zurrahman, Robi Ilham Al Fadriansyah, Diah Anggina, dan Hilda Ismia Putri. Pertunjukan ini bercerita tentang dinamika pemilihan ketua OSIS. 

Digarap dengan kemungkinan untuk pentas di berbagai ruang serta mempertimbangkan interaksi keterlibatan penonton siswa-siswi sekolah secara langsung. Di beberapa sekolah, siswa bahkan diminta naik ke panggung untuk bermain peran, seperti yang terjadi di SMA Negeri 9 Padang dan SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping. Interaksi semacam ini memunculkan antusiasme tinggi dari penonton dan menumbuhkan rasa percaya diri dari siswa yang terlibat spontan dalam pertunjukan. 

Di sekolah kedua kunjungan hari pertama NTMS 2025, kelas ekskul SMA Negeri 1 Ranah Pesisir menampilkan pertunjukan tari kreasi yang berjudul “Semarak”. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan “Jam Belajar Tambahan” dari KSNT.  Usai mementaskan pertunjukan, KSNT memberikan pelatihan dasar seni pertunjukan dengan mentor Tenku Raja, Fajry Chaniago, Desi Fitriana, Desvy Sagita, dan Ivan Harley. 

Pelatihan hari pertama ini diikuti oleh 42 (empat puluh dua) orang peserta yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) siswa dari SMK Negeri 1 Ranah Pesisir dan 21 (dua puluh satu) siswa dari SMA Negeri 1 Ranah Pesisir. Kemudian peserta dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok kecil. Masing-masing kelompok diberi tema yang berbeda untuk kemudian membuat sebuah cerita utuh dari tema tersebut. Dan masing-masing mentor masuk ke tiap-tiap kelompok untuk memberikan pantikan dalam membangun cerita. Sebagai agenda penutup NTMS 2025 di Ranah Pesisir, tiap-tiap kelompok menampilkan sebuah pertunjukan yang ditonton oleh guru pendamping dan peserta dari masing-masing sekolah. 

Pada 20 Mei 2025, hari kedua kunjungan NTMS 2025 dilaksanakan di SMA Negeri 4 Padang. Selain pertunjukan dari KSNT, juga ada sebuah pertunjukan teater dari ekskul SMA Negeri 4 Padang yang berjudul “Lapau Urang Awak”. Pertunjukan ini bercerita tentang keresahan mereka pada sumbang duo baleh yang mulai tidak dipahami oleh masyarakat.

Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan tari yang berjudul “Balenggang Padusi”. SMA Negeri 9 Padang menjadi sekolah kunjungan kedua. Ratusan siswa telah duduk antusias menunggu acara dimulai. Ekskul dari SMA Negeri 9 Padang menampilkan pertunjukan tari piring dengan judul “Hoyak Badarai”. 

Kemudian ditutup dengan pertunjukan teater “Jam Belajar Tambahan”. 

Yusuf, siswa SMA Negeri 9 Padang yang terlibat secara spontan dalam pertunjukan KSNT,  mengatakan bahwa selama ini ia memiliki keinginan kuat untuk mengikuti sebuah pertunjukan. Namun sekolah belum menyediakan ruang itu. Ketika Yusuf bermain peran secara spontan dalam pertunjukan “Jam Belajar Tambahan”, adrenalinnya sangat terpacu dan ia merasa sangat senang. Keinginannya sejak lama untuk mencoba berakting telah tersalurkan dalam pertunjukan tersebut.

Agenda hari kedua ditutup dengan kunjungan ke SMK Negeri 3 Padang yang menampilkan sebuah pertunjukan randai berjudul “Sabai Nan Aluih”.  Setelah pertunjukan KSNT untuk yang ketiga kalinya di hari tersebut, dilanjutkan dengan pelatihan dasar yang diikuti oleh 64 (enam puluh empat) siswa dari 3 (tiga) sekolah kunjungan pada hari kedua. Peserta dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok kecil dan mementaskan sebuah pertunjukan di akhir pelatihan. 

Hari ketiga, 22 Mei 2025, diawali dengan kunjungan ke SMA swasta Al-Istiqamah, Simpang Empat, Pasaman Barat. SMA Al-Istiqamah menampilkan sebuah pertunjukan tari pasambahan dari kelas ekskul mereka. Dalam kondisi cuaca panas terik, siswa-siswa tetap menonton pertunjukan di bawah pohon-pohon yang berada di lapangan sekolah. Usai pertunjukan tari, dilanjutkan dengan pertunjukan “Jam Belajar Tambahan”. 

Lusiana,  guru SMA Al-Istiqamah menyampaikan bahwa hari ini adalah hari yang istimewa bagi mereka karena selama ini mereka tidak pernah menonton sebuah pertunjukan teater. Apalagi teater yang melibatkan penonton sebagai pemain. Alasannya karena memang di sini ekosistem untuk dunia seni pertunjukan belum terbangun. Semoga ini menjadi langkah awal bagi SMA Al Istiqamah untuk mengembangkan seni pertunjukan dalam kelas ekskul kedepannya, ujarnya.

Agenda pelatihan hari ketiga dihadiri 21 (dua puluh satu) orang peserta dan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok kecil. Hasil akhirnya adalah menampilkan sebuah pertunjukan masing-masing kelompok yang ditonton oleh seluruh peserta dan guru yang mengikuti pelatihan. Agenda NTMS 2025 ditutup dengan pembagian sertifikat dan berfoto bersama. 

Hari keempat kunjungan NTMS 2025, 23 Mei 2025, KSNT mengunjungi sekolah SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping dan SMA Negeri 2 Lubuk Sikaping. Meski hujan, agenda NTMS 2025 tetap dilangsungkan tepat di depan kantor guru-guru sekolah SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping. Pertunjukan “Jam Belajar Tambahan” dipentaskan lebih awal. Antusias siswa dalam melihat pertunjukan langsung memuncak di awal pertunjukan. Tepuk tangan dan sorakan-sorakan terus saja terdengar di tengah pertunjukan yang sedang berlangsung. Ketika adegan perkenalan dari calon ketua OSIS, seorang siswa ikut menunjuk tangan dan dipersilahkan maju untuk memperkenalkan diri sebagai aktor dalam pertunjukan yang berlangsung, siswa dan guru yang menonton makin antusias untuk menonton pertunjukan karena keterlibatan spontan siswa mereka. 

Usai pertunjukan dari KSNT, dilanjutkan dengan penampilan kelas ekskul SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping yang menampilkan pertunjukan tari  berjudul “Bulek Kato Anak Nagari”. Karya ini bercerita tentang kekompakan dan kesepakatan para pemuda di sebuah nagari. Para penari memasuki lapangan yang hujan dan menampilkan tarian.

Meskipun hujan makin deras, para penari tetap tampil dengan semangat dan energi yang luar biasa hingga akhir di halaman sekolah mereka. 

Agenda hari keempat dilanjutkan di SMA Negeri 2 Lubuk Sikaping. Kelas ekskul SMA Negeri 2 Lubuk Sikaping tampil pertama dengan tari kreasi berjudul “Baralek Gadang” dan dilanjutkan pertunjukan “Jam Belajar Tambahan” KSNT.

Selesai istirahat, peserta yang mengikuti pelatihan langsung berkumpul di ruangan kelas yang telah dipersiapkan oleh SMA Negeri 2 Lubuk Sikaping. Peserta pelatihan berjumlah 42 (empat puluh dua) orang yang terdiri dari 21 peserta dari SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping dan 21 orang peserta dari SMA Negeri 2 Lubuk Sikaping. 

Hari kelima kunjungan NTMS 2025, 26 Mei 2025 di SMA Negeri 2 Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok. Berbeda dengan pertunjukan di sekolah-sekolah sebelumnya, SMA Negeri 2 Gunung Talang menampilkan performing art dengan judul “Retak Logos di Negeri Huruf” yang dimainkan oleh Syaura, Afgan, Boris, Faris, Sani dan pembacaan puisi “Gugur” karya W. S Rendra oleh Najia Sakira. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan teater “Jam Belajar Tambahan”. 

Usai istirahat, sebelum dimulainya pelatihan dasar seni pertunjukan, pihak sekolah mengajak tim untuk melihat pameran dari karya-karya siswa SMA Negeri 2 Gunung Talang yang terdiri atas karya lukis, instalasi, film pendek, kriya, dan lain lain. Setelah melihat pameran, agenda dilanjutkan kembali dengan pelatihan dasar seni pertunjukan di dalam aula SMA Negeri 2 Gunung Talang dengan 21 (dua puluh satu) peserta yang kemudian dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok kecil. 
Selasa, 27 Mei 2025, adalah kunjungan hari keenam NTMS 2025. 

Kunjungan kali ini dilakukan di SMK Negeri 4 Sijunjung dan SMA Negeri 2 Sijunjung. Kunjungan pertama dilaksanakan di SMK Negeri 4 Sijunjung yang terletak di daerah Kiliranjao. Agenda dimulai dengan pertunjukan kelas ekskul sekolah yang menampilkan pertunjukan tari berjudul “Gemulai Harmoni Ranah Pasundan Minang” yang memperlihatkan paduan 3 (tiga) tarian tradisional Indonesia yaitu Tari Jaipong, Tari Piring, dan Tari Pasambahan. 

Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan “Jam Belajar Tambahan” dari KSNT dengan kemeriahan dan antusias yang sama seperti sekolah-sekolah sebelumnya. Bahkan seorang guru SMK Negeri 4 Sijunjung yang bernama Pak Asep terus saja memberikan celetukan di sela-sela pertunjukan seakan ia merasa terlibat sebagai pemain dari pertunjukan KSNT tersebut. 

Berlanjut ke SMA Negeri 2 Sijunjung. Sebuah pertunjukan tari yang berjudul “Indang Rantak Sarompak” dibawakan siswa sekolah tersebut. Bercerita tentang aktivitas gadih Minang yang bermain di rumah gadang menggunakan indang sebagai alat dalam menyampaikan syair agama Islam. 

Tari ini dikemas berdasarkan kreativitas dan inovasi baru mencakup wiraga, wirasa dan wirama. Selain itu juga ada pembacaan puisi dengan judul “Kepada Kawan” karya Chairil Anwar oleh Miftahul Jannah dari kelas ekskulnya. Setelahnya, “Jam Belajar Tambahan” dipentaskan. 
Pelatihan dasar diselenggarakan sebanyak 2 (kali) pada kunjungan hari keenam karena letak sekolah SMK Negeri 4 Sijunjung dan SMA Negeri 2 Sijunjung cukup jauh. Total peserta dalam pelatihan dasar pertama yaitu 21 (dua puluh satu) orang dan total pelatihan kedua juga 21 (dua puluh satu) orang.

Pertunjukan Daring untuk Sekolah Indonesia Mekah dan Hari Terakhir NTMS
Antusiasme mengikuti NTMS 2025 ini juga datang dari luar negeri. Sabtu, 31 Mei 2025, KSNT mementaskan kembali pertunjukan “Jam Belajar Tambahan” di depan sekretariatnya, tepatnya di Ruangtemu Nan Tumpah.

Pertunjukan ini ditujukan untuk Sekolah Indonesia Makkah dan dilangsungkan secara daring. Meski dipersiapkan untuk daring, pertunjukan di depan sekretariat KSNT ini juga ramai ditonton oleh masyarakat Korong Kasai, Nagari Kasang. Novi Delviana, guru pengampu di sekolah Indonesia Makkah, menyebut pertunjukan “Jam Belajar Tambahan” sebagai suguhan yang segar, interaktif, dan menyenangkan bagi siswa mereka.

Senin, 2 Juni 2025, hari ketujuh kunjungan NTMS 2025 dilaksanakan di 2 (dua) sekolah yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman yaitu SMA Negeri 1 V Koto Timur dan SMA Negeri 6 Pariaman. Kunjungan pertama pada hari ketujuh adalah SMA Negeri 1 V Koto Timur kemudian dilanjutkan ke SMA Negeri 6 Pariaman. 

Siswa SMA Negeri 1 V Koto Timur menampilkan pertunjukan tari yang berjudul “Anak Tanggo”. Tari ini menggunakan anak tangga sebagai simbol, bahwa untuk mencapai tujuan dalam hidup begitu banyak tantangan. Selain itu juga ada pertunjukan musikalisasi puisi siswa yang dialihwahanakan dari puisi “Saat Diri Kembali” karya Adri Sandra. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan teater “Jam Belajar Tambahan” dari KSNT.

Kunjungan berikutnya di SMA Negeri 6 Pariaman, dibuka dengan pertunjukan musikalisasi siswa berjudul “Pecinta Buta” karya Denni Meilizon.  Eskul Siswa SMA Negeri 6 juga membawakan pertunjukan teater “Komedi Para Setan” yang membuat suasana menjadi lebih hidup. Saat KSNT tampil, salah seorang siswa yang masih menggunakan kostum hantu secara spontan ikut ke panggung pertunjukan dan menirukan gaya yang diperagakan aktor guru dalam pertunjukan “Jam Belajar Tambahan”.

Pelatihan dalam kunjungan hari keenam ini berjumlah 42 (empat puluh dua) siswa.  Peserta dibagi menjadi 4 (empat) kelompok kecil untuk membangun sebuah pertunjukan utuh dari tema cerita rakyat, lingkungan, dan pergaulan. 

Rangkaian panjang NTMS 2025 dilaksanakan di SMK Penerbangan Nusantara dan SMA Negeri 2 Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Di SMK Penerbangan Nusantara siswa-siswi membawakan pertunjukan marching band: lagu mars MTQ dan salawat nabi. Juga tampil siswa membawakan pertunjukan tari piriang “Pacah Badarai” dan sebuah pertunjukan musikalisasi puisi “Aku” karya Chairil Anwar. Setelah itu dilanjutkan dengan pertunjukan teater “Jam Belajar Tambahan” KSNT yang disambut dengan antusias oleh siswa dan guru yang menonton pertunjukan. 

Sekolah keenam belas sebagai kunjungan terakhir adalah SMA Negeri 2 Batang Anai. Penampilan pertama dari ekskul SMA Negeri 2 Batang Anai  menampilkan pertunjukan tari berjudul “Tari Manimbo Aia”. Dilanjutkan dengan pertunjukan teater Jam Belajar Tambahan sebelum dilaksanakan pelatihan. Berbeda dengan pelatihan-pelatihan sebelumnya, pelatihan di SMA Negeri 2 Batang Anai ini mengikutsertakan aktor-aktor dalam pertunjukan “Jam Belajar Tambahan” di masing-masing kelompok. Alhasill, setiap kelompok semakin bersemangat mengikuti pelatihan hingga menampilkan empat pertunjukan yang apik hasil kolaborasi siswa dua sekolah. 

Marniyeti, guru SMA Negeri 2 Batang Anai, mengatakan bahwa program NTMS ini sangat bermanfaat sekali bagi sekolah untuk pengembangan-pengembangan kelas ekskul seni pertunjukan yang selama ini sangat jarang dilakukan pada sekolah. Menurutnya, banyak sekolah yang belum menyadari bahwa pentingnya seni pertunjukan untuk menampung minat dan bakat siswa yang beragam.

Karta Kusumah, sekretaris KSNT dan salah satu perancang program NTMS menjelaskan bahwa segenap tim di KSNT begitu senang dan bersemangat terhadap capaian NTMS 2025 ini.

 “Program tahun ini tidak hanya berhasil menjangkau lebih banyak sekolah, tetapi juga membuka kesadaran baru di kalangan pelajar akan pentingnya seni sebagai bagian dari pendidikan. Dari pertunjukan ke pertunjukan, dari latihan ke latihan, menjaga kesinambungan ekstrakurikuler seni serta semangat untuk membangun penonton baru bagi seni pertunjukan Sumatera Barat terus tumbuh”, terang Karta. 

NTMS berikutnya dijadwalkan hadir kembali pada 2026, dengan format yang lebih segar dan sistem undangan terbuka dan kurasi yang memprioritaskan sekolah-sekolah menengah di Sumatera Barat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. “Kerja kebudayaan terus bergerak, dan sekolah akan tetap menjadi ruang awal yang penting untuk menjaring generasi baru yang mencintai seni” tutup Karta. []

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update