![]() |
foto.Ai |
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” – QS Al-Insyirah: 6)
Pasbana - Kita semua pasti pernah merasakannya: kepala seperti penuh sesak, masalah menumpuk, pekerjaan tak kunjung rampung, dan deadline silih berganti.
Di tengah gempuran stres pekerjaan dan tekanan hidup, banyak dari kita mulai mencari pelarian—dari scrolling TikTok tanpa henti hingga overthinking sendirian di kamar.
Tapi pernahkah kamu berpikir bahwa solusi yang menenangkan bisa datang dari ajaran Rasulullah SAW?
Bukan cuma bernilai spiritual, beberapa kebiasaan yang dicontohkan Nabi ternyata juga terbukti secara ilmiah bisa membantu menenangkan pikiran dan memperbaiki kesehatan mental.
Berikut adalah tips ringan dan ampuh dari Rasulullah SAW yang bisa kamu praktikkan untuk meredakan stres, disertai dukungan sains dan refleksi dari ayat-ayat suci yang menguatkan.
1. Berdoa, seperti Senam untuk Jiwa
Efek menenangkan dari berdoa bahkan disamakan dengan meditasi atau yoga. Saat kita menundukkan kepala dan menyampaikan keluh kesah kepada Sang Pencipta, tubuh melepaskan hormon serotonin dan dopamin yang menimbulkan perasaan tenang dan optimidan
2. Tadabbur Surat Al-Insyirah: Kecil, tapi Penuh Makna
Surat pendek ini menyimpan pesan dahsyat: bahwa setiap kesulitan akan selalu diikuti kemudahan. Dan bukan hanya sekali, Allah bahkan mengulanginya dua kali dalam ayat ke-5 dan 6.
Ini bukan kebetulan. Ini isyarat bahwa hope dan healing akan selalu ada.
Cara Tadabbur:
Baca pelan dan tartil: Supaya maknanya terasa lebih dalam.
Pahami makna per ayat: Gunakan terjemahan atau tafsir ringan.
Renungkan maknanya: Jangan buru-buru, biarkan hati yang bicara.
Visualisasi positif: Bayangkan dirimu menghadapi stres dengan senyum dan penuh percaya diri.
Jadikan rutinitas: Luangkan 5–10 menit tiap pagi atau malam.
Bonus: Bacaan ini cocok banget jadi penutup hari yang penuh tekanan.
3. Latih Pikiran untuk Bersabar dan Bertawakal
Rasulullah SAW adalah teladan kesabaran terbaik. Dalam menghadapi tekanan hidup—dari kehilangan orang tersayang hingga intimidasi kaumnya—beliau tetap tegar dan penuh syukur.
Psikolog dari University of Berkeley menyebut bahwa bersyukur dan menyerahkan hasil setelah berusaha (tawakal) adalah kunci kesehatan mental. Sikap ini menurunkan hormon stres kortisol dan meningkatkan imunitas tubuh.
4. Baca Al-Qur'an: Vitamin Jiwa yang Nyata
Membaca sambil menatap mushaf bahkan lebih disarankan karena melibatkan konsentrasi visual dan spiritual sekaligus.
Sains juga setuju. Penelitian dari Journal of Religion and Health (2018) menemukan bahwa interaksi spiritual dengan kitab suci meningkatkan ketenangan jiwa dan membantu mengatasi gejala insomnia.
5. Kendalikan Emosi, Terutama Marah
Marah itu manusiawi. Tapi Rasulullah SAW memberi contoh luar biasa dalam mengontrol amarah. Beliau pernah bersabda, “Orang kuat bukan yang menang dalam gulat, tetapi yang mampu menahan amarah.”
Menurut American Psychological Association (APA), menahan amarah secara sehat dapat menurunkan risiko penyakit jantung, menghindari konflik sosial, dan mencegah depresi.
Tips ringan saat emosi naik:
Ambil napas panjang 3 kali.
Diam sejenak, jangan langsung membalas.
Minum air putih atau berwudhu.
Jadi, Apa Kesimpulannya?
Dan ajaran Rasulullah SAW terbukti bukan hanya indah di atas kertas, tapi juga logis dan aplikatif, bahkan didukung sains modern.
Jadi, kalau kamu lagi pusing mikirin tugas, skripsi, atau hidup yang terasa berat, ingat satu hal: "Fa inna ma'al 'usri yusra." Bersama kesulitan, ada kemudahan.
Mengelola stres tak harus mahal. Kadang, jawabannya justru ada di dalam hati dan mushaf di rak buku. Maka, saat pikiranmu terasa berat, beri waktu untuk tadabbur.
Bisa jadi, di balik surat pendek itu, ada ketenangan panjang yang kamu cari.
Jika kamu suka dengan tulisan ini, bagikan ke temanmu yang sedang butuh motivasi atau jadikan referensi dalam kajian keislaman kampus. Karena sehat itu bukan hanya soal tubuh, tapi juga soal pikiran dan jiwa yang tenang.(*)