Notification

×

Iklan

Iklan

"Mukmin yang Kuat Lebih Dicintai Allah”: Olahraga dalam Pandangan Islam dan Teladan Para Ulama

26 Juli 2025 | 09:34 WIB Last Updated 2025-07-26T02:35:08Z



Pasbana - Pernahkah Anda berpikir bahwa berolahraga bisa menjadi bentuk ibadah? Ya, bergerak aktif menjaga kebugaran bukan sekadar gaya hidup sehat, tapi juga bagian dari ajaran Islam yang mulia. 

Bahkan, Rasulullah ﷺ sendiri memberi isyarat bahwa seorang mukmin yang kuat lebih Allah cintai daripada mukmin yang lemah.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan." (HR. Muslim no. 2664)

Hadits ini bukan sekadar motivasi spiritual, tapi juga isyarat pentingnya menjaga kekuatan fisik. 

Kesehatan jasmani dalam Islam dipandang sebagai salah satu modal utama untuk beribadah, berdakwah, dan memberi manfaat lebih luas kepada sesama.

Olahraga: Gaya Hidup Nabi dan Para Sahabat


Rasulullah ﷺ adalah pribadi yang aktif dan tangkas. Dalam berbagai riwayat, beliau disebutkan berjalan cepat, ikut lomba lari dengan istrinya Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahkan turut serta dalam berbagai peperangan dengan stamina luar biasa.

Kisah romantis sekaligus inspiratif tentang Nabi berlomba lari dengan Aisyah bisa kita temukan dalam hadits:
"Aku pernah berlomba lari dengan Nabi dan aku menang. Tapi ketika tubuhku mulai berat, kami kembali berlomba dan beliau menang." (HR. Abu Dawud)

Tak hanya Rasulullah, para sahabat juga menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari keseharian. Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dikenal sebagai pemimpin dengan tubuh kekar dan stamina tinggi. 

Ia bahkan pernah berkata:
Ajarilah anak-anakmu berenang, memanah, dan berkuda.”

Ini bukan sembarang anjuran. Dalam masyarakat Arab kala itu, ketiga aktivitas ini adalah simbol kekuatan, ketangkasan, dan kesiapsiagaan.


Tabi’in dan Ulama pun Gemar Olahraga


Ulama besar seperti Imam Syafi’i dikenal bukan hanya cerdas dalam ilmu agama, tapi juga sehat fisiknya. Imam Ahmad bin Hanbal biasa berjalan jauh untuk menghadiri majelis ilmu, suatu bentuk “cardio” zaman dulu yang rutin dilakukan tanpa kendaraan.

Sementara itu, Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menekankan pentingnya menjaga tubuh agar kuat dan sehat, karena tubuh adalah kendaraan bagi ruh dalam melakukan ketaatan.

Dalam catatan sejarah Islam, banyak tabi’in yang menjadi panutan dalam menjaga keseimbangan antara kekuatan fisik dan spiritual. 

Mereka berpuasa, shalat malam, sekaligus aktif berjalan jauh menyampaikan ilmu atau berdakwah ke berbagai wilayah.


Olahraga Adalah Amanah


Menjaga tubuh sehat sejatinya adalah bentuk syukur atas nikmat jasmani. Allah ﷻ berfirman:
Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah: 195)

Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat ini juga mencakup larangan membiarkan tubuh rusak karena kelalaian, termasuk malas bergerak dan gaya hidup tidak sehat.

Dari sudut pandang medis, olahraga membantu menjaga jantung, sistem pernapasan, menjaga berat badan, hingga menstabilkan emosi. 

Dalam studi yang dimuat Journal of Health Psychology (2022), olahraga rutin selama 30 menit sehari terbukti mampu menurunkan risiko stres dan meningkatkan produktivitas.


Olahraga Itu Sunnah, Bukan Sekadar Gaya Hidup


Bukan berarti setiap Muslim harus seperti atlet. Namun, menjadikan aktivitas fisik sebagai rutinitas harian adalah sunnah yang bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk menjaga amanah tubuh.

Tak harus mahal atau rumit. Jalan kaki, bersepeda, atau berenang bisa jadi pilihan. Bahkan pekerjaan rumah seperti menyapu atau mencangkul kebun pun bisa jadi bentuk aktivitas fisik yang berkah.


Sehat itu Spiritualitas


Di zaman modern ini, banyak orang terjebak gaya hidup sedentari — duduk berjam-jam di depan layar. Padahal Islam mengajarkan kita untuk aktif, bergerak, dan kuat. 

Kekuatan bukan hanya soal otot, tapi juga kesiapan mental dan spiritual untuk berbuat baik.
Jadi, mulai hari ini, mari hidupkan sunnah dengan gaya hidup sehat. 

Jadikan olahraga bukan sekadar rutinitas, tapi juga bagian dari ibadah harian. Karena siapa tahu, di balik langkah kecil kita pagi ini, ada cinta Allah yang besar menanti.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update