Pariaman, pasbana – Musik Kesenian Tradisional Pariaman Katumbak “Anak Abak” ikut memeriahkan Acara Puncak Festival Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman Tahun 2025, Minggu (06/7/2025).
Firman (56) Owner Katumbak Anak Abak, Minggu (06/7/2025) menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah Kota Pariaman atas kesempatan yang diberikan untuk mengisi acara Puncak Festival Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman Tahun 2025.
“ Ucapan terimakasih dan apresiasi kami kepada Pemko Pariaman yang telah mengundang kami dan telah mengangkat kesenian tradisional Pariaman ini ,” ujarnya.
Dikatakannya, ini menjadi momen terpenting bagi ia dan rekan-rekan grupnya bisa tampil dihadapan ratusan ribu pengunjung yang hadir.
Perdana tampil di acara sebesar ini, kami menampilkan tembang-tembang Minang seperti lagu Piaman Laweh, Piaman Tadanga Langang dan lagu-lagu indang Piaman.
Harapan kami kedepannya pemerintah dapat melibatkan seniman Katumbak dalam setiap event pariwisata.
“ Sehingga diharapkan kesenian tradisional khas Pariaman ini dapat terus dilestarikan dan tidak hilang tergerus zaman ,” kata dia.
Grup Katumbak Anak Abak ini terbilang baru berusia setahun jagung yakni sekitar 3 tahun berjalan dimana personilnya merupakan warga Desa Sikapak Timur, Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman.
Firman menyebutkan kenapa grup nya dinamakan Katumbak Anak Abak, karena ia merupakan anak kesayangan dari ayahnya.
Katumbak adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari daerah Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat. Indonesia. Kesenian ini menggabungkan seni musik dan tari yang dipadukan dengan lagu serta lirik khas daerah Pariaman yang penuh dengan makna.
Pada saat sekarang ini Katumbak telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan pada tahun 2024.(rel)